Ilmu pengetahuan dan teknologi-Arah kerjasama prioritas ASEAN

         Konferensi  ke-14 Menteri  Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ASEAN (AMMST-14) berlangsung  di kota HoChiMinh-Vietnam Selatan akhir November 2011.  Ini adalah konferensi tahunan yang diselenggarakan secara bergilir  di negara-negara ASEAN, tetapi konferensi kali ini telah ditingkatkan selangkah ketika ASEAN sepakat menggelarkan gagasan dengan prioritas kerjasama kongkrit untuk tahap yang akan datang. Dalam acara: “Rumah ASEAN” untuk hari ini, penyiar… menyampaikan laporan Radio kami dengan judul: “Ilmu Pengetahuan  dan teknologi – Arah kerjasama prioritas ASEAN”.

     Dengan tema: “Ilmu pengetahuan, teknologi dan kreativitas demi satu ASEAN yang bersaing, berkesinambungan dan berintegrasi”, konferensi ini tidak hanya berfokus menilai  hasil kerjasama  di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi antar negara ASEAN pada waktu lalu, melainkan juga  berbahas tentang rencana  aksi-nya untuk  tahap 2012-2017 dengan 6 program prioritas. Pada Konferensi ini,  para utusan  telah berfokus membahas masalah-masalah seperti ekonomi, teknik digital, media  komunikasi masa dan jaring sosial, teknologi hijau, ketahanan  pangan, ketahanan  energi,  manajemen air, keanekaragaman  biologi demi kesehatan dan kesejahteraan untuk kepentingan kehidupan.  Wakil dari 10 negara ASEAN  telah sepakat  mengatakan  bahwa ASEAN harus mencapai permufakatan, kerjasama yang efektif, menggunakan dan berbagi semaksimal mungkin  keunggulan-keunggulan dari para mitra supaya ilmu pengetahuan  dan teknologi sungguh-sunguh  menjadi pengungkit untuk  turut mendorong  perkembangan dan kesejahteraan di setiap negara di kawasan. Profesor  Low Teck Seng, Direktor Koordinator Organisasi Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Riset  Singapura  memberitahukan bahwa “Kami  semuanya melihat  kerjasama  di bidang  ilmu pengetahuan dan teknologi adalah hal yang sangat penting. Kami membuat 6 program prioritas  dan dituntut agar setiap  negara supaya  bekerjasama. Singapura selalu bersedia memperluas hubungan dengan semua negara lain di kawasan. Sudah tentu, kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan perkembangan antar negara anggota ASEAN   berbeda-beda, tapi  hal yang penting  ialah semua negara mempunyai perhatian bersama  dan kerjasama di semua bidang, khususnya masalah mencegah dan menanggulangi bencana alam dan ketahanan pangan”.


Ilmu pengetahuan dan teknologi-Arah kerjasama prioritas ASEAN - ảnh 1

(Para Menteri Ilmu pengetahuan dan Teknoligi ASEAN di AMMST-14
. Foto : truyenthongkhoahoc.vn)


          Konferensi  ini juga mengesahkan satu peta jalan kerjasama  kongkrit yang menurutnya  untuk tahap 2012-2017, ASEAN  akan melaksanakan  beberapa program prioritas  di kawasan seperti  masalah ketahanan pangan akan  digelarkan sampai tahun 2013, sistim peringatan awal untuk memitigasi  bencana alam, bahan bakar biologi,  penerapan dan pengembangan perangkat lunak,  perubahan iklim  dilaksanakan dari  2011 sampai 2015. Selain itu, Konferensi ini juga telah berbahas tentang  rekomendasi Thailand  mengenai  pembentukan  jaringan badan hukum nuklir  kawasan Asia Tenggara.

       Ketika  diinterviu oleh wartawan Radio Suara  Vietnam seusai Konferensi ini, Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vietnam Nguyen Quan memberitahukan  bahwa kesulitan yang paling besar dalam kerjasama dan perkembangan ilmu pengetahuan  dan teknologi  di ASEAN sekarang  ialah tarap perkembangan dari 10 negara  di kawasan  sangat berbeda-beda, justru  karena itulah, maka dalam proses  penelitian dan  pembentukan tugas bersama  belum mencapai  kebulatan  pendapat  yang tinggi. Namun, semua negara ASEAN mempunyai satu tekat bersama, hubungan  persahabatan dan kerjasama  serta  kebulatan pendapat  dari pemimpin tertinggi. Oleh karena itu,  memilih 6 isu prioritas untuk bekerjasama meneliti penggelaran  bidang-bidang  sedang menjadi  perhatian bersama  dari semua negara anggota  seperti masalah perubahan iklim, kerjasama dalam meneliti peringatan awal tentang gempa bumi, tsunami dan perkembangan dalam  pertanian, mengusahkan suara bersama  dan  melakukan koordinasi yang sangat baik. Menteri Nguyen Quan menilai bahwa “Semua negara ASEAN  yang memiliki keunggulan ilmu pengetahuan dan teknologi  bisa bekerjasama, negara-negera yang punya tarap perkembangan tinggi bisa membantu negara-negara yang punya tarap perkembangan menengah. Bertahun- tahun  belakangan ini, beberapa negara  ASEAN  telah mengalami perkembangan yang cepat, mencapai tarap pengetahuan tinggi terbanding dengan landasan  umum di dunia. Oleh karena itu, kami beranggapan bahwa hari depan ASEAN  tentang ilmu pengetahuan dan teknologi  sangat besar  dan semua negara harus banyak bekerjasama memanfaatkan secara tuntas potensi besar  yang ada untuk  kepentingan setiap negara anggota”.

Ilmu pengetahuan dan teknologi-Arah kerjasama prioritas ASEAN - ảnh 2

(Menteri Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Vietnam Nguyen Quan berpidato di AMMST-14.              Foto : baodatviet.vn)

          Dalam zaman ekonomi berbasis pengetahuan  sekarang,  ilmu pengetahaun dan teknologi jutru adalah salah satu diantara  bidang-bidang  kerjasama yang penting di ASEAN, adalah  faktor  yang menentukan untuk membantu menciptakan  keunggulan bersaing secara ekonomi, menjamin pertumbuhan yang berkesinambungan  maupun meningkatkan kemampuan  ASEAN dalam beradaptasi dengan  perubahan iklim  global. Dengan kesedaran jelas begitu, ASEAN  sedang menggelarkan banyak program kerjasama  yang diantaranya ada 6  bidang prioritas  kerjasama pada Konferensi  kali  ini adalah satu misal. Hasil-hasil kongkrit  yang dicapai pada Konferensi  kali ini  menegaskan lagi tekat memperkuat  kerjasama di kawasan, menuju ke pewujudan Komunitas ASEAN  di atas dasar 3 pilar yakni  politik-keamanan, ekonomi  dan sosial  pada tahun 2015./.

 

Komentar

Yang lain