Veteran perang Tran Van Xuat dan memori-memori tentang Truong Sa

(VOVworld) – Sudah hampir 30 tahun ketika berpisah dengan pulau Truong Sa Dong, satu pulau di kepulauan Truong SA (Spratly), tapi belum pernah veteran perang Tran Van Xuat merasa jauh dari pulau itu. Pulau Truong Sa Dong telah menyimpan masa mudanya disamping kawan-kawan se-kesatuannya. Oleh karena itu, setelah keluar dari tentara selama bertahun-tahun ini, veteran perang Tran Van Xuat memutuskan membangun secara tiruan tonggak kedaulatan Truong Sa Dong di pekarangan keluarganya, melakukan sosialisasi kepada rakyat, para pelajar dan wisatawan tentang kedaulatan laut dan pulau yang suci dari Tanah Air. Ini juga merupakan cara untuk berkonektivitas dengan kawan-kawan yang sudah putus hubungan sudah sejak lama.

Veteran perang Tran Van Xuat dan memori-memori tentang Truong Sa - ảnh 1

Veteran perang Tran Van Xuat di samping tonggak kedaulatan Truong Sa Dong
(Foto: baomoi.com)

Saya menemui veteran perang Tran Van Xuat dalam satu kunjungan yang bisa  saya katakan sebagai paling saya ingat dalam kehidupan saya sebagai wartawan. Kapal yang berkode HQ571 membawa rombongan kerja kami  untuk mengunjungi  pulau-pulau gosong di kepulauan Truong Sa (Spratly), diantaranya ada pulau Truong Sa Dong. Selama lebih dari 10 hari berada di pulau Truong Sa Dong, tapi, pada akhir kunjungan ini, saya baru mengetahui informasi tentang seorang veteran perang yang kembali mengunjungi kepulauan ini. Hal itu membuat saya merasa heran sambil merasa ingin tahu. Perasaan dari semua orang ketika mengunjungi kepulauan Truong Sa selalu penuh, tapi bagi veteran perang Tran Van Xuat, perasaan itu lebih istimewa, karena pulau Truong Sa Dong ini adalah tempat kedudukannya pada masa masih sebagai tentara. Hingga sekarang ini, dia masih ingat seutuhnya tanggal 10 Mei tahun 1984 dimana dia untuk pertama kalinya  berada di pulau Truong Sa Dong. Veteran perang Tran Van Xuat mengatakan: “Menerima perintah untuk datang ke pulau ini, bukanlah hal yangmembuat saya  terkejut. Naik kapal selama lebih dari 2 hari siang malam, maka pada pukul 1.00 tanggal 10 Mei tahun 1984 saya tiba di pulau Truong Sa Dong. Pada periode itu, masalah materil dan kehidupan masih menjumpai banyak kesulitan bagi prajurit di pulau, tapi, kami mendapat perasaan dari kawan-kawan se-kesatuan. Di pulau ada 31 orang. Bagi setiap prajurit yang pernah hidup di pulau ini ketika kembali akan tidak pernah melupakannya, hidup seperti  saudara sedarah sedaging”.

Dalam memori veteran perang ini, semua kesulitan pada periode tinggal di pulau Truong Sa Dong sedikit diungkapkan, karena ia hanyalah bagian yang sangat kecil dalam kehidupan yang digembleng oleh prajurit. Kekurangan air tawar sudah diderita, tapi sayur kekurangan juga dan pada saat  kawan se-kesatuan terkena sakit parah, tapi tidak bisa dibawa ke daratan untuk diobati. Masa tinggal di pulau Truong Sa Dong juga meninggalkan kenang-kenangan yang tidak bisa kabur bagi dia. Veteran perang Tran Van Xuat ingat kembali bahwa pada satu hari akhir tahun, ketika sedang menyambut kedatangan kapal ke pulau untuk menyampaikan bingkisan Hari Raya Tahun Baru Tradisional Imlek, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang bersosok besar datang dekat dengan dia dan bersimpati tentang kehidupan dan hasrat para prajurit di pulau. Dia menyatakan “Partai Komunis, Pemerintah dan tentara akan tidak pernah melupakan jasa Anda Sekalian” . Tran Van Xuat berpikir bahwa ini adalah kapten kapal, tapi kemudian, kepala pulau ini memberitahukan bahwa itulah Panglima Giap Van Cuong. Tran Van Xuat sangat terharu akan kata-kata yang sederhana dari jenderal itu. Kata-kata itu telah mendampinginya selama waktu di kemudian hari. Ketika keluar dari tentara, citra kawan-kawan se-kesatuan selalu berada dalam hati itu. Justru hal itu telah mendorong dia mencari kembali kawan se-kasatuan. Terhitung dari tahun 2005 hingga sekarang, veteran perang Tran Van Xuat telah berhasil mencari kembali 25 kawan se-kesatuannya. Justru perilaku yang baik dari veteran perang di pulau Truong Sa Dong telah membuat pemuda-pemudi seperti saudari Ho Thi Anh Hao, mahasiswi tahun ke-2 Sekolah Tinggi Arsitektur Da Nang benar-benar terharu. Dia mengatakan: “Saya melihat perasaan antara bapak Tran Van Xuat dengan kawan se-kesatuan sangat terkait. Walaupun putus hubungan dengan kawan se-kesatuan sudah sejak lama, tapi dia tetap melakukan pencarian untuk menemui kembali kawan se-kesatuan dan menciptakan syarat untuk membantu mereka”.

Veteran perang Tran Van Xuat membangun tonggak Truong Sa Dong dalam pekarangan keluarga. Alasan pembangunan tonggak kedaulatan ini, karena dia selalu merasa bangga menjadi seorang veteran perang Truong Sa. Sekarang ini, tonggak kedaulatan Truong Sa Dong ini telah menjadi tempat untuk mendidik tradisi patriotisme kepada kaum pemuda kota Da Nang dan para wisatawan mancanegara ketika mendengarkan kisahnya juga sangat merasa kagum tentang kecintaan Tanah Air dari orang Vietnam.

Dalam sinar mata veteran perang Tran Van Xuat sekarang ini  timbul kegembiraan dari orang yang menyaksikan pulau Truong Sa Dong yang sedang menjadi besar dan kuat dari hari ke hari. Pulau Truong Sa Dong selalu berada dalam hati para veteran perang seperti Tran Van Xuat dan dalam hati setiap orang Vietnam./. 

Komentar

Yang lain