Kami dengan gembira bertemu kembali dengan saudara-saudara pada acara Kotak Surat Anda untuk hari ini. Pada pekan ini, kami telah menerima 11 pucuk surat, diantaranya ada surat dari saudara-saudara: Suwito di Bandung, Sutomo di Bruney Darusalem, Rudy Hartono di Kalimantan Barat, Eddy Setiawan di Jakarta Timur, Sumantri di Jawa Barat dan banyak pendengar lain. Pada acara Kotak Surat Anda untuk hari ini, kami akan menjawab pertanyaan-pertanyaan saudara Suwito mengenai para atlet yang meraih medali emas dalam turnamen olahraga dan badak bercula satu di Vietnam.
Saudara Suwito yang budiman, 01 Desember, kami telah menerima surat dan laporan hasil pemantauan siaran Radio terinci dari Anda. Dalam surat, Anda menulis bahwa “ Apakah para atlet Vietnam yang memperoleh medali terutama medali emas, akan mendapat uang bonus dari pemerintah dan apakah medali yang diperoleh itu akan menjadi milik pribadi atau diserahkan kepada negara?, mohon penjelasan mengenai badak bercula satu di Vietnam. Apakah masih ada, berapa ekor, apakah termasuk binatang dilindungi?”.
Saudara yang budiman! Semua medali emas yang diraih Vietnam pada semua turnamen olahraga selalu disimpan baik-baik oleh pemenang-nya dan tidak harus diserahkan kepada negara. Semua atlet yang meraih medali emas di masing-masing Turnamen tersebut menjadi kebanggaan negara. Vietnam selalu menyediakan penghargaan yang layak untuk para atlet yang berjasa mendatangkan nama harum kepada Ibu Pertiwinya.
Dalam Segames 26 yang diselenggarakan di Indonesia akhir-akhir ini, 96 atlet Vietnam telah meraih medali emas dan setiap orang memperoleh uang bonus senilai 45 juta dong Vietnam, 92 atlet yang meraih medali perak dan setiap orang telah memperoleh 25 juta dong Vietnam dan 100 atlet yang meraih medali perunggu dan setiap orang memperoleh uang bonus senilai 20 juta dong Vietnam. Semua penghargaan ini menjadi dorongan yang membantu para atlet terus berupaya, berlatih dan mencapai prestasi lebih baik lagi pada waktu yang akan datang.
Saudara pendengar! Badak bercula satu atau disebut badak Jawa merupakan salah satu diantara satwa-satwa langka yang dilindungi di seluruh dunia. Menurut Dana Internasional Satwa Liar (WWF) dan Dana Konservasi Badak Internasional (IRF), hasil penyelidikan yang diumumkan dua badan ini tanggal 25 Oktober 2011 menegaskan bahwa badak bercula satu di Vietnam telah punah. Penyebab yang mengakibatkan kepunahan satwa langka ini dianggap karena terjadinya pemburuan untuk diambil culanya.
Selain itu, semua organisasi ini juga menilai bahwa hilangnya habitat merupakan faktor kunci yang mengakibatkan kepunahan badak Jawa di Vietnam. Tidak hanya di Vietnam saja, situasi pemburuan ilegal juga terjadi di banyak tempat di dunia. Jenis satwa ini sedang terancam dengan serius, sedangkan kebutuhan penggunaan cula badak - satu unsur bernilai tidak bisa kurang dalam berbagai jenis obat tradisional di Asia sedang naik setiap tahun, sehingga membuat aktivitas-aktivitas perlindungan dan perluasan badak pada khususnya dan banyak jenis satwa langka lain di kawasan menjadi salah satu diantara prioritas- prioritas primer.
Badak bercula satu
(Foto: Internet)
Pada tgl 25 November lalu, di pulau Bali ( Indonesia ) telah berlangsung dialog bilateral ke-2 Vietnam- Indonesia dalam kerangka jaringan perlindungan satwa langka ASEAN (AWE). Di sesi dialog ini, Do Quang Tung, Wakil Direktur Konvensi Vietnam tentang Perdagangan Internasional terhadap berbagai jenis satwa yang terancam punah (CITIES) menegaskan bahwa Vietnam menginginkan dan bersedia bekerjasama dengan Indonesia dalam pekerjaan menjaga berbagai jenis satwa dan tumbuh-tumbuhan langka, melestarikan alam, menyeimbangkan sistem ekologi dan ingin meneliti Undang-Undang Indonesia tentang masalah ini. Dua fihak menyepakati satu naskah MoU kerjasama pelaksanaan hukum, kesedaran masyarakat, pembangunan sumber daya manusia, pendidikan dan koordinasi antara dua negara./.