(VOVWORLD) - Selama paro pertama tahun 2020, Vietnam telah mengatasi semua dampak-dampak negatif akibat wabah Covid-19 untuk mencapai pertumbuhan sebesar 1,81% dan menjadi salah satu di antara negara-negara yang mencapai pertumbuhan positif. Itu merupakan upaya-upaya yang pantas dibanggakan serta mendapat penilaian tinggi dari komunitas internasional.
Pada paro kedua tahun 2020, Pemerintah Vietnam menetapkan bahwa tugas memulihkan dan mengembangkan ekonomi menjadi lebih mendesak. Vietnam harus memanfaatkan peluang untuk memulihkan dan mengembangkan sosial-ekonomi.
Menteri Perencanaan dan Investasi Vietnam, Nguyen Chi Dung berbicara di depan konferensi antara Pemerintah dengan daerah-daerah yang diadakan pada 2/7 (Foto: VGP)
|
Dalam syarat Vietnam sedang melaksanakan dengan baik target rangkap yaitu: mengendalikan wabah dengan baik sambil memulihkan ekonomi, banyak ekonom memprediksi bahwa paro kedua tahun 2020, neraca perdagangan direncanakan terus mempertahankan situasi surplus, penyerapan modal investasi asing akan mengalami terobosan, suku bunga terus stabil atau bisa turun sedikit. Itu merupakan faktor-faktor kondusif bagi Vietnam untuk mengembangkan ekonomi.
Memanfaatkan peluang untuk memulihkan pengembangan sosial-ekonomi
Menyelenggarakan kebijakan fiskal dan moneter secara lebih berinisiatif, luwes dan efektif merupakan tuntutan penting untuk menstimulasi total permintaan, mendorong pertumbuhan ekonomi secara sesuai. Bersamaan itu mempertahankan kestabilan ekonomi makro, mengontrol inflasi, menjamin keseimbangan besar perekonomian. Itu merupakan faktor penting untuk menegakkan dan mempertahankan kepercayaan komunitas investor dalam dan luar negeri pada lingkungan dan kestabilan ekonomi makro Vietnam. Gubernur Bank Negara Vietnam, Le Minh Hung mengatakan:
“Sistem perbankan akan terus berkomitmen memasok secara lengkap dan tepat waktu sumber modal kepada perekonomian, akan menyelenggarakan kurs uang secara stabil dan menyiapkan semua langkah yang perlu untuk mengintervensi pasar kalau muncul gejolak-gejolak yang bisa menimbulkan instabilitas makro. Pada saat yang perlu, menurut bimbingan Pemerintah, akan mengeluarkan solusi-solusi yang lebih kuat tentang kebijakan moneter serta pekerjaan memberikan kembali modal bagi semua proyek dan bangunan yang berpengaruh terbesar untuk membantu sektor-sektor ekonomi titik berat serta membantu perekonomian dari sekarang sampai akhir tahun 2020”.
Selain kebijakan fiskal, Vietnam akan berfokus meninjau untuk mengembangkan semua ranah pertumbuhan di setiap cabang, bidang, daerah, setiap proyek besar dan titik berat. Menteri Perencanaan dan Investasi Vietnam, Nguyen Chi Dung menekankan:
“Cabang industri berinisiatif melaksanakan atau ikut serta pada proses memulikan rantai pasokan, rantai nilai yang patah, membangun dan mengembangkan rantai nilai yang baru. Terus memperhebat Program stimulasi pariwisata domestik; giat mengoperasikan Dana Bantuan Perkembangan Pariwisata; menggerakkan program-program stimulasi konsumsi dan memperluas pasar domestik. Mendorong badan-badan usaha dalam negeri supaya menguasai dan memanfaatkan semaksimal mungkin peluang dan kepentingan yang diberikan Perjajian-perjanjian perdagangan bebas yang sudah ditandatangani oleh Vietnam. Berinisiatif mendorong FTA dengan para mitra penting, dan memberikan kepentingan bagi keamanan dan perkembangan Tanah Air”.
Inisiatif dari lokomotif-lokomotif ekonomi
Dalam panorama perkembangan sosial-ekonomi Vietnam selama 6 bulan ini, semua lokomotif ekonomi seperti Kota Ha Noi, Kota Ho Chi Minh, Kota Da Nang, Kota Hai Phong dan sebagainya telah mencatatkan indikator yang sangat penting. Semua provinsi dan kota ini telah mengatasi tahap kesulitan yang paling berat untuk cepat memasuki situasi kenormalan baru, menciptakan ancang-ancang bagi perkembangan sosial-ekonomi selama 6 bulan akhir tahun 2020. Ketua Komite Rakyat Kota Ha Noi, Nguyen Duc Chung mengatakan:
“Kota Ha Noi telah menyusun dua skenario bagi pertumbuhan selama 6 bulan akhir tahun untuk membimbing, menyelenggarakan dan berupaya mencapai pertumbuhan PDRB lebih tinggi 1,3 kali lipat terbanding dengan laju pertumbuhan seluruh negeri, memperoleh anggaran keuangan yang cukup sesuai dengan rancangan yang dilimpahkan oleh Pemerintah. Kota Ha Noi juga mengurangi 5% pengeluaran biaya permanen, mulai membangun beberapa bangunan yang besar dan punya daya sebar di seluruh kota ini. Kota tersebut juga menyiapkan 10-15 zona untuk menjual barang, mengundang badan usaha asal berbagai kota dan provinsi di Vietnam untuk menjual hasil pertanian, kehutanan dan perikanan dengan tujuan menstimulasi konsumsi domestik”.
Menurut Ketua Komite Rakyat Kota Ho Chi Minh, Nguyen Thanh Phong, kota ini bertekad setinggi mungkin untuk mencapai semua target perkembangan karena kelambataan kota akan menimbulkan pengaruh langsung terhadap hasil pertumbuhan umum di seluruh negeri. Dia mengatakan:
“Kota Ho Chi Minh gigih menjalani tugas rangkap untuk mempertahankan perkembangan ekonomi. Menyampaikan kepada Dewan Rakyat kota untuk menyesuaikan program stimulasi investasi, meningkatkan taraf suku bunga bantuan dari 100 miliar VND ke 200 miliar VND bagi setiap proyek, memperhebat penyerapan investasi antar-unsur ekonomi dalam negeri, terutama investasi swasta; memanfaakan peluang Perjanjian EVFTA untuk meningkatkan nilai ekpor perangkat lunak. Kota Ho Chi Minh menetapkan mendorong pengucuran modal investasi publik sebagai tugas politik titik berat dan menargetkan sampai akhir Oktober tahun 2020, harus mencapai lebih dari 80% terbanding dengan rencana yang telah ditetapkan”.
Selama paro pertama tahun 2020, Vietnam telah mencapai sukses dalam mengendalikan wabah Covid-19 dan memulihkan ekonomi. Dengan semua tenaga pendorong penting itu dan tekad selama paro akhir tahun 2020, diharapkan Vietnam akan terus mencapai hasil yang lebih baik dalam mengembangkan sosial-ekonomi.