Kakek penulis surat sewaan yang paling lama di Kantor Pos Sentral Sai Gon

(VOVWORLD) - Duduk di tengah-tengah gedung yang besar  di Kantor Pos Sentral Sai Gon, bapak Duong Van Ngo, lahir pada tahun 1930, benar-benar kecil dengan rambut yang sudah ubanan dan sinar mata seorang manusia yang alim. Selama 27 tahun ini, dia rajin duduk di ruang yang nampaknya diperuntukkan bagi dia sendiri untuk menuliskan surat kepada para pelanggan. Dia juga adalah warga kota Sai Gon (yang sekarnag adalah kota Ho Chi Minh) menuliskan surat-surat  dan adalah orang satu-satunya yang mendapat gelar “Penulis surat sewaan yang paling lama di Vietnam” yang diakui oleh Pusat Buku Rekor Vietnam.
Kakek penulis surat sewaan yang paling lama di Kantor Pos Sentral Sai Gon - ảnh 1Kakek penulis surat Duong Van Ngo  (Foto: vovworld.vn) 

Sudah berpuluh-puluh tahun ini, kakek yang berusia 87 tahun, Duong Van Ngo telah melakukan pekerjaan di samping papan yang bertuliskan “Tempat membimbing dan membantu menuliskan surat” yang dipasang di sebuah meja. Di sekitarnya selalu ada beberapa orang yang duduk menunggu untuk meminta dituliskan surat  dalam bahasa Inggris atau Perancis. Pada pagi hari itu, saudari Ho Thi Hong, warga kecamatan nomor 7, distrik nomor 8 menemui bapak Duong Van Ngo sangat dini. “Minta tolong  bapak beritahukan  apakah ini surat pos  untuk saya atau bukan. Bapak lihat apakah semuanya untuk saya. Rumah Anda di distrik mana. Ya, rumah saya di kecamatan 7, distrik 8”.

Ketika ditanya  tentang bapak Duong Van Ngo, saudari Hong memberitahukan: “Ketika berusia 15 tahun, saya telah  minta kepada dia untuk menuliskan surat ke luar negeri. Sekarang ini, saya sudah berusia 50 tahun. Dia berada di sini sudah sejak lama. Sejak itu hingga sekarang kalau ada kebutuhan, saya minta bantuan  dia”.

Walaupun di Kota Ho Chi Minh sekarang ini ada banyak pusat dan kantor penterjemahan, tapi ada banyak orang seperti saudari Hong tetap minta bantuan dari bapak Duong Van Ngo untuk menuliskan surat ke luar negeri.

Ketika pelanggan terakhir pergi, bapak Duong Van Ngo memberitahukan bahwa pekerjaannya dimulai dari pukul 8.00  dan berakhir pada pukul 15.00. Rata-rata setiap hari, dia menulis dari 5-7 surat dengan biaya dari  5.000-10.000 VND per halaman, sedangkan penterjemahan  sepenuhnya gratis. Dia mengatakan: “Soal penterjemahan sekarang ini sudah sedikit. Karena sudah ada internet dan telepon maka hubungan menjadi lebih cepat. Tapi ada masalah-masalah lain, misalnya ada orang minta bantuan kepada saya supaya menuliskan alamat untuk di dikrim keluar negeri di atas amplop, mereka tidak berani menuliskan karena takut salah, terutama menuliskannya dari telepon genggam”.

Selama 27 tahun ini, bapak Duong Van Ngo  selalu membawa tas yang mengandung kira-kira 20 kilogram peralatan untuk penterjemahan. Yaitu kamus-kamus dalam bahasa Inggris dan Perancis, kuas tinta, buku catatan dan lain-lain. Dan yang paling penting ialah kaca lup. Kaca lup ini membantu dia melihat secara jelas huruf-huruf yang perlu diterjemahkan untuk pelanggan karena matanya sudah tidak jelas seperti dulu lagi. Karena melakukan kejuruan ini sudah sejak lama, maka bapak Duong Van Ngo punya banyak pelanggan. Dia menceritakan: “Ada banyak pelanggan yang akrab. Mereka melihat bahwa saya bekerja dengan  teliti untuk mereka maka mereka menyayangi saya. Ketika menemui saya mereka merasa gembira tampak seperti merasa gembira karena saya masih hidup”.

Ketika ditanya mengapa dia berkaitan dengan kejuruan ini … dia menjawab “ketika masih bisa melayani masyarakat saya sangat gembira, harus berusaha melakukannya”.  

Komentar

Yang lain