Veteran perang bapak Lam Van Bang, orang yang menyampaikan api semangat kepada generasi muda


(VOVworld) – Pulang kembali dari kancah api masa peperangan, para veteran perang Vietnam terus memberikan sumbangan semangat dan bakat untuk membangun kampung halaman dan Tanah Air, memberikan hasil-guna yang praksis dalam kehidupan masyarakat. Diantaranya ialah veteran perang bapak Lam Van Bang di kecamatan Nam Trieu, kabupaten Phu Xuyen, kota Hanoi. Dia tidak hanya dikenal sebagai seorang direktur dari salah satu museum swasta yang pertama di Vietnam, tapi juga adalah orang yang menyampaikan semangat patriotisme kepada generasi muda.

Veteran perang bapak Lam Van Bang, orang yang menyampaikan api semangat kepada generasi muda - ảnh 1 
Bapak Le Van Bang memperkenalkan benda-benda kepada anak-anak
(Foto: nhandan.com.vn)

Lahir dan dibesarkan di kabupaten Phu Xuyen, kota Hanoi, pada tahun 1965, Lam Van Bang berangkat masuk tentara. Dalam satu pertempuran yang sengit, dia menderita luka-luka parah dan ditangkap dan dipenjarakan oleh musuh di penjara Phu Quoc. Pada tahun 1973, di pulang kembali ke kampung halaman dan bekerja di instansi perhubungan-transportasi. Dengan hasrat pertama ialah membentuk satu kamar tradisional di rumahnya agar para kawan sekesatuannya bisa mengadakan rapat-rapat maka pada tahun 1985, dia menyediakan lahan seluas lebih dari 2.000 meter per segi dari keluarganya untuk memamerkan benda-benda peperangan. Ketika melihat tindakan yang dilakukan oleh veteran perang bapk Lam Van Bang mempunyai arti memberikan pendidikan tradisi, perikemanusaan maka pemerintahan daerah memutuskan akan mengupgrade kamar pameran ini menjadi museum menurut bentuk: “Suka rela,  biaya sendiri, mengelola sendiri dan memikul tanggung-jawab sendiri”. Pada tahun 2006, “Museum pejuang revolusioner yang ditangkap dan dipenjarakan” lahir dan ini adalah hasil dari proses kerja dan kekreatifan tidak mengenal lelah yang dilakukan oleh veteran perang bapak Lam Van Bang dan bantuan dari banyak mantan prajurit yang dipenjarakan di penjara pulau Phu Quoc maupun dukungan yang diberikan badan-badan fungsional. Sampai sekarang, museum ini menyimpan kira-kira 4.000 benda yang langka dan dipamerkan dalam 10 kamar spesialis untuk mencatat kembali teladan-teladan tempur cemerlang, kawan-kawan sekesatuan yang setia dari banyak generasi prajurit revolusioner yang ditangkap dan dipenjarakan. Veteran perang bapk Lam Van Bang memberitahukan: “Kami adalah para pemuda yang lahir dan dibesarkan pada waktu Tanah Air mengalami peperangan, saya dan kawan sekesatuan berangkat ke Vietnam Selatan untuk bertempur. Dalam pertempuran-pertempuran yang sengit itu, saya menyaksikan banyak kawan sekesatuan yang telah gugur secara gagah berani di medan perang dan ada kawan-kawan saya ditangkap dan disiksa. Semua citra itu mengikuti seumur hidup saya. Dari tahun 1985 sampai 2004, saya telah datang ke semua penjuru Tanah Air untuk mengoleksi foto dan benda untuk dipamerkan. Hingga sekarang ini, museum ini telah benar-benar menjadi alamat merah, adalah tempat yang menyimpan api dan menyampaikan api tradisi revolusioner kepada generasi muda dewasa ini dan di kemudian hari”.

Supaya pekerjaan sosialisasi dan pendidikan menjadi hidup-hidup dan lebih efektif,  veteran perang bapk Lam Van Bang bersama dengan para kawan sekesatuannya juga senantiasa mengadakan pameran-pameran dan temu pergaulan dengan semua kantor, badan dan instansi di dalam dan luar kota. Dia juga membentuk tim Seni-Budaya-Sosialisasi, secara permanen melakukan pertunjukan kesenian yang dikombinasikan dengan mendidik teknik hidup. Belakangan ini, dia juga membentuk tim genderang, diantara ada komentar-komentar dengan kata-kata yang terharu dan menggandrungkan perasaan pendengar. Dia mengerahkan partisipasi kaum pemuda berbagai usia di kabupaten. Ini adalah cara sangat efektif, menciptakan lingkungan yang sehat kepada anak-anak.  Melalui semua aktivitasnya, veteran perang bapak Lam Van Bang ingin menyebarkan semangat minum air harus ingat akan sumbernya dan saling membantu kepada banyak penduduk, khususnya generasi muda. Veteran perang bapak Lam Van Bang mengatakan: “Dengan hasrat bersekuat tenaga menjaga api tradisi revolusioner ini dan menyampaikannya kepada semua generasi, khususnya generasi muda, selama bertahun-tahun ini, kami telah mengadakan pameran di daerah-daerah pedalaman dan daerah pelosok seperti misalnya sekolah internat etnis minoritas, Institut Ilmu Sosial dan Humaniora. Melalui foto-foto dan benda-benda itu, kami ingin membuat semua orang berhasil melihat pengorbanan besar yang diberikan oleh para pahlawan bangsa dan sumbangan dari seluruh bangsa. Generasi-generasi di kemudian hari harus menghormati dan menjaganya”.

Mencatat aktivitas-aktivitas museum tersebut, Phung Van Thao, Ketua Legiun Veteran Perang kabupaten Phu Xuen memberitahukan: “Museum ini telah menyambut kedatangan banyak rombongan wisatawan domestik dan wisatawan mancaneraga. Selain sosialisasi di museum, Lam Van Bang juga melakukan sosialisasi keliling di sekolahan-sekolahan. Dia juga berkoordinasi dengan legiun veteran perang kabupaten ini untuk mengadakan pertemuan dengan saksi sejarah di museum agar melalui saksi-saksi hidup itu untuk melakukan sosialisasi kepada generasi muda guna meneruskan tradisi generasi pendahulu”.

Pada usia 72 tahun, dengan langkah tertatih-tatih, tapi veteran perang bapak Lam Van Bang masih  terus mencari benda untuk memperkaya museum. Ini adalah cara bagi dia untuk menyatakan terimakasih terhadap kawan-kawan sekesatuannya maupun menyampaikan semangat patriotisme kepada generasi muda, orang-orang yang akan meneruskan jalan membangun dan membela Tanah Air./.


Komentar

Yang lain