Ibu yang baik untuk pelajar autis

(VOVworld) – Bagi anak-anak biasa, pekerjaan mendidik dan  merawat sudah sulit, apalagi bagi anak-anak autis dan kurang berkembang, pekerjaan ini semakin lebih sulit. Walaupun begitu, dengan kecintaan terhadap anak-anak, simpati dan semangat tanggung-jawab sebagai guru, maka Bu guru  Huynh Thi Hoa Hong dari Sekolah Dasar (SD) Tran Quoc Toan, kabupaten 5, kota Ho Chi Minh telah membantu banyak pelajar pengidap autisme semakin menjadi kemajuan  tentang pemahaman, perasaan dan berbaur secara lebih baik pada masyarakat. 


Ibu yang baik untuk pelajar autis - ảnh 1
Bu guru Huynh Thi Hoa Hong pada satu pengajaran
(Foto: vovworld.vn)


Pertemuan dengan Bu guru  Huynh Thi Hoa Hong, Kepala 1/5 SD Tran Quoc Toan senantiasa putus karena para pelajar klas ini  terus masuk, memegang tangan dan menarik kepala gurunya untuk mencium pipinya. Bu guru  Huynh Thi Hoa Hong dengan gembira memberitahukan bahwa ini adalah klas satu-satunya di sekolah ini yang diperuntukkan bagi para pelajar autis dengan 28 pelajar yang berusia dari 6 sampai 12 tahun. Setiap pelajar menderita cacad yang berbeda-beda, yang parah ialah yang terkena autisme, gangguan perkembangan (ADHD), kurang perkembangan,  yang lebih ringan ialah mengalami kekacauan bahasa, gangguan bicara bahkan kemampuan menerima juga lambat. Karena usianya berbeda-beda, kemampuan mengenal juga berbeda-beda, maka Bu guru Hong harus menyusun banyak rencana pelaksanaan pengajaran untuk anak-anak. Bu guru Hong mengajar sambil membujuk anak-anak, karena hanya lengah  sedikit saja, anak-anak akan  lari ke sana ke mari di klas. Berigulah tekanan pekerjaan yang menegangkan, tapi karena adanya dorongan semangat dan kepercayaan dari para orang tua pelajar, ucapan kata-kata dari anak-anak yang belajar berbicara  dengan kata:  terimakasih, minta maaf  serta ciuman-ciuman dan perilaku kekanak-kanakan dari anak-anak ini telah membantu Bu guru Hong mengatasi semua rintangan. Dia mengatakan: “Pada umumnya bertolak dari hati, karena saya melihat bahwa anak-anak ini tidak punya pengetahuan yang  sama dengan anak-anak yang lain, maka dengan jalan-jalan yang paling pendek saya membuat anak-anak mengerti tentang pengetahuan serta saya menyesuaikan tingkah-laku mereka dalam aktivitas dan pertemuan. Ketika mereka telah mau kerjasama, maka mereka seperti orang yang setia. Pada umumnya, tidak ada yang menyamai dengan kalau kita mengerti  anak-anak maka kita akan berhasil masuk ke hati mereka”.

Dalam waktu lebih dari 10 tahun berkaitan dengan sekolah ini, walaupun belum pernah mendapat penataran secara sistimatik tentang metode mendidik anak-anak autis dan kurang berkembang, tapi Bu guru Hong tetap tekun, sabar dan rajin belajar, mencari tahu agar semua pengajarannya di klas menjadi hidup-hidup dan menarik hati anak-anak sehingga membuat anak-anak ini semakin mencintai sekolahan dan haus belajar. Bersimpati secara mendalam terhadap semua penderitaan yang dialami oleh anak-anak ini, Bu guru Hong telah sepenuh hati mengajar dengan semua rasa kasih sayang. Tidak hanya berusaha mengajar anak-anak tahu membaca, menulis dan berinteraksi, dia juga sepenuh hati memberikan bimbingan kepada anak-anak ini tentang cara merawat diri sendiri, mengenakan pakaian sendiri, makan sendiri dan lain-lain. Ketika saban hari melakukan kontak dengan anak-anak ini, dapat melihat kemajuan walaupun sedikitl juga membuat dia merasa sangat gembira, merupakan sumber dorongan semangat bagi dia untuk terus mengatasi semua kesulitan dan berkaitan dengan pekerjaan pengajaran. Ada banyak pelajar yang terkena autisme ringan, karena mendapat perawatan dan pengajaran dari dia, sekarang telah berkembang menjadi normal dan pindah ke klas-klas integrasi di sekolah. Bu guru Nguyen Dang Thuy Tien dari SD Tran Quoc Toan, orang yang berkaitan dengan Bu guru Hong selama ini memberitahukan: “Saya telah bekerja bersama dengan ibu Bru Hong selama bertahun-tahun ini, maka saya melihat dia sangat bersemangat. Bagi program berbaur ini, Bu guru Hong sangat mendapat hati para orang tua pelajar, karena dia menyediakan semua kemampuannya untuk mengajar”.

Pada tahun ini, meski usianya sudah 30 tahun, belum pernah menjadi ibu, maka Bu Bu Hong menganggap para pelajar sebagai anak-anaknya sendiri yang tercinta. Dia mengerti tentang keadaan keluarga setiap anak-anak, mengerti tentang karakter dan situasi penyakit dan kemampuan bekembang setiap pelajarnya. Pak guru Le Thai Minh Hau, Kepala SD Tran Quoc Toan menilai: “Ibu guru Hong sangat bertanggung-jawab, mengatasi semua kesulitan karena keluarganya juga tidak begitu mulus. Dia harus menghidupi seorang adiknya yang kesehatannya tidak baik, maka dia telah harus mengorbankan diri sendiri. Bu guru Hong adalah orang yang mengerti tentang anak-anak, maka berhasil mengajar anak-anak menjadi  anak-anak baik, dicintai oleh anak-anak dan mereka mencapai kemajuan, oleh karena itu, sekolahan ini memberikan penilaian sangat tinggi, terutama kemampuannya”.

Berkaitan dengan kejuruan dan mencintai anak-anak. Bu guru Hong menginginkan agar pada waktu mendatang, akan ada banyak tempat yang menerima pekerjaan merawat dan mengajar anak-anak autis, kurang  berkembang dan para guru mendapat lagi bantuan tentang kejuruan untuk membantu anak-anak ini  bisa hidup secara mandiri  dan kemudian  menjadi orang yang bermanfaat terhadap keluarga dan masyarakat.  

Komentar

Yang lain