ASEAN 2021: Menjaga dengan Mantap Solidaritas, Menghadapi Tantangan

(VOVWORLD) - Tahun 2021 terus merupakan satu tahun yang sulit terhadap Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN), ketika pandemi Covid-19 menimbulkan lebih banyak dampak yang tidak menguntungkan semua segi kehidupan sosial-ekonomi, sementara itu persaingan geopolitik antara negara-negara adi kuasa semakin sengit. Pada latar belakang tersebut, ASEAN terus menjaga dengan mantap solidaritas, mendorong visi Komunitas, mempertahankan dan memperkokoh sentralitas dalam struktur kawasan.
 

Hal yang menonjol ASEAN pada tahun 2021 ialah upaya mengendalikan pandemi di tingkat regional dan penguatan konektivitas dengan negara-negara mitra di luar kawasan. Negara-negara anggota telah memusatkan sumber daya untuk mengendalikan pandemi, bersamaan itu berupaya memulihkan ekonomi. Tahun 2021 sungguh-sungguh menjadi tahun yang patut dicatat bagi upaya-upaya ASEAN untuk mengatasi kesulitan.

 

Mempertahankan Hubungan Kerja Sama, Menjaga Identitas Komunitas

Pada tahun 2021, ASEAN menghadapi kesulitan-kesulitan yang belum pernah ada. Wabah Covid-19 lebih rumit daripada tahun 2020. Persaingan antara negara-negara besar sengit, ketidakstabilan internal di Myanmar menjadi tantangan-tantangan yang mengakibatkan ASEAN harus “meregangkan diri” untuk menghadapinya, Di samping itu, bersama dengan komunitas internasional, ASEAN juga harus menghadapi masalah-masalah yang sudah ada sebelumnya seperti tantangan-tantangan keamanan nontradisional, kemerosotan ekonomi, kesenjangan kaya-miskin yang melebar, perubahan iklim, dan polusi lingkungan.

Dengan latar belakang panorama regional dan internasional yang luar biasa dan penuh gejolak ini, hal yang menggembirakan ialah ASEAN berhasil mempertahankan identitasnya, komunitas berkembang, negara-negara bersolidaritas, dan para mitra menghargainya. Pertama-tama, ASEAN terus mengembangkan sentralitas, membimbing upaya merespon dan memulihkan kawasan. Dana Respon Covid-19 ASEAN telah mengalokasikan 10,5 juta USD dari total 25,8 juta USD untuk membeli vaksin bagi negara-negara anggota; Gudang cadangan materi medis darurat ASEAN (RRMS) juga telah dibentuk, jumlah materi medis yang telah disumbangkan dan dikomitmenkan akan disumbangkan mencapai nilai sebesar 15 juta USD lebih. Di samping itu, Kerangka pemulihan keseluruhan ASEAN (ACRF) juga digelar dalam kenyataan.

ASEAN 2021: Menjaga dengan Mantap Solidaritas, Menghadapi Tantangan - ảnh 1Tidak hanya mengaitkan di dalam blok, ASEAN juga aktif memperluas hubungan dengan para mitra eksternal (Foto: VNA)

Pembangunan Komunitas tetap diperhebat oleh ASEAN. Hal yang menonjol ialah lebih dari 90% rencana-rencana induk sudah dan sedang digelar di semua pilar komunitas, memberikan kepentingan yang berarti kepada warga dan negara-negara anggota. Dengan fondasi ini, sentralitas ASEAN dalam kehidupan regional ditegaskan secara jelas dan ditingkatkan ke ketinggian baru. Tahun 2021, ASEAN tetap mempertahankan peranannya dalam perdagangan global ketika memanifestasikan keluwesan tentang ekonomi, tanpa memedulikan wabah Covid-19 yang terus merebak dan berdampak serius terhadap kawasan sepanjang tahun.

 

Peranan Sentral, Terbuka, dan Inklusif dari ASEAN

Tidak hanya itu, posisi internasional ASEAN pada tahun 2021 juga ditingkatkan melalui hubungan-hubungan konektivitas dan kerja sama yang kian erat dengan para mitra. Hal ini ditunjukkan secara jelas melalui interaksi-interaksi tingkat tinggi serta perihal ASEAN mengupgrade dan memperluas hubungan dengan serentetan mitra, termasuk negara-negara besar. Yang patut diperhatikan, perihal Inggris resmi menjadi negara mitra dialog ke-11 bagi ASEAN sekali lagi menegaskan daya tarik ASEAN selaku organisasi regional, memanifestasikan target memperkuat hubungan antara ASEAN dengan negara-negara yang mengakui peranan sentral, terbuka, dan inklusif dari ASEAN, serta visi ASEAN tentang kawasan Indo-Pasifik.

ASEAN 2021: Menjaga dengan Mantap Solidaritas, Menghadapi Tantangan - ảnh 2Hari Keluarga ASEAN 2021: "ASEAN bersinergi memundurkan Covid-19" (Foto: dangcongsan.vn

Tentang masalah Laut Timur, ASEAN terus menegaskan pentingnya perdamaian, kestabilan di kawasan laut yang strategis ini. ASEAN memanifestasikan tekad untuk membangun Laut Timur menjadi kawasan laut yang damai dan kooperatif melalui upaya menahan diri, melakukan supremasi hukum, membina kepercayaan, dan melindungi lingkungan, beserta dengan Tiongkok melaksanakan DOC secara penuh dan menyusun dengan sukses COC secara berdaya-guna, berhasil-guna, sesuai dengan hukum internasional, di antaranya ada UNCLOS 1982.

Terhadap kejadian di Myanmar, ASEAN telah bertindak cepat dan sangat fleksibel, mendapat dukungan dan apresiasi komunitas internasional.

Bisa ditegaskan bahwa pada tahun 2021, ASEAN telah mencapai perkembangan baru, posisi dan peranannya juga ditingkatkan secara berarti. Ini merupakan kelanjutan yang layak dari keberhasilan-kesberhasilan asosiasi sebelumnya. Pada tahun 2022, dalam konteks kawasan dan dunia masih mengalami banyak tantangan dan perkembangan yang sulit diduga, ASEAN terus mengembangkan semangat solidaritas dan melaksanakan tugas-tugas penting, khususnya proses membangun satu Komunitas ASEAN yang adil, kokoh, dan menyeluruh, sesuai dengan semangat utama ASEAN yaitu “Satu visi, satu entitas, dan satu komunitas”./.

Komentar

Yang lain