Pusat perdagangan kain terbesar di Asia Tenggara

(VOVworld) – Kalau belum datang ke pasar Tanah Abang artinya belum pernah datang ke Jakarta (ibukota Indonesia). Begitulah kata-kata dari banyak turis ketika mengunjungi kota ini. Tanah Abang merupakan pasar tradisional yang punya sejarah lama dan terletak di jantungnya ibukota Jakarta yang dibangun  pada 280 tahun lalu di bawah zaman penjajahan Belanda. Pasar ini merupakan pusat perdagangan kain terbesar di Asia Tenggara dengan produk-produk utama  ialah kain batik. 

Pada pukul 9.00 pagi hari, di pasar Tanah Abang, suasana  jual-beli  berlangsung secara ramai, hiruk pikuk, meskipun pasar baru dibuka dua jam. Setiap kendaraan angkutan - jenis truk kecil di Indonesia yang penuh dengan barang  susul-menyusul ke luar - masuk pasar ini. Tiga gedung yang tinggi menjulang dibangun secara tertutup dengan bentuk hurup U di areal seluas 2 Ha. Gedung di tengah-tengah tingginya 18 lantai, warnanya hijau merupakan gedung paling tinggi yang dipasang dengan papan “Blok A-Pusat perdagangan  kain dan pakaian”.


Pusat perdagangan kain terbesar di Asia Tenggara - ảnh 1
Blok A- Pasar Tanah Abang
(Foto : tourist.com)


Saudara Heri adalah distributor baju batik yang terbesar sekaligus pemilik 6 kios di pasar ini. Kios utama seluas 15 m2 milik saudara Heri di lantai ke-7 yang disekitarnya ditempatkan dengan rak-rak kain yang tinggi-nya sampai langit-langit  Setiap pekan, dia menjual kira-kira 20 000 baju  batik, pendapatannya dari 500 000 sampai 700 000 Rupiah  per hari (sama dengan  dari 40 sampai 60 dolar Amerika Serikat). Usaha bisnis dari saudara Heri di pasar tersebut semakin  berkembang sejak dia memulai usaha dagang pada 9 tahun lalu. Saudara Heri memberitahukan: "Cuma untuk kedepannya saya juga ada rencana untuk sampai ke klas boutique, dari sekarang sudah pikir ke sana. Jadi kita jangan dikenal dengan golongan ke bawah aja. Pendapatannya stabil. Habis-habis lebaranlah penjualan kita lebih menaik".

Pasar Tanah Abang punya lebih dari 8000 pedagang kecil yang menjual kain dan baju batik seperti saudara Heri itu. Karena sebagai tempat pemasaran kain dari bengkel-bengkel produksi yang sekaligus adalah pusat perdagangan simpuls nasional yang paling besar, oleh karena itu harga di pasar ini lebih murah dari pada tempat-tempat lain. Saudari Anna Santosa, turis Malaysia memberitahukan: "Murah, sangat murah, kalau dibandingkan dengan Malaysia sangat murah. sebab harganya kalau di Malaysia 10 ringgit kalau di sini 2 ringgit. Oleh karena itu, orang Malaysia dan orang luar negeri sangat suka berbelanja di Tanah Abang."



Dibangun pada tahun 1736, pada permulaannya, pasar ini bernama Pasar Sabtu karena hanya dibuka pada hari Sabtu saban pekan. Di kemudian hari, diubah menjadi pasar Tanah Abang dan dibuka sepanjang pekan. Dalam sejarah terbentuk dan berkembangnya selama kira-kira 300 tahun, pasar telah tiga kali terbakar, pasar Tanah Abang yang kokoh dan modern seperti yang kita lihat sekarang adalah hasil pembangunan lagi setelah kebakaran pada tahun 2003. Bapak Harry Supriyatna, manajer pasar memberitahukan:"Kita memiliki fasilitas setara. Kita di sini adalah pasar tapi dikembangkan secara modern, dikelola secara modern, ada lift, personil keamanan, kemudian kita punya foodcout. Itu adalah salah satu fasilitas yang kita berikan guna memberikan layanan dan kepuasaan kepada pengunjung yang datang berbelanja."



Pusat perdagangan kain terbesar di Asia Tenggara - ảnh 2
Kios baju batik di pasar Tanah Abang
(Foto : tourist.com)

Dengan infrastruktur pasar setingkat dengan satu pusat pebelanjaan modern, harganya lumayan dan modelnya variatif, pasar Tanah Abang saban tahun menyerap kedatangan kira-kira 70 juta orang. Tempat ini diklasifikasi sebagai “sorga dunia  kain batik”  tidak hanya  bagi orang Indonesia saja, melainkan juga bagi para turis mancanegara. Eric Flores, mahasiswa Amerika Serikat memberitahukan: “Ketika  baru datang ke Indonesia, saya diundang menghadiri satu upacara dan saya tidak memiliki satu baju batik, teman saya mengatakan bahwa  kita harus pergi ke pasar Tanah Abang karena tempat ini merupakan surga dunia pebelanjaan kain batik. Ketika saya sudah datang, kelihatan banyak toko kain batik. Ini merupakan satu pengalaman yang sangat interesan karena ada bermacam-macam jenis baju batik dan melalui itu saya juga mengenal lagi tentang kebudayaan  Indonesia”.

Pada pukul 5.00 ketika senja terbenam, jumlah orang yang datang ke pasar berangsur-angsur sedikit, gerai-gerai juga mulai sibuk mengatur-atur barang. Para pedagang kecil memeriksa  lagi barang-barang dan menutup kios-kios mereka untuk pulang, melakukan persiapan untuk hari selanjutnya.

Ketika datang ke Indonesia, jika Anda mau mencaritahu tentang kebudayaan Islam, tentang busana tradisional dan membeli produk-produk dari kain batik dengan harganya yang lumayan, maka jangan lupa masuk ke pasar Tanah Abang  ke buku cacatan alamatnya.

 

Komentar

Yang lain