(VOVWORLD) - Vietnam memiliki khazanah warisan budaya yang kaya-raya dan beranekaragam dengan lebih dari 40.000 situs peninggalan beragam jenis. Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) telah memuliakan 8 warisan budaya dan alam, 15 warisan budaya nonbendawi, 9 warisan naskah, di samping itu adalah sekitar 200 museum dan sekitar 4 juta benda diarsipkan, di antaranya ada sekitar 200 benda dan kelompok benda yang telah diakui sebagai artefak Nasional.
Selama beberapa tahun belakangan ini, semakin ada banyak pemuda yang ikut merevitalisasikan dan mendigitalisasi warisan dan situs peninggalan, dari situ, turut melestarikan dan mengkonservasikan warisan budaya Vietnam.
Kamar pameran 3D (Foto: Museum Sejarah Nasional) |
Sebagai salah satu diantara museum-museum pertama di Vietnam yang menerapkan digitalisasi dalam kegiatan-kegiatan pameran, Museum Sejarah Nasional telah berkoordinasi dengan para insinyur muda dari Perusahaan Vietsoft pro memperkenalkan kepada para penggemar aplikasi-aplikasi teknologi yang meliputi: pameran interaksi maya 3D dengan tematik “Artefak adi nasional”, Mengunjungi museum online (Tourday online), Jam pembelajaran sejarah online. Ikut pada proses mendigitalisasi Museum, arsitek Trong Bang menyatakan bahwa penerapan teknologi mutakhir telah membantu para pengunjung mengumpulkan pengalaman yang lebih ideal. Dia mengatakan:
“Alih-alih membaca anotasi artefak biasanya, para pengunjung bisa menggunakan telepon genggam pintar dan memindai kode QR, melalui itu, memanfaatkan lagi informasi dan data, mendengarkan narasi otomatis atau berinteraksi dengan artefak 3D, khususnya isi dan bentuknya diupdate secara terus-menerus, tidak dibatasi oleh ruang dan waktu”.
Tidak hanya dapat mengunjungi ruang-ruang pameran yang hidup-hidup dari Museum 3D, para pengunjung juga dapat melihat -lihat lebih dari 20 artefak nasional yang sedang dipamerkan di Museum di alamat: Baovatquocgia.baotangso.com. Semua artefak di sini digitalisasi dan diunggah di aplikasi digital dengan informasi yang lengkap dan terinci dengan narasi dan perkenalan untuk didekatkan oleh semua obyek.
Profesor Muda, Doktor Bui Hoai Son, Anggota Harian Dewan Komisi Kebudayaan dan Pendidikan MN (Foto: VOV) |
Digitalisasi dan pengkonservian warisan justru diwariskan untuk generasi masa depan. Profesor Muda, Doktor Bui Hoai Son, Anggota Harian Dewan Komisi Kebudayaan dan Pendidikan MN memberitahukan:
“Saya mengapresiasi semua upaya dari para pemuda dalam berbagai proyek digitalisasi warisan. Kita sedang hidup di dunia digital. Semua upaya ini telah menciptakan daya hidup yang baru bagi warisan budaya sehingga membuat ia menjadi lebih menarik, lebih dekat dan memiliki posisi yang lebih teguh di konteks sosial dewasa ini. Dari situ, kita bisa memanfaatkan semua keunggulan dari warisan yang telah didigitalisasi ini”.
Dengan keunggulan tentang teknologi, kalangan pemuda dewasa ini bersama-sama membawa bentuk baru kepada semua nilai lama sehingga membantu budaya rakyat bisa memanifestasikan nilai yang tidak bisa kurang dalam aliran kontemporer.
Tidak hanya mendigitalisasi warisan, dengan daya kreatif dan rasa cinta terhadap warisan bangsa, para pemuda dewasa ini telah mempunyai banyak cara kerja yang baru dan unik ketika mengaitkan nilai tradisional dengan nilai modern. Ada banyak kelompok yang melukis, merancang dan merevilitasi pakaian tradisional; ada kelompok yang mengkonservasikan musik rakyat; ada yang menceritakan sejarah, dan sebagainya telah dibentuk, bisa dikatakan Nguyen Phong Doan Linh, Y Van Hien, Kuil desa Viet, Opera Cheo 48 jam, dan lain-lain. Semua asosiasi dan kelompok ini telah menyerap partisipasi dari banyak anggota untuk mencari tahu, dari situ menyebarkan nilai budaya tradisional dari bangsa, membangkitkan rasa cinta terhadap warisan-warisan yang ditinggalkan pendahulu. Perancang Nguyen Duc Loc, Direktur Y Van Hien, unit yang merevitalisasi pakaian tradisional Vietnam mengatakan:
“Semua motif kuno ditenun secara sangat cangih, sulit ditenun lagi, kalau bisa, maka waktu dan ongkosnya terlalu banyak, efisiensi kegunaan dan efisiensi pasar belum tinggi. Oleh karena itu, kami telah menerapkan teknologi print modern dalam merancang pakaian kuno untuk bagian citra produk supaya dipertahankan bentuknya, tata letak, motif dan polanya tetap standar”.
Kemudaan, kekreatifan, pengetahuan tentang teknologi dan rasa cinta dengan kebudayaan bangsa justru merupakan faktor-faktor penting bagi para pemuda Vietnam untuk bisa mengatasi semua tantangan dalam usaha pengkonservasian, pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya yang baik dari bangsa.