(VOVworld) - Mencari tempat menitipkan anak untuk pergi bekerja menjadi soal yang memusingkan kepala banyak pekerja sehingga tidak bisa sepenuh hati bekerja. Namun, di Singapura sedang digelarkan satu gagasan yang membuka kesempatan baru, membantu para pekerja mempunyai syarat melayani pekerjaan, tetapi bisa berada di dekat, bahkan bisa merebut waktu luang untuk bermain dengan anak-anak dalam jam kerja.
Pusat Treehaus di Singapura.
(Foto:Treehaus )
Saudari Valerie Lojh dan suami-nya, Shang Liang adalah pemilik satu perusahaan desain Website dan pembuatan brand. Kecemasana akan kehidupan materiil, berkontak dengan pelanggan, menyelenggarakan perusahaan, semua-nya membuat saudari Valerie Lojh tidak bisa tinggal di rumah untuk merawat anak yang baru berusia tiga bulan. Seperti halnya dengan banyak orang tua yang mempunyai anak kecil, saudari Valerie Lojh merasa cemas dan mencari taman kanak-kanak untuk anak-nya.
Ruang kontak dengan pelanggan di Pusat tersebut.
(Foto: Treehaus )
Saudari Valerie Lojh dan suami-nya, Shang Liang adalah orang pertama yang pindah untuk bekerja di Pusat Treehaus, segera setelah basis ini mulai beraktivitas pada 17/2/2016. Berlokasi di jalan Orchard, Pusat Treehaus - satu bais “kerja akrab keluarga” yang pertama di Singapura meliputi satu gedung bersusun dan satu rumah kecil di tengah-tengah kebun. Di daerah ini ada sektor tempat kerja, tempat untuk para orang tua anak bisa menerima tamu, memecahkan usaha bisnis dan satu zona untuk anak-anak- tempat dimana mereka mendapat perawatan dan bermain-main. Sekarang ini, Pusat Treehaus bisa memenuhi kebutuhan dari 60 orang dan 30 orang anak. Pelanggan dari Treehaus pada pokok-nya adalah wirausaha swasta kecil dan freelancer. Biaya untuk bisa berpartisipasi di Treehaus yalah 350 dolar Singapura per bulan. Sedangkan, biaya untuk perawatan anak-anak 12 dolar Singapura per jam. Pendiri Pusat Treehaus, saudari Tjin Lee memberitahukan: “Hal yang kami inginkan yalah membawa pola ini ke perusahaan-perusahaan yang lebih besar lagi. Kami ingin mengubah pandangan bahwa hanya wirausaha atau orang-orang yang waktu kerja mereka tidak ketat atau bekerja bebas saja bisa memanfaatkan pola yang dijalankan Pusat Treehaus. Kalau ada banyak perusahaan yang memahami dan menyukai pola Treehaus, hal ini berarti para pekerja bisa bekerja secara berhasil-guna sambil bermain-main dengan anak-anaknya. Pekerja wanita tidak harus meninggalkan pasar kerja dalam waktu melahirkan bayi. Mereka bisa mencari tempat kerja di dekat tempat perawatan anak”.
Ide pembangunan taman kanak-kanak di perusahaan tidak baru. Tetapi, tidak semua perusahaan bisa melaksanakan-nya. Oleh karena itu, pembentukan Pusat Treehaus bisa dianggap sebagai satu percobaan. Menteri Transportasi dan Perhubungan Singapura, Josephine Teo memberitahukan bahwa Pemerintah Singapura menilai tinggi kreativitas dari Pusat Treehaus. Dia mengatakan: “Saya menganggap bahwa akan sangat baik kalau sektor swasta berpartisipasi pada pola kreatif ini. Kami akan memelihara dan memacu mereka coba berpartisipasi dan memperbaiki pola ini agar bisa sesuai dengan setiap situasi.
Bisa dekat dengan anak-anak pada awal masa hidup-nya merupakan hal yang dinginkan semua orang tua. Pola Pusat Treehaus mendatangkan kesempatan bagi para pekerja untuk bisa bekerja dekat dengan anak-anak kecil, dapat menyaksikan anak-anak sejak awal masa kanak-kanak sampai membesar.