Anak-anak- Obyek yang mendapat prioritas dan perawatan istimewa di Viet Nam

(VOVWORLD) - Prestasi-prestasi menonjol yang dicapai Viet Nam di bidang perlindungan dan perawatan hak anak-anak setelah lebih dari 30 tahun ikut serta dalam Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hak Anak-Anak (1989-2020) adalah tidak bisa diingkari dan mendapat penilaian tinggi dari PBB dan komunitas internasional. Dalam pandemi Covid-19 baru-baru ini, sekali lagi, anak-anak Viet Nam tetap menjadi obyek yang mendapat perhatian dan perawatan istimewa.
Anak-anak- Obyek yang mendapat prioritas dan perawatan istimewa di Viet Nam - ảnh 1Viet Nam mencapai banyak kemajuan dalam melaksanakan hak anak-anak  (Foto: VNA) 

Viet Nam merupakan negara pertama di Asia dan negara ke-2 di dunia yang meratifikasi Konvensi PBB tentang Hak Anak-Anak (Februari 1990). Semua komitmen politik serta kepemimpinan kuat yang dilakukan oleh Negara Viet Nam dalam melaksanakan hak anak-anak telah turut memperbaiki kehidupan jutaan anak-anak. Semakin ada banyak anak yang dilindungi oleh hukum, dapat hidup, dirawat kesehatannya dan belajar pengetahuan dan kepandaian yang perlu sejak tingkat taman kanak-kanak dan mendapat prioritas menikmati kebijakan kesejahteraan.

 

Melindungi anak-anak dalam pandemi Covid-19

Pedoman aksi dalam mencegah dan memberantas wabah Covid-19  dari Pemerintah Viet Nam ialah “Tidak ada siapapun yang ditinggalkan di belakang”, dan anak-anak merupakan obyek yang mendapat perhatian, prioritas dan perawatan istimewa.

Dari pertengahan bulan Maret 2020, jumlah orang yang diisolasi di pusat-pusat isolasi yang terkonsentrasi semakin meningkat, di antaranya ada perempuan hamil dan anak-anak. Kementerian Tenaga Kerja, Prajurit Penyandang Disabilitas dan Sosial Viet Nam berkoordinasi dengan Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) di Viet Nam dan beberapa lembaga swadaya masyarakat internasional yang beraktivitas demi hak anak-anak telah cepat menyusun berbagai dokumen bimbingan tentang keselamatan dan perlindungan anak-anak di pusat-pusat isolasi yang terkonsentrasi. Isi dokumen ini disusun secara ringkas, dirancang secara hidup-hidup dan akrab. Di samping itu, barisan pelayan di basis-basis isolasi juga melaksanakan dengan baik tanggung-jawabnya untuk memenuhi kebutuhan istimewa dari anak-anak seperti mengolah porsi-porsi makanan tersendiri untuk anak-anak atau  membantu menyelenggarakan peringatan hari lahirnya anak-anak ketika sedang diisolasi. Untuk mencegah penularan terhadap anak-anak, Direktorat urusan Anak-Anak dan Dinas Tenaga Kerja, Prajurit Penyandang Disabilitas dan Sosial berbagai provinsi dan kota juga memperkuat langkah-langkah mencegah dan memberantas wabah Covid-19 yang bersangkutan dengan basis-basis pemasok jasa perlindungan anak-anak, basis perawatan anak-anak dan menjamin keselamatan anak-anak ketika adanya wabah di daerah.

Pada latar belakang anak-anak tidak bersekolah dan pelaksanaan pembatasan sosial, Viet Nam juga menggelarkan satu kampanye komunikasi online supaya bisa dengan  tepat waktu membimbing pemecahan masalah-masalah yang dihadapi anak-anak, orang tuanya dan guru serta masalah-masalah gangguan  trauma psikologi dan dampak-dampak yang tidak diinginkan lainnya karena pembatasan sosial terhadap anak-anak dan prapemuda.

 

Tantangan-tantangan dan tindakan

Viet Nam telah mencapai banyak kemajuan penting dalam melaksanakan hak anak-anak, khususnya mengkodifikasikan semua klausul dan prinsip Konvensi ke dalam semua undang-undang, kebijakan dan program nasional. Terhitung hingga kini, Viet Nam telah memberlakukan banyak naska hukum penting yang menentukan hak anak-anak, yang patut diperhatikan ialah “Undang-Undang tentang Wajib Pendidikan Tingkat Dasar” dan “Undang-Undang tentang Perlindungan, Perawatan dan Pendidikan Anak-Anak”. Pada tahun 2016, Undang-Undang tentang Anak-Anak lahir untuk menambah ketentuan-ketentuan baru guna memecahkan berbagai problematik di praktek kehidupan dalam melaksanakan hak anak-anak, menjaminnya sesuai dengan syarat sosial-ekonomi, menerima secara selektif pengalaman legislasi dari negara-negara lain dalam membuat dan menyempurnakan hukum guna menjamin hak anak-anak, khususnya perlindungan anak-anak dan integrasi internasional.

Akan tetapi, semua perubahan di seluruh dunia seperti perkembangan teknologi digital, perubahan lingkungan hidup dan migrasi yang besar-besaran sedang  mengedepankan tantangan-tantangan baru dalam menjamin pelaksanaan secara lengkap semua hak anak-anak. Revolusi Industri 4.0, perkembangan internet dan medsos di satu segi menciptakan lingkungan bagi anak-anak untuk mengembangkan kearifan dan komunikasi sosial yang lebih cepat, tapi juga sekaligus meningkatkan bahaya-bahaya terpengaruh  oleh informasi yang jelek, beracun dan kurang standar, menderita kekerasan dan pelecehan melalui lingkungan siber. Anak-anak juga merupakan oyek yang menderita pengaruh yang pertama dan berjangka-panjang akibat perubahan iklim, bencana alam, lingkungan yang keras dan kemerosotan sumber daya alam.

Pada latar belakang itu, Pemerintah Viet Nam selalu menjunjung tinggi hak anak-anak dan melakukan program-program aksi konkret, misalnya menaruh perhatian khusus terhadap masalah menjamin keselamatan anak-anak di ruang siber, membina program-program pemeriksaan sendiri untuk Viet Nam di semua aplikasi siber. Viet Nam juga sedang menggelarkan “Rencana aksi nasional tentang pencegahan dan penanggulangan kekerasan dan pelecehan terhadap anak-anak tahap 2020-2025”. Sistim perundang-undangan Viet Nam tentang perlindungan, perawatan dan pendidikan untuk anak-anak juga selangkah demi selangkah lebih disempurnakan dan diharmoniskan dengan Konvensi PBB tentang Hak Anak-Anak, menciptakan dasar-dasar hukum dan kebijakan yang perlu dalam melaksanakan hak anak-anak di Viet Nam. Melindungi, merawat dan mendidik anak-anak merupakan garis politik konsekuen dari Negara Viet Nam, merupakan tugas yang punya arti penting istimewa dalam strategi pengembangan sumber daya manusia.  

Komentar

Yang lain