Kepala SOM ASEAN Vietnam: ASEAN Mandiri, Terhubung dan Menggeliat Menjadi Besa

(VOVWORLD) - Hubungan antara ASEAN dengan para mitra sekarang ini telah menunjukkan kohesi melalui upaya memperluas kerja sama di bidang-bidang seperti ekonomi digital, transformasi hijau, kemandirian rantai pasokan, serta memperkuat konektivitas regional tentang infrastruktur, institusi dan manusia. Menurut arah itu, banyak naskah dan gagasan telah didorong seperti Pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN-Inggris tentang penguatan konektivitas, Dana Masa Depan Digital ASEAN-India, Gagasan Hijau tentang paket konektiitas yang berkelanjutan ASEAN-Uni Eropa, dll. Dengan prestasi-prestasi yang dicapai pada berbagai konferensi, ASEAN sedang kian berhasil menegaskan sentralitasnya, satu komunitas yang mandiri, terhubung dan menggeliat menjadi besar.
 
Kepala SOM ASEAN Vietnam: ASEAN Mandiri, Terhubung dan Menggeliat Menjadi Besa - ảnh 1Deputi Menlu Vietnam, Do Hung Viet. Foto: VOV

Pada semua konferensi, prinsip dan standar perilaku dari ASEAN selalu dijunjung tinggi, menegaskan peranan dan sumbangan ASEAN baik di kawasan maupun di dunia. Di samping itu, Forum Masa Depan ASEAN 2024 yang diselenggarakan Vietnam pada bulan April 2024 mendapat apresiasi dari negara-negara, tidak hanya berkontribusi pada upaya memperkuat konektivitas regional saja, melainkan juga berkontribusi pada Konferensi Tingkat Tinggi Masa Depan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September, mengaitkan perhatian bersama dari kawasan dengan perhatian bersama dari seluruh dunia.

Tentang “kemandirian”, semua negara menekankan makna strategis dari peningkatan kemandirian dalam konteks yang rumit dan sulit diduga sekarang ini. Peningkatan persaingan strategis antar negara besar, perkembangan yang kompleks di banyak tempat, munculnya banyak masalah global serta banyak teknologi baru, semuanya memberikan dampak multidimensi terhadap kawasan, negara, dan kehidupan rakyat.

Jawaban atas semua masalah yang sedang dihadapi tersebut terletak pada kata “kemandirian”, yang juga merupakan kemampuan ASEAN untuk mengatasi semua gejolaknya situasi. Deputi Menlu Do Hung Viet memberitahukan, kemandirian untuk proaktif menghadapi tantangan, kemandirian untuk siap menyambut peluang, dan kemandirian untuk selalu berkapabilitas di tengah kesulitan. Dengan makna yang penting itu, “kemandirian” dan “konektivitas” akan ditunjukkan secara inklusif dalam strategi-strategi kerja sama penggelaran Visi Komunitas ASEAN 2045. Deputi Menlu Do Hung Viet memberitahukan:

Penguatan kemandirian memiliki makna strategis terhadap perkembangan yang berkelanjutan dari masing-masing negara dan seluruh kawasan.Oleh karena itu, isi ini juga telah dibahas negara-negara secara sangat intensif dan ekstensif agar supaya ASEAN mempunyai kemampuan dan kapabilitas untuk tahan terhadap perubahan dan gejolak besar yang sedang dihadapi dalam hubungan internasional secara keseluruhan saat ini”.

Tentang sumbangan-sumbangan delegasi Vietnam pada berbagai konferensi yang diselenggarakan Laos selama ini, Deputi Menlu Do Hung Viet memberitahukan bahwa para pemimpin senior telah berulang kali menegaskan, Vietnam selalu mendukung dan membantu Laos memikul tanggung jawab sebagai Ketua ASEAN 2024. Dengan semangat itu, delegasi Vietnam berpartisipasi pada semua konferensi tersebut secara proaktif, aktif dan bertanggung jawab, bersama-sama berkontribusi pada pekerjaan bersama. Tentang pembentukan arah ASEAN dalam konteks tidak stabil, tidak aman, dan tidak pasti sekarang ini, Deputi Menlu Do Hung Viet menambahkan:

Vietnam telah bersama dengan negara-negara membahas orientasi kerja sama ASEAN pada waktu mendatang berdasarkan empat faktor fundamental yaitu: visi strategis, solidaritas yang mantap, sentralitas, dan tindakan yang konkret untuk memberikan hasil nyata untuk rakyat.

Melalui konferensi-konferensi ASEAN selama ini, Vietnam telah bersama dengan semua negara menegaskan pendirian dan prinsip ASEAN dalam isu-isu internasional dan regional, menekankan perlunya melaksanakan secara penuh dan efektif Deklarasi tentang Perilaku Para Pihak di Laut Timur (DOC) dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi perundingan Kode Etik Perilaku di Laut Timur (COC) yang berkualitas, efektif, substansial, sesuai dengan hukum internasional, khususnya Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS 1982), meminta para mitra supaya mendukung pendirian ASEAN tentang Laut Timur, serta upaya ASEAN dalam membangun Laut Timur yang damai, stabil, kooperatif, dan berkembang secara berkelanjutan. Tidak hanya begitu, ini juga merupakan langkah persiapan penting untuk menuju ke Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-44 dan ke-45 yang berlangsung pada bulan Oktober 2024 di Vientiane, Laos.

Komentar

Yang lain