Menemui orang yang menangkap hidup-hidup Brigadir Jenderal De Castries

(VOVworld) – Sudah sejak lama, rumah  kecil di sebuah gang kecil di belakang stasiun Thi Cau, provinsi Bac Ninh telah menjadi beken bagi semua orang yang mau mencari tahu tentang Kemenangan Dien Bien Phu. Itu adalah rumah dari Kolonel Hoang Dang Vinh, orang satu-satunya diantara 5 prajurit yang berhasil menangkap  hidup-hidup Brigadir Jenderal De Castries pada detik yang bersejarah pada tanggal 7 Mei sore tahun 1954, menandai keruntuhan Gugus Pangkalan Militer Dien Bien Phu, menghentikan sepenuhnya perang agresi yang dilakukan oleh Kolonialis Perancis di Indocina. 

Menemui orang yang menangkap hidup-hidup Brigadir Jenderal De Castries - ảnh 1

Kolonel Hoang Dang Vinh
(Foto: vov.vn)

Pada usia 17 tahun, ketika menyaksikan perampasan dan pembunuhan yang dilakukan oleh serdadu-serdadu Perancis terhadap warga desa, pemuda Hoang Dang Vinh cepat menyedari bahwa kalau menginginkan agar rakyat tidak menanggung penderitaan lagi, tidak ada jalan yang lain kecuali mengikuti revolusi. Pada September tahun 1952, Hoang Dang Vinh masuk menjadi prajurit Divisi 320, membuka kehidupan tentara yang susah payah tapi penuh dengan kejayaan ketika beliau dan kawan se-kesatuan ikut serta dalam operasi Dien Bien Phu.

Kolonel Hoang Dang Vinh tidak bisa lupa akan waktu ketika beliau dan kawan se-kesatuan melakukan mars ke Dien Bien. Mengalami waktu menarik meriam yang susah payah, tapi kemudian menerima perintah dari komandan operasi untuk membawa meriam keluar dari medan perang. Pernah beliau dan kawan se-kesatuan merasa panik, tetapi setelah mendapat penjelasan, semuanya percaya secara mutlak pada kemenangan. Ketika mengenangkan kembali peristiwa itu, Kolonel Hoang Dang Vinh mengatakan bahwa “itulah keputusan yang tepat dari Jenderal Vo Nguyen Giap. Kalau tidak, pastilah bahwa sekarang ini saya tidak bisa duduk di sini untuk berbincang-bincang dengan Anda Sekalian”.  Kolenel Hoang Dang Vinh menceritakan:  justru berhasil menarik meriam  masuk dekat dengan medan perang, berhasil menarik meriam ke tempat-tempat yang tinggi telah membantu meriam kita melepaskan tembakan secara lebih akurat. Beliau mengatakan: “Karena berada di daerah yang tinggi, maka kami bisa memantau, oleh karena itu, semua meriam kita  ditembakkan tepat pada sasaran. Setelah menembakkan beberapa peluru meriam, kami cepat memindahkan meriam  sehingga tidak meninggalkan bekas manapun. Kedua ialah, kami berkombinasi dengan medan perang meriam tipuan dengan ledakan seperti halnya dengan  meriam sungguhan. Musuh hanya melepaskan tembakan pada medan perang  tipuan saja”.

Menemui orang yang menangkap hidup-hidup Brigadir Jenderal De Castries - ảnh 2

Tentara Vietnam menaikkan bendera di gua terowongan Dien Bien Phu
(Foto: vov.vn)


Kembali ke memori sejarah sejarah pada 60 tahun lalu, ada saat yang tidak bisa dia lupakan yaitu pada tanggal 7 Mei sore, Beliau dan kawan se-kesatuan menuju ke pusat Gugus Pangkalan Dien Bien Phu, ketika belum tahu bagaimana menuju ke depan, tapi berhasil menangkap seorang musuh, dia menyatakan bahwa itulah gua terowongan Brigadir Jenderal De Castries. Ketika menuju ke dekat dengan gua terowongan ini, kedengaran  suara orang berbicara di bawahnya, beliau mengingat kawan se-kesatuannya melemparkan granat tangan untuk memberikan ancaman guna bertekad menangkap musuh  hidup-hidup. Setelah suara granat tangan  itu, kelihatan seorang perwira Perancis yang muncul ke atas dengan membawa kain putih dan berbicara secara  tersendat-sendat “Ya, marilah perwira Viet Minh masuk ke gua terowongan agar kami menyerah”. Kolonel Hoang Dac Vinh dengan antusitas menceritakan: “Ketika kami masuk gua terowong, kami melihat ada kira-kira 20 perwira yang sedang mengerutkan diri, ada yang bersembunyi di bawah meja karena ketakutan. Komandan kompi Ta Quoc Luat dengan berbahasa Perancis berteriak agar semua mereka harus mengangkat tangan tanda menyerah, khususnya, Bridagir Jendral De Castries masih duduk secara diam-diam. Melihat situasi itu, saya mengacungkan senapan pada perut De Castries sambil menggertak “Angkat tangan”. Dengan demikian, Brigadir Jenderal De Castries dengan takut mengangkat tangan dan  berbicara dalam bahasa Perancis “Jangan menembak kami. Kami   menyerah”.

Satu kenangan yang sulit dilupakan lagi ialah, pada tanggal 19 Mei 1954. Kolonel Hoang Dang Vinh dan rombongan yang adalah komandan dan prajurit peserta operasi Dien Bien dengan rasa hormat datang untuk menyambut hari lahir Presiden Ho Chi Minh dan melaporan hasil operasi kepada Beliau. Pada hari berikut, menurut usulan dari rombongan film pimpinan sutradara Karmen dari Uni Soviet, Hoang Dang Vinh untuk kali ke-2 berhadap-hadapan dengan Brigadir Jenderal De Castries di satu zona hutan di provinsi Thai Nguyen (Vietnam Utara). Dalam kesempatan ini, seorang pejabat Direktorat Perfilman bertanya kepada De Castries bahwa “apaka Anda mengetahui pemuda ini?. De Castries menyatakan: “Kalau tidak keliru, saya sudah menemui pemuda ini”. Pejabat Direktorat Perfilman menyatakan: “Anda punya ingatan sangat baik. Dialah yang telah masuk gua terowongan untuk menangkap Anda”. Ketika kedengaran seperti itu, De Castries pucat mukanya dan diam-diam.

60 tahun sudah lewat, ada sangat banyak pujian yang telah diberikan kepada Kolonel Hoang Dang Vinh dan para prajurit yang telah masuk gua perlindungan untuk menangkap hidup-hidup Brigadir Jenderal De Castries dan seluruh Badan Staf operasi Dien Bien Phu dari Perancis. Akan tetapi, dia tetap rendah hati memberikan pujian itu kepada Komandan kompi Ta Quoc Luat dan para prajurit dalam tim yang telah berhasil menangkap basah Brigadir Jenderal De Castries serta para prajurit yang telah gugur demi kemerdekaan dan kebebasan Tanah Air. Beliau menyatakan bahwa justru pengorbanan mereka yang luhur itu telah menambah kekuatan kepada beliau dan para kawan se-kesatuan lain menuju ke sarang musuh, menaikkan bendera kemenangan dan menciptakan satu kemenangan Dien Bien Phu yang termasyur di lima benua dan mengguncangkan bola bumi./. 

Komentar

Yang lain