Melindungi kesehatan para nakes di garis terdepan melawan wabah

(VOVWORLD) -  Selama beberapa hari terakhir, komunitas online telah menayangkan staf Pusat Perawatan Darurat Da Nang 115 yang bekerja di luar kapasitas, mengalami dehidrasi, kejut panas maka dirawat oleh rekannya; atau seorang staf medis di kecamatan Hoa Minh, distrik Lien Chieu telah pingsan karena terlalu banyak bekerja, harus menghirup oksigen ... 

Tayangan-tayangan ini menyentuh hati banyak orang. Menetapkan bahwa masalah melindungi kesehatan pejuang berbaju putih di garis terdepan melawan wabah  dalam situasi pandemi yang masih mengalami perkembangan rumit adalah hal yang sangat diperhatikan semua rumah sakit di kota Da Nang.

Melindungi kesehatan para nakes di garis terdepan melawan wabah - ảnh 1  Menyemprot disinfektan mobil ambulans darurat 115 yang baru membawa pasien Covid-19 ke Rumah Sakit Lapangan Hoa Vang (Foto: VOV)

Dalam hari-hari pertama, jumlah pasien COVID-19 terus meningkat, dan mobil-mobil yang membawa pasien milik Pusat Perawatan Darurat 115 Kota Da Nang beroperasi dengan kapasitas yang semakin meningkat. Para nakes di Pusat ini hilir mudik menjelajahi kota  untuk membawa para pasien COVID-19 ke basis-basis pengobatan terkonsentrasi, atau memindahkan mereka ke rumah sakit lain.

Barisan nakes Pusat Perawatan Darurat tidak bisa digantikan, tidak bisa dilambah. Dalam setengah bulan terakhir, 85 petugas dan staf dengan 14 mobil dari Pusat ini beroperasi dengan  kapasitas  maksimal, memindahkan pasien parah dari Rumah Sakit Da Nang ke Kota Hue, dan ke rumah-rumah sakit satelit di seluruh kota Da Nang. Karena mengangkut para pasien positif SARS-CoV-2, staf harus memakai pakaian pelindung diri selama hampir 24 jam. Kelelahan dan kepanasan karena mengenakan pakaian pelindung terlalu lama menyebabkan dehidrasi dan kejut panas. Namun, ketika orang ini lelah, orang lain menggantinya, mobil ambulans no.115 di Da Nang terus membunyikan klakson dari pagi hingga malam. Dokter Pham Thi Anh Hong, Wakil Kepala Pusat Perawatan Darurat 115 Kota Da Nang, mengatakan bahwa sejak hari-hari pertama, Pusat Perawatan Darurat 115 menetapkan bahwa semua staf yang bertugas harus diisolasi dari keluarga dan sanak keluarganya.

“Unit kami berbeda dengan unit-unit lain. Misalnya, di rumah-rumah sakit, tersedia orang-orang untuk bisa saling bergantian, tetapi pekerjaan uni kami sangat sulit untuk menerima bantuan. Oleh karena itu, kami harus berdikari, bagaimana bisa menjamin keselamatan dan kuantitas staf. Saya sudah mengatur 20 orang menjadi satu tim, setiap tiga hari satu tim lain akan mengganti mereka.

Setelah bekerja dalam waktu lama di rumah sakit Da Nang, Doktor, dokter Dang Cong Lu, Wakil Kepala Bagian Penyakit Dalam Terpadu, Rumah Sakit Da Nang, diizinkan ke luar dan beristirahat di hotel. Ia mengatakan bahwa setelah memindahkan semua pasien ke tempat-tempat pengobatan lain untuk membersihkan rumah sakit, para dokter menjalani isolasi di luar untuk beristirahat dan terus berjuang melawan wabah.

“Hanya tinggal 1 pasien di suatu bagian, kami juga harus tetap tinggal untuk merawatnya. Saya menghubungi tempat-tempat lain untuk mengirim pasien ke sana agar terus mengalami pengobatan, lalu kami baru bisa ke luar. Kami menjalani isolasi di luar rumah sakit, beristirahat dalam waktu dua pekan, setelah itu melanjutkan pekerjaan di rumah sakit”.

Melindungi kesehatan para nakes di garis terdepan melawan wabah - ảnh 2Para dokter memasak di rumah sakit (Foto: VOV)  

Selama hari-hari ini, Rumah sakit 199 dari Kementerian Keamanan Publik sudah menerima dan mengobati 500 pasien yang dipindah dari Rumah Sakit Da Nang dan Rumah Sakit C Da Nang, dengan 32 pasien yang harus menjalani cuci darah, puluhan pasien dari Bagian Penyakit Dalam – Ginjal, Rumah Sakit Da Nang. Ini merupakan kasus-kasus yang menghadapi bahaya tinggi terkena Covid-19. Di antaranya sudah menemukan 8 kasus positif SARS-CoV-2. Dari  perihal hanya mengobati pasien pengidap penyakit biasa dan melakukan isolasi terhadap orang-orang yang terduga terinfeksi Covid-19, Rumah Sakit 199 harus “memusatkan kekuatan secara maksimal” untuk membantu rumah-rumah sakit besar yang diblokade. Doktor Nguyen Dang, Wakil Kepala Rumah Sakit 199 mengatakan:

“Wabah masih mengalami perkembangan lama, jadi dalam tahapan ini, harus menjamin kesehatan para pejabat, prajurit dan para nakes agar mereka merasa tenang dan sehat. Rumah sakit kami akan berupaya sekuat tenaga ”.

Pada hari-hari pertama wabah Covid-19 merebak di Kota Da Nang, semua orang terharu ketika menyaksikan para dokter yang setelah datang memeriksa para pasien telah berdiri di tengah ruang pasien dan bernyanyi untuk menyemangati pasien di Rumah Sakit. Mereka menenangkan hati pasien serta menyemangati mereka sendiri. Untuk membantu hampir 1.000 pejabat, dokter dan staf yang menjalani isolasi di Rumah Sakit C merasa nyaman, Kepala Rumah Sakit C Da Nang telah menulis surat ucapan perasaan sendiri di website rumah sakit ini, menyemangati semua orang bersama-sama mengatasi kesulitan selama rumah sakit ini harus diblokade.

Upaya-upaya tanpa lelah dari para dokter di garis terdepan yang telah berkorban secara diam-diam, bersama dengan seluruh negeri melawan wabah telah menjadi perisai baja yang melindungi kesehatan rakyat.

Komentar

Yang lain