Seorang Guru Vietnam Mendapat Penghargaan Putri Thailand PMCA Kali ke-3 - Penerapan STEM untuk Menangani Masalah-Masalah Komunitas

(VOVWORLD) - Dengan kejuruan dan pengalaman mengajar mata pelajaran fisika dan teknologi selama 9 tahun di SMP internat Him Lam untuk warga etnis minoritas, Kabupaten Chau Thanh A, Provinsi Hau Giang, Vietnam Selatan, pak guru Le Thanh Liem sudah membentuk dan menjadi kepala kelub penelitian ilmu pengetahuan teknik SMP ini. Tujuannya ialah membantu para pelajar menemukan dan meneliti praktik masalah-masalah sosial, sekaligus mencari metode-metode yang bermanfaat untuk masyarakat.
Seorang Guru Vietnam Mendapat Penghargaan Putri Thailand PMCA Kali ke-3 - Penerapan STEM untuk Menangani Masalah-Masalah Komunitas - ảnh 1 Pak guru Le Thanh Liem menghadiri konferensi tematik Penghargaan Putri Thailand PMCA kali ke-3

Pola tersebut telah memberikan hasil praksis, terutama di tengah wabah Covid-19 yang mengalami perkembangan rumit selama ini. Aktivitas mengajar dan membantu para pelajar mendekati dan menerapkan ilmu pengetahuan teknologi dalam belajar dan kehidupan dari pak guru Le Thanh Liem telah mendapat catatan Kementerian Pendidikan dan Pelatihan Vietnam, dan mendapat Penghargaan Putri Maha Chakri kali ke-3 untuk negara-negara ASEAN

“Saya bekerja untuk memberikan sumbangsih, bagaimana agar para pelajar etnis minoritas di sekolah bisa mendapat hak yang sama. Khususnya bisa mendekati ilmu pengetahuan teknologi pada zaman ini. Hal ini mendesak saya untuk membentuk kelub sains teknik di sekolah, yang terdiri dari para guru yang mengajar di berbagai bidang untuk membimbing para pelajar, lalu baru bisa mengembangkan kelompok-kelompok peneliti”.

Pak guru Le Thanh Liem, 32 tahun, menambahkan: di sekolahan saya, ada para pelajar etnis minoritas Khmer dan beberapa etnis minoritas lainnya. Sebagian besar di antaranya punya fondasi mendekati ilmu pengetahuan teknologi, terutama teknologi informasi pada tarap rendah, sehingga harus memberikan bimbingan ketrampilan tertentu kepada mereka. Khususnya, bagi para pelajar etnis minoritas yang tidak bisa pergi ke sekolah secara rutin, atau putus belajar karena orang tuanya bekerja di tempat lain, kami harus menguasai hal itu dan menggerakkan mereka pergi ke sekolah dan selalu membantu mereka:

“Dalam proses pelaksanaan, kami menghimpun para pelajar menurut setiap kelompok tingkat kelas dengan bimbingan para guru guna membahas masalah-masalah darurat di bidang ilmu eksakta dan sosial, lalu mengarahkan penelitian mereka. Para guru akan mengawasi dengan ketat semua aktivitas kelompok-kelompok untuk memberikan bantuan secara tepat waktu dalam hal metode dan peralatan, membantu mereka mengatasi kesulitan. Setiap tahun kami mengadakan satu ujian tingkat sekolahan agar mereka bisa melakukan pertukaran”.

Dalam periode pembatasan sosial karena wabah Covid-19, mengajar dan belajar dilaksanakan secara online, pak guru Liem dan para pelajar tetap mempertahankan aktivias-aktivitas penelitian online untuk mengusahakan solusi-solusi bermanfaat bagi masyarakat, seperti: menciptakan alat pencuci tangan yang digunakan di rumah sakit dan sekolahan, menerapkan sinar ultraviolet untuk melakukan sterilisasi uang tunai.

“Di tengah wabah Covid-19, para pelajar mengeluarkan ide agar dengan melalui aktivitas-aktivitas online, para guru dan pelajar tetap terus melakukan penelitian. Itulah ide para pelajar warga etnis minoritas Khmer di kelas 7A tentang alat sterilisasi terhadap uang tunai dengan sinar ultraviolet. Selain itu ada satu kelompok yang membuat sistem pencuci tangan otomatis, termasuk proses bimbingan dengan suara di google. Sampai waktu wabah berhasil dikendalikan, kami cepat menerapkannya ke dalam praktek kehidupan”.

Seorang Guru Vietnam Mendapat Penghargaan Putri Thailand PMCA Kali ke-3 - Penerapan STEM untuk Menangani Masalah-Masalah Komunitas - ảnh 2Pak guru Le Thanh Liem dan para guru lain yang mendapat Penghargaan Putri Thailand PMCA kali ke-3

Pak guru Liem sendiri juga menciptakan alat pencuci tangan tanpa kontak dalam jarak 20 cm, dengan biaya belum sampai 2 juta VND. Alat ini digunakan di klinik Kecamatan Tan Binh, Kabupaten Phung Hiep sejak 3/2020.

Semua aktivitas dan hasil yang dicapai pak guru Le Thanh Liem mendapat kepercayaan dan kekaguman dari para pelajar. Bagi pimpinan sekolah, pak guru Liem merupakan seorang guru yang baik dan dihormati rekan serta pelajar. Pak guru Lu Xuan Hoan, kepala SMP Internat Him Lam, menilai:

“Pak guru Le Thanh Liem mendapat penghargaan Putri Thailand untuk para guru di ASEAN, itulah kehormatan yang sangat besar bagi sekolah kami pada khususnya dan instansi pendidikan Provinsi Hau Giang pada umumnya. Semua prestasi yang dicapai pak guru Liem mempunyai pengaruh besar dan daya sebar bagi para pelajar dan guru di sekolah serta instansi pendidikan Provinsi Hau Giang”.

Ketika berbagi tentang rencana-rencana di masa depan, pak guru Le Thanh Liem mengatakan: ia akan terus mengembangkan kelub ilmu pengetahuan teknologi sekolahnya agar bisa membuat proyek-proyek dan produk praktis dan dekat kenyataan, bermanfaat bagi kehidupan, turut mendidik dan mengembangkan ketrampilan-ketrampilan para pelajar. Bersamaan itu, melakukan konektivitas dengan para guru dari negara-negara lain agar menguasai secara tepat waktu perkembangan pendidikan di kawasan.

Komentar

Yang lain