Temu pertukaran kebudayaan-Jembatan persahabatan Vietnam-Indonesia

(VOVworld) - “Kita adalah sesama sahabat-sahabat akrab”. Begitulah kata-kata yang paling banyak diulangi setelah malam kebudayaan Vietnam-Indonesia yang berlangsung di kota Hanoi pada awal bulan ini. 

Temu pertukaran kebudayaan-Jembatan persahabatan Vietnam-Indonesia - ảnh 1

Temu pertukaran kebudayaan-Jembatan persahabatan Vietnam-Indonesia - ảnh 2
Duta Besar RI untuk Vietnam, Mayerfas
membacakan pidato pembukaan Malam Kebudayaan Vietnam-Indonesia
(Foto:vov.vn)

Selama 90 menit, 11 seniman-seniwati  dari rombongan kesenian Padang yang berasal dari Sumatra Barat telah memperkenalkan tari-tari tradisional yang bergelora dan indah beserta lagu-lagu  yang kental dengan identitas folklor berselang-seling dengan irama-irama dan musik  tradisional yang khas  Vietnam. Ibu  Ade, kepala rombongan kesenian Padang  memberitahukan: "Tadi kita tari manggaro namanya, terus sudah gitu kita ada alat musik Sampelon. Nada-nadanya kan mirip-mirip dengan nada Vietnam. Terus sudah gitu kita ada tari selendang, terus kita ada tari Indang, terus ada lagu Bacukudo dan terakhir tari piring di atas kaca”

Tarian “Piring” merupakan satu tarian tradisional daerah Sumatra Barat. Tarian ini dulu termanifestasikan dalam upacara syukuran terhadap bumi yang sudah melindungi rakyat setempat yang mendapatkan musim panenan yang berlimpah-limpah. Dalam tarian ini,  masakan-masakan ditempatkan di piring dan para seniman-seniwati dalam pakaian tradisional dengan baju kurung Melayu yang warnanya merah, dua tangan  memegang piring dan menari dengan gerak-gerak tangan yang kuat dan luwes, tapi tidak boleh membuat dua piring ini  jatuh. Barang kali, tari  ini  disebut sebagai tari piring

Temu pertukaran kebudayaan-Jembatan persahabatan Vietnam-Indonesia - ảnh 3

Saudara Osep – seorang seniman dalam rombongan Padang memberitahukan bahwa Tari “Piring” adalah tari yang paling sulit karena para seniman-seniwati tidak boleh menjatuhkan piring pada saat  selalu memperhatikan dan  mengkombinasikan gerak tangan dan kaki dengan gerak Pencaksilat dalam tiap-tiap gerak-nya. Bagi seniman-seniwati yang berpengalaman 8 tahun, dukungan para penonton adalah dorongan semangat yang besar bagi mereka untuk memanifestasikan secara baik  aspek-aspek kebudayaan tradisional. Dia memberitahukan: “Bagi kami, senyum dan tepuk tangan kegembiraan dari penonton adalah kepuasan kami sendiri. Mudah-mudahan Indonesia lebih dikenal lagi kebudayaannya dan diambil lagi oleh Negara tetangga kita. Mudah-mudahan dia tahu bahwa tarian yang kita ambil ialah tarian Indonesia.

Malam budaya Vietnam-Indonesia”  telah  berlangsung secara sangat sukses, meninggalkan kesan-kesan  yang mendalam  di hati penonton Vietnam.  Saudari Nguyen Thi Ngoc Bich - seorang penonton Ha Noi memberitahukan: “Acara pertunjukan rombongan kesenian Indonesia  sangat bagus, khas dan kental dengan  identitas tradisional, nyanyi dan  musik mereka  yang bagus tidak kalah dengan  Vietnam, tapi identitasnya  sangat tersendiri.  Semua gerak mereka sangat lemah-gemulai dan  memberikan perasaan  yang sangat santai dan ringan.  Saya sangat  menyukai  program ini dan berharap bisa  menontonnya berulang kali seperti itu”.

Temu pertukaran kebudayaan-Jembatan persahabatan Vietnam-Indonesia - ảnh 4

Sambutan dan dukungan yang hangat dari para penonton  merupakan dorongan semangat  yang sangat besar terhadap  Panitia Penyelenggara peristiwa ini.  Wakil Ketua  Gabungan Asosiasi Persahabatan  kota Hanoi, Ibu Vu Thi Hai percaya  bahwa  aktivitas ini  akan  turut mengaitkan  perasaan tradisional  dari rakyat dua negeri. Dia mengatakan: “Program ini  merupakan peluang yang luar biasa bagi kita untuk  bisa lebih mendekati untuk turut memperkuat solidaritas, persahabatan dan pertukaran  kebudayaan  dua negara, khususnya saling pengertian antara rakyat ibukota Hanoi, Vietnam dengan rakyat Indonesia  dan sahabata-sahabat internasional”.

Temu pertukaran kebudayaan-Jembatan persahabatan Vietnam-Indonesia - ảnh 5
Wakil Ketua  Gabungan Asosiasi Persahabatan  kota Hanoi, Ibu Vu Thi Hai
membacakan pidato sambutan 
(Foto: vov.vn)

Sependapat dengan ibu Vu Thi Hai, Konselor Kebudayaan dan Informasi Indonesia, Ibu Ingan Malam  percaya bahwa  Malam Kebudayaan Vietnam-Indonesia akan semakin mendorong hubungan  persahabatan antara rakyat dua negeri yang sudah ada sejak lama. Dia mengatakan: "Kita ingin masyarakat Vietnam lebih tahu tentang Indonesia karena mungkin seperti kata pak Dubes bahwa tahu nama Indonesia tapi tidak mengenal budayanya. Kita ingin ada variasi biasanya ada budaya jawa, sekarang ada budaya dan kali ini kita ingin memperkenalkan budaya Sumatra supaya semua bisa melihat semua wajah dari budaya Indonesia

Bisa dikatakan bahwa Malam Kebudayaan Vietnam-Indonesia bersama-sama dengan banyak program  temu pertukaran kebudayaan dan kesenian selama bertahun-tahun ini  telah memang benar-benar  menjadi jembatan bagi persahabatan dan saling pengertian antara rakyat dua negeri, bersama-sama mendorong persahabatan rakyat  di bawah rumah bersama  ASEAN./. 


Komentar

Yang lain