Para siswa Laos berkompetisi dalam Kontes berpidato dalam bahasa Vietnam

(VOVWORLD) - Babak penyisihan Kontes berpidato dalam bahasa Vietnam untuk para siswa Laos – daerah Vietnam Utara yang berlangsung di Sekolah Tinggi Irigasi baru-baru ini dengan tema: “Vietnam – negeri yang kucintai” telah menciptakan arena main yang sangat bermakna dan bermanfaat bagi para siswa Laos yang sedang tinggal dan menempuh kuliah di Vietnam.
Para siswa Laos berkompetisi dalam Kontes berpidato dalam bahasa Vietnam - ảnh 1 Kontes berpidato dalam bahasa Vietnam (Foto: VOV)

Saya merasa sangat gelisah tapi juga sangat bangga ketika ikut serta dalam satu kontes dengan skala besar seperti ini. Topik yang saya pilih ialah tentang kehidupan dan pengalaman saya di Vietnam, tentang kesulitan serta perasaan saya terhadap negeri Vietnam”.

Saya mendapat kehormatan untuk mewakili Institut Bisnis dan Teknologi Hanoi, mewakili para siswa Laos di Vietnam untuk ikut serta dalam kontes ini. Saya akan berupaya sekuat tenaga untuk mencapai hasil terbaik”.

Para pendengar baru saja mendengarkan pendapat-pendapat para wakil dari 42 basis pendidikan peserta kontes berpidato dalam bahasa Vietnam, yang sedang menempuh kuliah untuk S1, S2, S3 dan praktikum di Vietnam.

Dengan kemampuan bertutur secara lancar dengan bahasa Vietnam, suara yang sangat emosional beserta pertunjukan ilustrasi yang hidup-hidup dari para siswa Laos yang sedang menempuh kuliah di Institut Keuangan, pidato yang disampaikan Alounni Xaysongkham dengan tema: “Situs peninggalan sejarah Lao Kho (Son La) – lambang indah bagi persahabatan Vietnam-Laos” telah menciptakan kesan kepada juri dan para penonton. Tentang alasan mengapa memilih topik ini, Alounni memberitahukan: ini merupakan salah satu pangkalan revolusi pertama di sepanjang perbatasan Vietnam-Laos, tempat yang meninggalkan kesan yang menonjol tentang bantuan yang diberikan warga setempat kepada Pemimpin Badan Pembidas Laos – Utara (Laos) – Presiden Cayxon Phomvihan.

Dalam busana tradisional, Viphavady  Inthapatha, mahasiswa Fakultas Teknik Sipil, Universitas Perhubungan dan Transportasi, kontestan yang meraih hadiah ke-2 dalam kontes ini telah memberikan suasana yang antusias melalui pidato: “Vietnam – impian saya”. Viphavady mengatakan:

“Setelah lebih dari 4 tahun menempuh kuliah di Vietnam, saya merasa sangat terharu akan perasaan yang diberikan para dosen dan teman-teman Vietnam untuk para siswa Laos. Saya menganggap Vietnam sebagai kampung halaman saya yang ke-dua. Topik yang saya pilih berbicara tentang kehidupan dan pengalaman saya di Vietnam dan semua kesulitan yang harus saya alami, serta perasaan tentang negeri Vietnam. Untuk bisa mencapai hasil tertinggi, saya dan teman-teman saya telah bersama-sama melakukan latihan ketika tidak perlu pergi kuliah”.

Untuk mencapai prestasi tinggi, Viphavady telah bersama-sama dengan teman-temannya harus berlatih rajin dalam waktu dua pekan, dari persiapan isi pidato hingga pertunjukan. Ada 28 orang yang ikut membantu Viphavady dalam pidatonya, angka yang paling banyak terbanding dari para kontestan yang lain.

Jurnalis Phung Huy Thinh, anggota Dewan Juri menilai tentang para kontestan:

“Saya sungguh-sungguh merasa sangat heran atas kamampuan bahasa Vietnam dari para siswa Laos. Ada banyak orang yang sangat fasih dengan bahasa Vietnam. Saya sangat menyukai beberapa kontestan Laos dalam kontes ini dan ini merupakan satu kontes yang berkualitas tinggi”.

Menurut saya ini merupakan satu kontes yang sangat bermakna dan sangat bermanfaat, melalui kontes ini saya lebih mengerti tentang banyak teman Laos. Dalam kontes ini, bahasa Vietnam dari para kontestan Laos sangat bagus, bisa menyampaikan semua pesan yang bermakna, tidak hanya tentang kebudayaan Vietnam melainkan juga tentang kebudayaan Laos”.

Kontes berpidato dalam bahasa Vietnam tahun 2019 berlangsung selama 8 jam. Panitia telah menyampaikan dua hadiah pertama, empat hadiah ke-dua, enam hadiah ketiga untuk tim-tim yang punya kontestan unggul. Hadiah pertama diberikan kepada Akademi Diplomatik dan Institut Ilmu Keguruan (Universitas Thai Nguyen). Hadiah ke-dua diberikan kepada kontestan dari Institut Teknik Industri, Universitas Perhubungan dan Transportasi, Universitas Perdagangan Luar Negeri dan Universitas Industri Quang Ninh. Semua tim yang meraih hadiah pertama dan hadiah ke-dua akan menghadiri babak final nasional di Universitas Thai Nguyen pada 8/11 mendatang. Kehadiran pada kontes ini merupakan satu pengalaman yang menarik bagi para siswa Laos yang sedang menempuh kuliah di Vientam seperti kata-kata Pham Quang Hung, Kepala Direktorat Kerjasama Internasional, Kementerian Pendidikan dan Pelatihan Vietnam, Anggota Harian Badan Pengarahan kontes tersebut:

“Saya percaya bahwa melalui kontes ini, para siswa Laos akan tidak hanya antusias belajar bahasa Vietnam, melainkan juga merupakan peluang bagi mereka untuk mencaritahu dan lebih mencintai Tanah Air, orang dan kebudayaan Vietnam. Dengan nilai-nilai spirituil yang dibangun dan dipupuk kedua bangsa, kontes ini pastilah akan tersebar luas secara intensif dan ekstensif, dan bisa memahami bahwa semua kita adalah pemenang”.

Komentar

Yang lain