Mengukir arang batu-Kejuruan yang khas di Provinsi Quang Ninh

(VOVWORLD) - Hanyalah satu jenis bahan bakar saja, tetapi dengan melalui tangan para pengukir, arang  batu yang berwarna hitam telah memberikan kedinahan-keindahan sendiri dan punya nilai estetika tinggi. Mengukir arang batu merupakan satu kerajinan yang khas dan hanya ada di Provinsi Quang Ninh (Viet Nam Utara) saja. Barang artistik dari arang batu sangat sulit dicari penggemar, pembuatannya juga pontang panting dan harus dilakukan secara manual.
Mengukir arang batu-Kejuruan yang khas di Provinsi Quang Ninh - ảnh 1Bapak Nguyen Tuan Loi  (Foto: vov.vn) 

Selama lebih dari 20 tahun ini, suara-suara yang beken itu tetap bergema setiap hari di sebuah bengkel kecil yang dimiliki oleh pasustri Nguyen Van Quyet dan Nguyen Thi Thanh Binh di Kota Ha Long, Provinsi Quang Ninh. Dengan tradisi ada tiga generasi yang menjalankan kerajinan mengukir arang batu, masa ketika baru belajar di klas 8, saudara Nguyen Van Quyet telah dapat berkenalan dengan kerajinan mengukit arang batu. Arang batu sebagai benda yang tak bernyawa itu  melalui tangan para tukang berangsur-angsur menjadi karya-karya artistik yang berjiwa dan punya daya hidup. Dari bengkel keluarganya ini, ribuan karya ukiran arang batu seperti rusa, kijang, singa dan lain-lain dan yang paling menonjol ialah “Lukisan ukiran  Teluk Ha Long” telah datang kepada para penggemar seni artistik dari arang batu.

Arang  batu sebagai bahan untuk membuat karya artistik sekarang ini hanya diambil di dua tambang yaitu Tambang Coc Sau dan Tambang Deo Nai (Cam Pha). Karena hanya arang batu dari dua tambang ini baru merupakan arang batu yang  keras, mengkilat dan memancarkan sinar seperti logam. Berhasil mencari satu butir arang batu yang sesuai dengan keinginan juga sangat sulit, terutama ketika memerlukan bungkahan arang batu yang bobotnya satu ton semakin sulit. Mengikuti kerajinan ini bersama dengan suami sudah sejak lama, saudari Nguyen Thi Thanh Binh menyatakan bahwa karena sifat keras dan rapuh, maka pengukiran di bahan arang batu menuntut keprigelan, ketelitian dan keakuratan tinggi. “Untuk berhasil menciptakan satu karya dari arang batu, pertama-tama, saya harus memilih batu bara, arang batu yang  tua, mengkilat dan halus. Setelah berhasil memilih arang batu harus menggergaji arang batu  sesuai dengan ukurannya. Kemudian  membentur, mengasah, menggosok  dan lain-lain. Membuat karya dari arang batu tidak bisa menggunakan mesin, terpaksa harus dilakukan secara manual hampir-hampir 100%”.

Kerajinan membuat karya dari arang batu  di Provinsi Quang Ninh sudah ada sejak akhir abad XIX. Kerajinan mengukir arang batu bertolak dari para buruh tambang pada masa penjajahan Perancis. Pada permulaannya, para buruh tambang yang lihai itu telah membawa butir-butir arang batu di tambang dengan maksud rekreasi, kemudian, kerajinan mengukir arang batu  berangsur-angsur menjadi satu kerajinan artistik yang khas di daerah tambang Provinsi Quang Ninh. Pada tahun-tahun 90-an abad lalu, kerajinan mengukir arang batu di Provinsi Quanh Ninh pernah berkembang sangat kuat, terbentuk desa-desa kerajinan di Kecamatan Hong Hai dan serenteran tokoh pemajangan produk di Jalan Le Thanh Tong (Kota Ha Long). Setelah Perusahaan Artistik dan Kesenian Quang Ninh dan Koperasi Hong Gai dibubarkan, para tukang yang pandai telah membentuk bengkel sendiri dan para kepala keluarga yang tidak bisa mempertahankan kerajinan ini telah pindah ke kejuruan lain untuk mencari mata pencaharian. Bapak Nguyen Tuan Loi, ayah kandung dari saudara Nguyen Van Quyet yang pada tahun ini telah berusia 80 tahun, adalah salah seorang pengukir arang batu kawakan dan selama bertahun-tahun mengurus masalah teknik di Perusahaan Artistik dan Kesenian Quang Ninh mengatakan: “Pasar semakin menyempitt. Tukangnya sedikit, maka kerajinan ini semakin mudah punah. Untuk berhasil mempertahankan kerajinan ini, pertama-tama harus mencintai kerajinan. Di segi lain jug harus belajar seni melukis dan seni mengukir”.

Bengkel tempat mengukir dari keluarga bapak Loi pada waktu yang paling berkembang punya 10 tukang, tapi sekarang ini hanya tinggal dua orang. Saudara Nguyen Van Quyet memberitahukan bahwa sekarang ini, di Provinsi Quang Ninh hanya ada kira-kira 10 kepala keluarga yang tetap mempertahankan kerajinan mengukir arang batu. “Kerajinan mengukir barang artistik dari arang batu membawa sifat khas dan diperuntukkan kepada Provinsi Quang Ninh sendiri. Ketika datang ke Provinsi Quang Ninh, orang mengenal cabang tambang arang batu dan di dalam cabang ini ada kerajinan mengukir karya artistik dari arang batu. Saya menginginkan agar mendapat bantuan modal dari badan, pemerintahan berbagai tingkat di provinsi untuk mengajar dan mendidik para penerusnya di kerajinan ini”.

Tidak hanya merupakan kerajinan tradisional yang berkaitan dengan sejarah perkembangan cabang pertambangan arang batu, merupakan ciri sendiri dari Provinsi Quang Ninh, tetapi kerajinan mengukir barang artistik dari arang batu  telah menjadi satu produk wisata khas yang dikenal oleh banyak sahabat di dalam dan luar negeri. Mengembangkan dan menjaga kerajinan mengukir barang artistik dari arang batu merupakan impian dari orang-orang yang mencintai daerah tambang, mencintai keindahan dan selalu berhasrat meniupkan jiwa ke dalam bahan-bahan istimewa dari kampung halaman.  

Komentar

Yang lain