Pencipta yang belum tamat SMP

(VOVworld) – Dari tahun  2004 hingga sekarang,  Nguyen Hong Chuong telah mengajukan 7 hasil penciptaan, 2 mesin pertanian untuk kebutuhan usaha pesawahan kaum tani dan produk yang paling baru ialah anjungan penanaman sayur organik perkotaan dengan teknologi tinggi. Pada akhir tahun 2013, dia adalah salah seorang diantara sedikit petani Vietnam yang mendapat kehormatan untuk menerima piagam pujian yang diberikan oleh Perdana Menteri Pemerintah karena sumbangan-sumbangan yang menonjol pada gerakan pembangunan pedesaan baru di daerahnya dengan menciptakan banyak mesin yang bermanfaat. 

Pencipta yang belum tamat SMP - ảnh 1

Saudara Nguyen Hong Chuong di samping produk ciptaannya
(Foto: internet)

Suara yang gemuruh di bengkel produksi milik saudara Nguyen Hong Chuong di kecamatan Lac Lam, kabupaten Don Duong, provinsi Lam Dong (Vietnam Tengah) bercampur dengan suara musik rock membuat pekerjaannya menjadi sedikit kering. Dia menyediakan satu sudut di bengkelnya untuk  menempatkan dua pengeras dan satu komputer untuk mengunduh musik. Tukang yang sekaligus adalah pemilik bengkel permesinan Nguyen Hong Chuong mengatakan: “Musik dan penciptaan berlainan, tapi, saya mau mengaitkannya. Musik dan penciptaan  merupakan keharmonisan satu sama lain. Musik bertolak dari jiwa seperti halnya dengan penciptaan permesinan, oleh karena itu, harus ada musik untuk menurunkan ketegangan kerja”.

Juga karena musik, maka saudara Nguyen Hong Chuong telah menciptakan banyak ide dan merasa optimis dalam kehidupan. Pada waktu merasa sedih atau pada saat dia sedang berpikir-pikir untuk mencari  prinsip aktivitas bagi satu produk, dia memainkan gitar, biola atau saksofon dengan lagu-lagu yang dia gemari. Pada masa muda, dia memainkan instrumen musik di  warung-warung kopi atau dalam upacara pernikahan untuk mencari nafkah. Dia mengenangkan kembali, pada tahun 2004, suami-istrinya menyewa lahan seluas 800 meter per segi untuk menanam sayur-sayuran, tapi sampai akhir masa cocok tanam, suami-istrinya menanggung utang sebesar hampir VND 100 juta karena harga sayur-sayuran merosot. Kehidupannya seolah-olah jatuh pada kemacetan dan utang bertumpuk-tumpuk, tapi juga karena musik, maka dia telah mengatasinya. Jumlah uang yang dia peroleh dari memainkan instrumen musik juga membantu dia mengatasi periode yang sulit. Kesulitan berkurang, maka dia terus berpikir tentang pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan untuk masa depan. Dia mengatakan: “Ada banyak pilihan, tetapi, saya adalah petani, maka saya menyayangi kaum tani. Kesulitan yang dihadapi kaum tani ialah masalah pasar, sedangkan, masalah menggunakan mesin-mesin pertanian dan menerapkan kemajuan ilmu pengetahuan pada produksi pertanian sedang berkembang cukup baik. Saya sedang mengusahakan produksi dengan teknologi tinggi untuk menghasilkan produk yang lebih baik untuk kaum tani”.

Dengan pemikiran itu, saudara Nguyen Hong Chuongmulai menciptakan mesin penyebar biji. Uang sebesar VND 100 juta baru saja dibayar, dia terus meminjam modal sebesar VND 50 juta dari bank untuk membuat mesin baru. Pada waktu yang sulit, sanak keluarganya menyaran dia supaya meninggalkan pekerjaan itu, hanya istrinya tetap senang bersama dinikmati dan sengsara bersama diderita dengan dia.

Dengan bekerja selama 2 bulan, saudara Nguyen Hong Chuong telah berhasil menciptakan mesin penyebar biji dengan keunggulan, misalnya bisa mengganti tenaga kerja untuk 10 sampai 12 orang, biji tidak hilang dan keakuratannya tinggi. Dari mesin pertama, dia terus-menerus menciptakan berbagai jenis mesin untuk kebutuhan produksi pertanian lainnya. Yang paling belakangan ini, dia telah berhasil menciptakan produk sayur-sayuran organik dengan teknologi tinggi. “Ketika saya berhasil menciptakan mesin yang sesuai dengan posisi geografi, rakyat sangat memperhatikan mesin ciptaan saya. Kemudian, mesin-mesin saya jug diekspor ke beberapa negara”.

Dalam usia 40 tahun, memiliki serentetan hasil penciptaan yang telah diterapkan secara sukses dalam praktek kehidupan, Nguyen Hong Chuong telah dikagumi oleh tidak sedikit ilmuwan. Dia merasa rugi karena tidak dapat belajar lebih lanjut lagi terbanding dengan teman-teman, tapi, dia percaya diri tentang pekerjaan-pekerjaan yang sedang dia lakukan. Dari usaha mengentas dari kemiskinan pada 8 tahun dulu, ilham penciptaan Nguyen Hong Chuong bertolak dari kebutuhan praktek kaum tani. Nama pencipta yang belum selesai klas 8, Nguyen Hong Chuong semakin disebarkan jauh tidak karena kebakatan dan kekhasan dari produk, tapi berada dalam arti kemanusiaan maupun tujuan demi komunitas di setiap produknya./. 

Komentar

Yang lain