Nguyen The Quynh- Pelajar yang dua kali menggondol medali emas Olympiade Fisika Internasional

(VOVWORLD) - Dengan 4 medali emas, 1 medali perak, Tim Olympiade Fisika Internasional Vietnam tahun 2017 telah merebut hasil yang paling tinggi dalam sejarah partisipasinya selama ini. Di antara para pelajar yang baru saja merebut hadiah, Nguyen The Quynh, pelajar klas 12 Sekolah Menengah Atas (SMA) khusus Vo Nguyen Giap, Provinsi Quang Binh (Vietnam Tengah) adalah pelajar yang paling istimewa kerena dia adalah pelajar satu-satunya  yang menggondol medali emas untuk dua tahun terus-menerus dalam  Olympiade Fisika Internasional.
Nguyen The Quynh- Pelajar yang dua kali menggondol medali emas Olympiade Fisika Internasional - ảnh 1Pelajar Nguyen The Quynh  (Foto: vovworld.vn) 

Dengan dua tahun terus-menerus ikut serta dalam Olympiade Fisika Internasional dan untuk kedua kalinya pula menggondol medali emas, maka Nguyen The Quynh telah dikenal oleh kamera, oleh sambutan dan ucapan selamat yang diberikan oleh sanak keluarga, para guru dan teman-temannya. Dia juga sangat percaya diri dan santai ketika menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang diperuntukkan kepada dia. Dia memberitahukan bahwa keluarganya tidak ada orang yang mengikuti ilmu fisika. Ayahnya meninggal ketika dia sedang belajar di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), maka ibunya sangat susah payah dalam memelihara dia dan abang laki-lakinya belajar. Karena mengerti kesusah-payahan yang diderita ibunya, maka dia bertekad belajar dan berinisiatif menciptakan orientasi untuk diri sendiri dalam belajar. Ketika menempuh ujian masuk SMA khusus Vo Nguyen Giap, Provinsi Quang Binh, dia berhasil lulus masuk klas spesialis matematika dan khusus fisika, tapi memilih klas khusus fisika untuk memuaskan kegandrungannya  menerapkan semua ilmu pengetahuan ke dalam praktek kehidupan. Justru kegandrungannya pada mata pelajaran inilah yang menjadi tenaga pendorong bagi dia untuk berfokus belajar, mencari tahu tentang bahan-bahan yang bersangkutan  dengan mata pelajaran dan mencapai prestasi yang tinggi. Hadir di Bandara Noi Bai sangat dini untuk menyambut anaknya, saudari Tran Thi Vi Hanh, ibu dari Nguyen The Quynh mengatakan: “Karena situasi saya sendiri memilihara anak-anak saya, maka saya  merasa susah payah, tapi tetap berusaha mengatasinya. Semuanya demi anak-anak saya. Waktu Quynh belajar di rumah tidak banyak. Dia juga asyik membaca cerita Doraemon. Saya hanya memberi semangat saja, Quynh juga punya kesedaran dalam belajar”.

Percaya diri, terbuka dalam berkomunikasi, tapi ketika berbagi kiat dalam belajar, Nguyen The Quynh dengan bingung memberitahukan bahwa dia tidak punya metode belajar khusus manapun terbanding dengan para teman se-klas. Dia belajar hal-hal yang dia sukai, mengatur waktu belajar dan hiburan secara masuk akal dan tidak menciptakan tekanan tentang belajar kepada diri sendiri. Hal yang penting ialah ketika belajar harus mengerti dan mengerti masalah secara mendalam. Nguyen The Quynh mengatakan: “Biasanya di klas, apa yang diajarkan oleh guru, saya belajar secara lengkap, kalau ada soal belajar yang diberikan oleh guru, saya melaksanakannya di rumah, pada malam hari, pada pukul 22.00 saya baru belajar dan saya pikir bahwa yang penting ialah saya belajar mata pelajaran yang saya sukai, maka akan lebih efektif. Ibu saya senantiasa memberikan nasehat kepada saya bahwa jalan satu-satunya untuk berkembang ialah jalan belajar. Saya juga  menyedari hal itu dan selalu berusaha untuk mencapai target yang saya ajukan”.

Selain waktu diperuntukkan bagi mata pelajaran fisika, pada waktu senggang, Quynh juga menyediakan waktu  untuk bermain-main, menonton film bersama dengan teman dan ikut serta dalam banyak permainan yang lain. Setelah setiap kali ujian tingkat provinsi, tingkat nasional dan internasional, dia punya lagi teman-teman baru untuk berbahas tentang mata pelajaran fisika. Tentang rencananya setelah menggondol medali emas Olympiade Fisika Internasional ke-2, Quynh memberitahukan bahwa dia telah mendaftarkan nama  untuk masuk Fakultas Fisika Institut Ilmu Eksakta (Univeritas Nasional Hanoi). Impiannya ialah akan dapat belajar menjadi insinyur fisika di sesuatu universitas di Amerika Serikat.  Dia mengatakan: “Saya berencana pada akhir tahun ini akan mendaftarkan nama untuk masuk bebebera universitas yang saya inginkan yaitu di Amerika Serikat. Yang mendesak, saya akan berusaha menyelesaikan ujian bahasa Inggris sebaik-baiknya. Sekarang ini, saya menyukai fakultas ilmu bahan, tapi jurusan yang saya sukai bisa berubah menurut waktu, tapi yang pasti ialah saya bekerja di bidang-bidang yang bersangkutan dengan fisika atau kimia”.

Walaupun menggondol dua medali emas Olympiade Fisika Internasional, tapi Quynh memberitahukan bahwa ini hanya merupakan prestasi permulaan. Pada waktu mendatang, dia akan lebih berusaha keras lagi untuk menyelesaikan impinan belajar di luar negeri dan melakukan penelitian tentang bidang fisika. 

Komentar

Yang lain