Presiden Ton Duc Thang-Teladan yang cerah tentang semangat revolusioner, selalu mendekati dan merapati rakyat

(VOVWORLD) - Presiden Ton Duc Thang, pejuang komunis yang gigih, tipikal dan telah mempersembahkan sumbangan seumur hidupnya kepada revolusi dan bangsa. Presiden Ton Duc Thang juga adalah teman seperjuangan akrab bagi Presiden Ho Chi Minh, merupakan pemimpin terkemuka dari Partai Komunis, Negara dan Front Tanah Air Viet Nam. Kehidupan dan usaha Presiden Ton Duc Thang merupakan keteladanan cerah tentang semangat revolusioner.
Presiden Ton Duc Thang-Teladan yang cerah tentang semangat revolusioner, selalu mendekati dan merapati rakyat - ảnh 1Presiden Ton Duc Thang  (Foto: internet) 

Presiden Ton Duc Thang lahir dalam sebuah keluarga petani miskin di Cu Lao Ong Ho, provinsi Long Xuyen yang sekarang adalah Kecamatan My Hoa Hung, Kotamadya Long Xuyen, Provinsi An Giang. Dengan rasa cinta terhadap kampung halaman dan Tanah Airu, orang buruh Ton Duc Thang cepat punya kesedaran, semangat patriotisme dan berhasil merasakan secara mendalam kesengsaraan yang diderita oleh rakyat dan warga negara Viet Nam di bawah rezim feodal. Pada tahun 1912, ketika baru berusia 24 tahun, Ton Duc Thang telah mengadakan dan memimpin pemogokan kerja dari kaum buruh Pabrik Reparasi Kapal Ba Son, mengawali kehidupan aktivitas revolusioner yang penuh derita, tetapi juga penuh kejayaan. Menurut Profesor Muda, Doktor Le Quoc Ly, Wakil Kepala Akademi Politik Nasional Ho Chi Minh, Presiden Ton Duc Thang merupakan keadaan istimewa, dari pemimpin serikat buruh menjadi orang komunis dan kemudian menjadi pemimpin Partai Komunis. “Pada masa muda beraktivitas di luar negeri, Presiden Ton Duc Thang telah ikut berjuang bersama dengan para awak kapal di Laut Hitam, menentang intervensi imperialisme, membela negara Rusia Soviet pada tahun 1919, turut menjaga benteng revolusi proletariat dunia. Ketika kembali ke Tanah Air, Presiden Ton Duc Thang telah ikut serta dalam perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh kaum buruh di Kota Sai Gon –Cho Lon (yang sekarang adalah Kota Ho Chi Minh) dan memahami secara jelas persatuan yang terorganisasi dari kaum buruh untuk berjuang menentang penindasan dan penghisapan rezim kolonialis dan feodal”.

Setelah Presiden Ho Chi Minh wafat, Presiden Ton Duc Thang mendapat tugas maha penting sebagai Presiden Negara Dan Ketua Front Tanah Air Viet Nam yang dilimpahkan oleh Partai Komunis, Negara dan rakyat. Presiden Ton Duc Thang telah bersama dengan Komite Sentral Partai Komunis Viet Nam ikut memimpin seluruh rakyat dan seluruh tentara melaksanakan  amanat suci terakhir dari Presiden Ho Chi Minh, membebaskan total Viet Nam Selatan dan menyatukan Tanah Air. Selama bertahun-tahun melakukan penelitian sejarah tentang Presiden Ton Duc Thang, Profesor Do Quang Hung dari Universitas Nasional Ha Noi mengatakan: “Tahapan ketika  bapak Ton Duc Thang menjadi Presiden merupakan tahapan Presiden Ho Chi Minh baru saja wafat, maka tidak ada orang  yang lebih baik untuk mengurus pekerjaan itu. Paman Ho dan bapak Ton Duc Thang adalah teman satu sama lain,bapak Ton Duc Thang mendapat prestise khusus ditambah beliau adalah orang  Viet Nam Selatan. Pada waktu itu, bapak Ton Duc Thang menjadi Presiden Negara  meneruskan tugas sadalah sangat pantas”.

Selama kira-kira 70 tahun melakukan aktivitas revolusioner secara terus-menerus, Presiden Ton Duc Thang merupakan pemimpin yang tipikal, jernih dan meninggalkan keteladanan moral revolusioner yang cerah punya arti memberikan kesedarahan yang mendalam kepada generasi-generasi revolusi dewasa ini dan di kemudian hari. Yaitu semangat gigih, pantang menyerah melawan musuh dan tekun dalam menghadapi kesulitan dan tantangan. Bersamaan itu, senantiasa setia terhadap tujuan dan cita-cita Partai Komunis dan usaha revolusi bangsa. Mantan Wakil Presiden Viet Nam, Nguyen Thi Doan menyatakan bahwa Presiden Ton Duc Thang tidak hanya merupakan seorang politikus yang gigih, seorang organisator yang berbakat, tapi Presiden Ton Duc Thang juga memberikan sumbangan-sumbangan yang bernilai tentang teori, memperjelas dan lebih memperkaya Fikiran Ho Chi Minh tentang masalah membangun persatuan besar seluruh bangsa di Viet Nam. “Dari  pelajaran Presiden Ton Duc Thang dan Presiden Ho Chi Minh tentang semangat persatuan besar nasional, Viet Nam telah memiliki front hati rakyat yang mantap. Yaitu semangat persatuan besar nasional, semangat patriotisme, rasa cinta terhadap kampung halaman, kegagah-beranian untuk berjuang. Akan tetapi, karena ini merupakan kekuatan lunak, maka kalau kita harus pandai mengorganisasi pelaksanaan, maka barulah berhasil membangun front hati rakyat yang mantap”.

Sembilan puluh dua tahun usianya, dan kira-kira 70 tahun melakukan aktivitas revolusioner, kehidupan dan usaha revolusi Presiden Ton Duc Thang merupakan keteladanan yang cerah tentang semangat patriotisme, merapati dan mendekati rakyat. Seumur hidupnya melakukan aktivitas revolusioner, pada keadaan bagaimanapun, Presiden Ton Duc Thang  selalu setia dan sepenuh hati terhadap Partai Komunis dan rakyat, selalu menjunjung tinggi semangat gagah berani, pantang menyerah, berhemat, bersih, lurus, mengutamakan umum dan menomor-duakan pribadi. 

Komentar

Yang lain