Pada pagi hari tanggal 10 Maret 1975, Batalion 2, Resimen 25, menerima tugas untuk menyerang gudang Mai Hac De. Ini adalah gudang senjata strategis milik kaum musuh di Buon Ma Thuot, oleh karena itu tentara Vietnam harus segera mendudukinya. Bapak Ho Quang Tri, komandan Batalion 2, Resimen 25, mengenang momen bersejarah saat dia melepaskan tembakan ke gudang Mai Hac De.

“Serangan itu dijadwalkan dimulai pada pukul 3.00 pagi, tetapi karena satu unit pengintaian di bandara ditangkap oleh musuh, jadi pasukan artileri Vietnam melepaskan tembakan pada pukul 1.20 pagi dan berlanjut hingga pukul 5.00 pagi. Kaum musuh semua mengangkat tangan dan menyerah diri.”

Tentara pembebasan dengan gembira mengibarkan bendera kemenangan di daerah Mai Hac De, Buon Ma Thuot pada tanggal 11 Maret 1975. (Foto dokumenter)

Citra simbolik yang menandai kemenangan Buon Ma Thuot ialah adegan tank-tank Tentara Pembebasan yang bergemuruh memasuki kotamadya. Pada saat itu, kemampuan membawa tank ke Buon Ma Thuot merupakan seni militer yang jenial. Kolonel Le Xuan Ba, mantan Komandan Resimen 4, Divisi 470, mengatakan bahwa unitnya ditugaskan untuk membuka jalan menuju ke daerah Tay Nguyen bagian selatan dari Jalan Raya 19 (bandara Duc Co) melintasi anak sungai Ia Drang, melewati celah Phuong Hoang, melintasi anak sungai Ia Mo, Ia Lop, Ea H'leo, Da Bang, dan sungai Serepok. Masuk dekat kotamadya Buon Ma Thuot, tank-tank bersembunyi di hutan dengan banyak pohon besar dan anak sungai. Saat fajar pada tanggal 10 Maret, kompi tank merobohkan pohon-pohon yang telah ditebang, menyerang langsung ke pusat kotamadya Buon Ma Thuot.

Bagi veteran revolusioner Nguyen An Vinh, mantan Sekretaris Komite Partai Provinsi Dak Lak, Musim Semi 1975 adalah hari-hari yang paling jelas dan bermakna dalam hidupnya. Saat itu, ia merupakan anggota tetap Badan Produksi, satu dari tiga anggota provinsi yang menghadiri rapat mengenai pekerjaan keuangan yang diselenggarakan oleh Komite Partai Zona V, mempersiapkan operasi pembebasan banyak kawasan di daerah Tay Nguyen. Masyarakat etnis-etnis minoritas tetap tinggal untuk menjaga desa, membawa amunisi, menyembunyikan kader... berkontribusi pada kemenangan. Bapak Nguyen An Vinh mengenang kembali:

“Pada tanggal 8 Maret, tentara Vietnam menyerang Cam Ga, yang sekarang menjadi pusat Distrik Ea H'leo. Pada pagi hari tanggal 9, tentara Vietnam menyerang Duc Lap, sekarang Kabupaten Dak Mil. Selama 2 hari berturut-turut, kami memotong jalan dan menyerang basis-basis. Pada tanggal 10 Maret, tentara Vietnam menembaki Buon Ma Thuot.”

Ho Quang Tri mengenang tahun-tahun yang penuh bom dan peluru namun membanggakan. (Foto: Nam Trang/VOV)

Ketika berbicara tentang makna kemenangan Buon Ma Thuot, Kolonel Le Thanh Bai, Wakil Direktur Institut Sejarah Militer Vietnam, menegaskan bahwa ini adalah titik balik penting dalam perang perlawanan melawan Amerika Serikat. Kemenangan Buon Ma Thuot merupakan hasil dari proses persiapan yang panjang, dari membangun pasukan hingga melaksanakan operasi.

“Kemenangan di Buon Ma Thuot merupakan pukulan penting dan permulaan dari serangan umum dan pemberontakan musim semi tahun 1975, yang membuka peluang strategis baru bagi kita untuk meningkatkan serangan terhadap kaum musuh. Krisis kaum musuh setelah kekalahan di Buon Ma Thuot, tambah lagi dengan kekalahan di Kota Hue dan kota Da Nang, memaksa kaum musuh mundur sehingga tentara dan rakyat Vietnam dapat melaksanakan operasi Ho Chi Minh untuk mencapai kemenangan terakhir, membebaskan total Vietnam Selatan.”

Kemenangan Buon Ma Thuot akan selamanya menjadi tonggak merah dalam sejarah bangsa yang cemerlang. Ini adalah kemenangan keberanian, solidaritas, dan kecerdasan dari tentara dan rakyat Vietnam, yang memberikan kontribusi penting pada kemenangan operasi bersejarah Ho Chi Minh, membebaskan Vietnam Selatan, dan menyatukan tanah air./.