Kebudayaan Kamboja yang khas di tengah-tengah Kota Hanoi

(VOVWORLD) - Sebagai bagian dalam rangka “Pekan Kebudayaan Kamboja di Vietnam” tahun 2017, malam pertunjukan kesenian khas yang dilakukan oleh rombongan kesenian Kerajaan Kamboja telah berlangsung di Gedung Teater Besar Hanoi pada akhir pekan lalu. Semua intisari seni pertunjukan Kamboja seperti tari topi, tari kipas tangan, taria belalang dan lain-lain bagaikan jembatan penghubung untuk membawa penonton Vietnam lebih dekat dengan negeri tetangga yang indah dan lebih mengerti tentang kebudayaan dan manusia Kamboja.
Kebudayaan Kamboja yang khas di tengah-tengah Kota Hanoi - ảnh 1Para peserta pertunjukan    (Foto: vovworld.vn) 

Untuk mengawali acara pertunjukan ini ialah  tarian “topi aren”. Dengan disaksi oleh kira-kira 200 penonton, para seniman muda Kamboja dengan memegang topi sedang  melakukan setiap gerak yang diiringi dengan suara musik yang meriah. Pok Sa Ran, Penasehat Kementerian Kebudayaan dan Kesenian Kerajaan Kamboja, pencipta tarian ini memberitahukan bahwa tarian ini bersangkutan dengan satu jenis pohon yang mewakili negeri  Kamboja. “Pohon aren adalah satu jenis pohon yang banyak ditanam di Kamboja. Semua bagian dari pohon ini dari akar, batang pohon, daun, buah dan airnya memberikan kepentingan kepada warga Kamboja, bersangkutan dengan kebudayaan Kamboja. Topi yang kami gunakan dalam pertunjukan ini juga dibuat dari daun pohon ini. Kaum tani Kamboja senantiasa menggunakan topi ini ketika bersawah. Oleh karena itu, saya pikir, harus menciptakan satu tarian tentang jenis pohon ini, agar melalui itu, sahabat-sahabat internasional, khususnya sahabat tetangga yang bersahabat seperti Vietnam lebih mengerti tentang satu ciri kebudayaan Kamboja”.

Kalau tarian “topi” dianggap sebagai  pengantar dari sahabat-sahabat Kamboja tentang negerinya, maka lagu yang berjudul “Wahai Vietnam” yang dinyanyikan oleh seniwati Tiangmom Sotheavy dalam bahasa Vietnam dan bahasa Inggris bagaikan salam dari sahabat-sahabat tetangga kepada para penonton Vietnam. Citra sungai dan sawah yang hijau atau lagu-lagu rakyat Vietnam nampaknya dilukiskan secara hidup-hidup melalui suara yang jernih dari penyanyi Sotheavy. Dia mengatakan: “Saya tidak tahu berbahasa Vietnam. Saya berlatih lagu ini melalui Youtube yang dinyanyikan oleh seorang penyanyi Vietnam. Saya belajar melafalkan setiap kata. Sangat sulit. Tapi dengan banyak berlatih, saya bisa menyanyikan lagu ini. Saya merasa sangat gembira ketika mendapat dorongan semangat dari para penonton Vietnam”.

Dengan durasi sepanjang kira-kira 1.30’, para penonton Vietnam dapat  mengalami keanekaragaman dalam khazanah kebudayaan negara Candi melalui berbagai periode. Yaitu tarian Makra Dance yang terkenal dengan arti mengenangkan kemenangan yang dicapai oleh Angkatan Laut Kamboja pada periode Angkor. Yaitu tarian belalang sentadu yang banyak yang dipertunjukkan oleh para lelaki Kamboja ketika menyongsong tahun baru. Yaitu lagu yang berjudul “Kota Phnom Penh yang indah” yang mencerminkan sebuah negeri Kamboja yang kaya dengan tradisi dan sedang melakukan integrasi dan perkembangan secara kuat. Pham Cong Hoan, mantan pakar Vietnam yang pernah bekerja di Kamboja selama 6 tahun mengatakan: “Program ini membantu saya mengingatkan kembali kebudayaan Kamboja dan tari-tarian yang kental dengan jati diri kebudayaan Kamboja yaitu agama Buddha. Kebudayaan Vietnam dan Kamboja mempunyai kesamaan sangat besar. Warga etnis minoritas Khmer daerah Nam Bo di Vietnam juga senantiasa mempertunjukkan tarian ini ketika ada pesta”.

Partisipasi rombongan kesenian Kamboja ini merupakan sebagian dalam rencana kerjasama kebudayaan dan kesenian antara dua negara untuk tahap 2012-2017 dalam kerangka kerjasama komprehensif antara pemerintah dua negara. Hab Touch, Kepala Direktorat Jenderal Teknologi dan Kebudayaan Kamboja memberitahukan bahwa belakangan ini, dua negara terus menandatangani permufakatan kerjasama kebudayaan untuk tahap 2018-2023. “Penguatan kerjasama kebudayaan turut membuat hubungan persahabatan dan kerjasama Vietnam-Kamboja semakin berkembang  baik, memperkuat saling pengertian antara rakyat dua negeri.  Pertunjukan kesenian dan temu pergaulan kebuayaan ini juga turut menyerap kedatangan wisatawan negeri ini ke negeri yang lain, karena kedua negara memiliki aset kebuayaan yang sangat bernilai, baik bendawi maupun nonbendawi”.

Setelah malam pertunjukan di Kota Hanoi, rombongan kesenian Kerajaan Kamboja terus melakukan pertunjukan di Kota Ha Long (Provinsi Quang Ninh). Ini merupakan peristiwa kebudayaan yang bermakna, turut memperdalam lebih lanjut lagi hubungan persahabatan dan keterkaitan yang erat antara Vietnam dengan Kamboja pada latar belakang dua negara memperingati ulang tahun ke-50 penggalangan hubungan diplomatik dan Tahun Persahabatan Vietnam-Kamboja 2017. 

Komentar

Yang lain