Riam Da Dia – Hasil karya buatan alam

(VOVworld) - Phu Yen – provinsi pantai di Vietnam Tengah yang  terletak di dekat dua provinsi Khanh Hoa dan Binh Dinh telah dimanjakan oleh alam dengan satu keajaiban satu-satunya yang tidak ada di tempat lain yaitu  riam Da Dia (atau riam batu piring) -  Satu hasil karya buatan alam yang aneh. Riam batu tampak seperti tumpukan piring raksasa yang ditumpuk-tumpuk miring di garis pantai yang sudah  mengalami masa  perjalanan ribuan tahun. 

Riam Da Dia – Hasil  karya  buatan alam - ảnh 1
Riam Batu Piring

Riam batu piring terlektak kira-kira 40 Km di bagian Selatan provinsi Phu Yen. Saudara Le Hoang Tung, Direktur Perusahaan Perjalanan Tuy Hoa Tourist bersama - sama dengan kami mengunjungi riam batu piring. Di depan mata kami ialah satu lapangan batu raksasa yang menjorok  ke laut tampak seperti  tiang-tiang yang dibentuk rata bertumpuk-tumpuk  miring dengan ujung yang bentuk-nya segi enam. Puluhan ribu tiang batu yang masing-masing panjangnya dari 60-80cm bertumpuk-tumpuk tampak seperti satu sarang lebah. Saudara Le Hoang Tung memberitahukan: “Menurut penelitian terkini dari para ilmuwan, dahulu ada kawah gunung berapi yang terletak di daerah riam batu piring. Mereka memberikan penjelasan bahwa ketika gunung berapi itu menyemburkan lahar dia tertahan oleh air laut, sehingga menciptakan gejala patahan dan menghasilkan riam batu piring ini. Menurut buku, selain riam batu  piring di Meksiko, riam batu piring  di provinsi Phu Yen adalah riam  batu yang besarnya nomor dua di dunia dan juga adalah riam batu yang tidak ada duanya di Vietnam”.

Riam Da Dia – Hasil  karya  buatan alam - ảnh 2

Kalau dilihat dari jauh, tiang-tiang batu tersebut tampak seperti piring-piring  yang bertumpuk-tumpuk. Tapi ketika  di dekati dan melihat secara teliti tiang-tiang batu  ini tampak seperti  tersebar, tapi adalah satu gumpulan batu besar yang luasnya kira-kira 1 Km2. Permukaan gumpalan batu ini ada bekas-bekas keretakan lurus yang hampir rata menciptakan bentuk-nya segi enam dan bulat. Diprakirakan, ada kira-kira 35 000 tiang batu yang bertumpuk-tumpuk, sehingga menciptakan pemandangan alam ini. Riam batu yang menjorok ke laut ini menciptakan posisi yang sulit ditempuh. Menurut para ahli geografi, ini adalah satu jenis batu bazan yang sudah ada sejak ratusan juta tahun lalu. Kebetulan alam  telah  menciptakan satu karya  yang sulit dibuat dengan teknik  modern. Saudara Nguyen Thanh Huong, warga kecamatan Tuy An memberitahukan: “Sejak belajar di kelas 4 dan kelas 5, saya biasanya datang ke sini untuk mandi laut, menangkap dan memancing ikan. Saya sangat merasa bangga dilahirkan di sini. Saya pernah mengunjungi seluruh negeri, tapi kelihatan pemandangan  alam ini sangat khusus dan tidak ada  yang lain  seperti  ini”.

Riam Da Dia – Hasil  karya  buatan alam - ảnh 3

Di sekitar riam batu piring, ada cukup banyak pulau dan  gunung, tapi  hanya ada riam batu piring yang dimanjakan oleh alam, sehingga menciptakan  pemandangan alam yang unik seperti itu. Riam batu piring itu semakin dilihat, semakin indah dan  atraktif.  Di samping  riam batu piring ialah lapangan mandi Bang  dengan  pasir yang  putih dan bersih yang memeluk  air laut biru yang luas.   Di tempat ini, ada  banyak  pohon ketapang alam, sehingga barulah ada nama seperti itu.  Saudara  Le Hoang Tung, Direktur  Perusahaan  Perjalanan Tuy Hoa Tourist memberitahukan: “Selain riam batu piring, lapangan mandi Bang adalah satu lapangan mandi indah yang ditambah dengan riam Ong dan riam Ba di sebelah Selatan dan teluk Xuan Dai di sebelah Utara, sehingga menciptakan  satu kompleks wisata bahari yang bisa dikatakan  paling  atraktif di provinsi Phu Yen sekarang. Ketika selesai mengunjungi di sini, sesudah itu mandi laut  dan berperahu  dari lapangan Bang kira-kira 10 Km untuk menyelam dan memandangi karang. Menyelam tanpa  pakai selam, tapi hanya memerlukan kaca mata untuk menyelam, Anda bisa memandangi karang”.

Riam Da Dia – Hasil  karya  buatan alam - ảnh 4

Mandi laut, memandangi karang dan memancing ikan semuanya juga cukup membuat wisatawan tenang dan nyaman. Duduk di gumpulan batu dan memandangi gelombang laut yang menepuk-nepuk ke tebing laut sehingga menciptakan gelombang air yang putih dan bersih  terasa  jiwa yang nyaman. Selama ribuan tahun ini, gelombang laut kadang-kadang  bergejolak, kadang -kadang tenang, tapi tetap tidak kehilangan keunikan di tempat ini. Suasana yang masih liar bersama-sama dengan  keakraban  warga di sini  merupakan daya tarik  yang menahan kaki  wisatawan  yang ingin datang kembali kali berikutnya./. 


Komentar

Yang lain