“Semoga Tahun Baru ini membawa kebahagiaan, kesejahteraan dan kesuksesan bagi kita semua, semakin erat pula hubungan antara pendengar dan penyiar VOV5 Seksi Indonesia”.”Saya ucapkan Selamat Tahun Baru Tet utk semua staf &  penyiar, para pendengar yang merayakannya. Sehat, sukses & sejahtera kiranya menyertai kita semua di tahun tikus ini”. “Selamat Hari Raya Tet untuk semua staff VOV dan seluruh rakyat Vietnam.” “Selamat Tahun Baru Tet untuk kru VOV5 Siaran Bahasa Indonesia. Semoga tahun tikus ini menjadi tahun yang penuh Kebahagian, Kedamaian, Berkat, Kesehatan dan Rejeki yang melimpah”. Kata-kata ucapan selamat dari saudara pendengar Linjin Tijan, Waluyo Dischman, Minlin dan Thedja Haryanto tersebut hanya adalah 4 di antara sangat banyak ucapan selamat dari saudara pendengar untuk VOV pada umumnya dan program siaran bahasan Indonesia pada khususnya pada Tahun Baru 2020 ini. Kami berterima kasih atas semua ucapan selamat yang baik dari Anda Sekalian.

Selain itu dalam surat yang dikirim kepada kami, saudara Linjin Tijan berbagi lagi tentang pertemuan dengan orang yang memenangkan hadiah pertama dalam sayembara: “Mencaritahu tentang kunjungan bersejarah Presiden Ho Chi Minh di Indonesia dan kunjungan bersejarah Presiden Sukarno di Vietnam”. Dalam suratnya, dia menulis: “Saya juga sangat senang & berbahagia, kemarin hari Selasa 28 Januari 2020, mendapat kesempatan berjumpa dengan pemenang hadiah utama sayembara dalam memperingati 60 tahun kunjungan Presiden Soekarno ke Vietnam. Atas undangan Kak Melisa Kepala Kantor Perwakilan Tetap VOV di Indonesia, kami bisa bertemu dan santap malam bersama. Menurut saya, peristiwa yang berbahagia ini dapat terwujud berkat persahabatan yang telah ditanamkan oleh para pemimpin kita sejak 60 tahun lalu. Persahabatan Paman Ho Chi Minh dan Bung Karno harus kita lanjutkan tanpa henti. Dan VOV5 menjadi jembatan antara kedua Negara, bangsa dan rakyat Vietnam dan Indonesia”. Sangat menggembirakan ketika kantor perwakilan tetap di Indonesia telah mengadakan satu temu pergaulan antara para kontestan yang memenangkan hadiah dua negara, di antaranya ada saudara Linjin Tijan. Pertemuan ini adalah peluang kepada semua orang untuk bersama-sama berbagi perasaan dan pengetahuan antara dua pemimpin serta dua negara Vietnam-Indonesia.

Pada pekan ini, kami menerima satu pertanyaan yang menarik dari saudara Minlin. Dia bertanya: “Kalau tidak salah, di Vietnam tidak ada shio kelinci, diganti dgn kucing. Bgmn ceritanya, kok bisa ada shio kucing?”. Saudara Minlin yang budiman, perhitungan “12 shio” digunakan di beberapa negara Asia seperti: Tiongkok, Vietnam, Republik Korea dan Jepang. Namun “12 shio” ini tidak sepenunya sama.

12 shio di Vietnam (Foto: internet)

Di antaranya, kelinci semuanya muncul dalam perhitungan “12 shio” dari negara-negara lain, tetapi Vietnam menggunakan kucing sebagai gantinya kelinci. Ada banyak cara penjelasan untuk perbedaan ini. Di Tiongkok, warga memilih kelinci karena kelinci adalah hewan yang lebih berarti dari kucing dalam kebudayaan tradisional Tiongkok. Sebaliknya di Vietnam, kelinci tidak memiliki karakteristik yang khas, selain dinilai sebagai seekor binatang yang lembut.

Sementara itu, di masa dulu, kucing di Vietnam dianggap sebagai “bayi harimau”, hewan yang sangat terkait dengan kehidupan banyak keluarga di Vietnam, muncul banyak di semua kisah, gambar, idiom, peribahasa, lagu-lagu rakyat dan sebagainya. Selain itu, ada pendapat mengatakan bahwa orang Vietnam menggunakan simbol kucing untuk menciptakan keseimbangan yin dan yang di alam semesta, memanifestasikan rekonsiliasi dari pertentangan-pertentangan antara beberapa binatang dalam 12 shio.

Akhirnya kami memperkenalkan Cap Go Meh di Vietnam menurut permintaan saudara Sutomo Huang di Kalimantan Barat. Dia bertanya: “Saya ingin menanyakan dan mohon ulasannya dalam acara "Kotak Surat Anda" mendatang, mengenai acara festival Cap Go Meh di Vietnam yaitu  hari ke-15  setelah Hari Raya Tet?”. Saudara pendengar, tanggal 15 bulan satu kelender imlek atau Cap Go Meh adalah salah satu di antara festival-festival sangat penting menurut kalender imlek dari orang Asia pada umumnya dan orang Vietnam pada khususnya.

Orang Vietnam sering melakukan ajaran-ajaran agama di pagoda pada Cap Go Meh (Foto: Internet)

Cap Go Meh berarti malam purnama pertama pada tahun baru. Dalam hari ini, tergantung pada persyaratan ekonomi dan adat istiadat, talam sajian makan sehubungan dengan Cao Go Meh dari setiap keluarga dan daerah bisa berbeda tetapi semua memanifestasikan rasa hormat dan terima kasih dari anak-cucu kepada Buddha, kakek-nenek dan nenek moyang. Orang-orang sering melakukan ajaran-ajaran agama di pagoda pada Cap Go Meh dengan keinginan yang damai, beruntung dan sehat, lapangan kerja seluruh tahun kondusif. Pada kesempatan ini, warga sering melepaskan ikan mas, ikan hias, burung pipit, merpati, kepiting, belut, siput, kura-kura dan sebagainya. Khususnya, selama bertahun-tahun di Kota Hoi An, Provinsi Quang Nam (Vietnam Tengah) mengadakan Festival Periodik Lentera Hoi An pada Cap Go Meh. Semoga penjelasan tersebut akan membantu saudara Minlin dan saudara Sutomo Huang serta saudara pendengar lain lebih mengerti tentang kebudayaan tradisional Vietnam.

Saudara pendengar, wabah radang pernapasan akut karena virus Corona tipe baru sedang mengalami perkembangan sangat rumit. Jumlah orang yang terinfeksi dan jumlah kematian semakin meningkat. Anda sekalian berhati-hati untuk membela kesehatannya. Semoga Anda Sekalian selalu sehat!

Saudara pendengar, untuk bisa mendengar dan membaca kembali program siaran kami, marilah saudara-saudara mengakses website: www.vovworld.vn. Semua pertanyaan marilah dikirim ke alamat Email: Indonesia.vov5@gmail.com atau alamat surat post: Jalan Ba Trieu, nomor 45, Distrik Hoan Kiem, Kota Ha Noi, Vietnam.