Provinsi Quang Nam: Kisah di daerah udik sungai Thu Bon

(VOVworld) – Ada banyak kisah tentang suatu masa pertempuran yang ditempuhkan tentara dan rakyat Vietnam dalam perang perlawanan menentang Imperialis Amerika Serikat menyelamatkan Tanah Air. Setiap kisah ini merupakan satu epos yang tak mati-mati. Dalam acara kita hari ini, kami memperkenalkan kisah tentang seorang ibu yang mengorbankan anak laki-lakinya yang baru berusia 3 bulan untuk menyelamatkan nyawa ratusan prajurit dan rakyat dalam situasi yang amat berbahaya pada masa itu.

Provinsi Quang Nam: Kisah di daerah udik sungai Thu Bon - ảnh 1
Patung monumen para ibu Vietnam yang heroik
(Foto: gdtd.vn)

Bumi Tra Linh di daerah udik sungai Thu Bon pada masa-masa perang perlawanan menentang Imperialis Amerika Serikat sangat sengit karena ini merupakan perisai bagi semua pangkalan militer musuh di Nong Son, Thuong Duc, Hoi An. Pada 6 Maret 1969, dalam satu penyerbuan yang sengit dengan perlindungan helikoter dan tank Amerika Serikat, ratusan penduduk Tra Linh dibawa pemimpin daerah ke dalam gua Hon Kem untuk bersembunyi. Dalam gua ini ada banyak orang, anak-anak juga banyak tetapi tak ada yang berani menangis. Ibu Nghe pada saat itu baru berusia 32 tahun, suaminya ikut pasukan gerilya dan baru saja tewas akibat bom pesawat B52, sambil menggendong dua anaknya yang bernama Le Thi Lien, 4 tahun dan Le Tan, baru 3 bulan usianya bersembunyi di gua ini. Karena dikepung sepanjang hari, tak ada suplai bahan pangan, anaknya Le Tan kelaparan dan menangis terus-menerus dan akhirnya anak itu meninggal. 

Provinsi Quang Nam: Kisah di daerah udik sungai Thu Bon - ảnh 2
Ibu Nam Nghe sekarang sudah lanjut usia
(Foto: tuoitrequangnam.com.vn)

Ketika ingat pada momen yang menyedihkan itu, bapak Nguyen Xuan My, pahlawan pembasmi serdadu Imperialis Amerika Serikat”, kecamatan Hiep Hoa, kabupaten Hiep Duc, provinsi Quang Nam, orang yang hadir di gua tersebut menceritakan: "Dari Que Lam sampai Que Phuoc, kami membawa rakyat ke gua Hon Kem. Di gua pada saat itu ada pasukan gerilya dan perajurit di desa. Oleh karena itu ibu Nghe telah terpaksa mengorbankan anaknya untuk menyelematkan kami semua. Dia sangat menderita, kami semua juga ikut menangis bersama dia".

Provinsi Quang Nam: Kisah di daerah udik sungai Thu Bon - ảnh 3
Kekuatan Imperialis Amerika Serikat menggeledah rumah
(Foto: tuoitrequangnam.com.vn)

Jika dapat bertemu dengan ibu Nghe, semua orang pasti akan bersimpati dan turut berbagi penderitaan dan kesedihan hati yang dia alami selama 40 tahun ini. Saudari Le Thi Lien, anak perempuan dari ibu Nghe yang masih hidup dan sekarang sudah berusia 47 tahun menceritakan bahwa yang paling menyedihkan ialah makam adiknya tidak bisa ditemukan sejak itu. Setelah perang berakhir, setiap kali mengalami histeri, ibu Nghe selalu datang ke gua Hon Kem untuk mencari tulang-belulang anaknya. Setiap kali seperti itu, Saudari Lien datang membakar hio untuk berdoa untuk adiknya lalu mengantar ibunya pulang.

Provinsi Quang Nam: Kisah di daerah udik sungai Thu Bon - ảnh 4
Ibu Nam Nghe mencari makam anaknya di gua Hon Kem
(Foto: tuoitrequangnam.com.vn)

Dia mengatakan: "Ibu saya masih ingat dia punya dua anak. Anak laki-lakinya yang baru saja dilahirkan sudah meninggal untuk menyelamatkan banyak orang, gerilyawan dan prajurit. Sekarang sudah lanjut usia, kalau rindu anaknya, dia selalu menangis".

Tempat peristiwa itu terjadi sekarang sudah menjadi gurun pasir. Setiap kali kembali ke tempat ini, ibu Nghe selalu menggali-gali untuk mencari sesuatu hal yang suci tapi menyedihkan. Kisah tentang ibu Nghe adalah salah satu diantara berbagai kisah yang menyedihkan pada suatu masa perang yang sengit di daerah bumi yang setia. Rakyat provinsi Quang Nam memahami kehilangan-kehilangan akibat pertempuran terhadap setiap keluarga, gunung dan sungai, tetapi mereka selalu bertahan dan menggeliat untuk merebut kembali kemerdekaan dan kebebasan Ibu Pertiwi./.

Komentar

Yang lain