Berupaya keras untuk melaksanakan semua standar tentang ketenaga-kerjaan internasional

(VOVWORLD) - Integrasi ekonomi internasional, termasuk partisipasinya dalam berbagai komitmen internasional tentang ketenaga-kerjaan merupakan haluan konsekuen Viet Nam selama ini. Pada latar belakang pelaksanaan berbagai perjanjian perdagangan bebas generasi baru dan memperkuat integrasi, Viet Nam semakin berupaya keras untuk melaksanakan semua standar tentang ketenaga-kerjaan internasional sesuai dengan keikutsertanya pada semua komitmen.
Berupaya keras untuk melaksanakan semua standar tentang ketenaga-kerjaan internasional - ảnh 1MN Viet Nam mengesahkan Resolusi tentang masuk Konvensi No.105  (Foto: quochoi.vn) 

Meratifikasi dan melaksanakan semua standar tentang ketenaga-kerjaan internasional semakin menjadi penting dalam meningkatkan daya saing nasional. Oleh karena itu, Viet Nam telah aktif meratifikasi banyak konvensi dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), turut menciptakan fondasi bagi pengoperasian pasar tenaga kerja Viet Nam yang sesuai dengan hukum obyektif dari ekonomi pasar, menuju ke pembinaan hubungan kerja yang modern. 

Fondasi hukum yang komprehensif

Setelah menjadi anggota ILO di tahun 1992, hingga kini, Viet Nam telah ikut serta dalam 20 konvensi tentang hak kerja seperti Konvensi tentang usia minimal dari anak-anak yang dapat ikut serta dalam kerja industri; Konvensi tentang pembayaran jasa yang sama derajat antara pekerja laki-laki dan pekerja perempuan; Konvensi tentang tidak melakukan diskriminasi dalam lapangan kerja dan profesi; Konvensi tentang kerja paksa atau kerja wajib; Konvensi tentang kebijakan lapangan kerja; Konvensi tentang tenaga kerja pelayaran dan sebagainya. Hanya pada 2019 saja, Viet Nam telah meratifikasi 3 konvensi ILO, meliputi Konvensi No.88 tentang organisasi jasa lapangan kerja; Konvensi No.159 tentang penyesuaian kembali lapangan kerja untuk kaum difabel; Konvensi No.98 tentang hak untuk beroganisasi dan perundingan bersama. Di antara tiga konvensi ini, Konvensi No.98 merupakan konvensi poros dan kunci dari ILO dalam kerangka semua prinsip dan hak dasar dalam kerja, menjadi satu komponen yang penting bagi semua perjanjian perdagangan bebas generasi baru seperti Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans Pasifik (CP TPP), Perjanjian Perdagangan Bebas Uni Eropa-Vietnam (EVFTA) serta dalam sebagian besar kebijakan tentang tanggung-jawab sosial dari badan usaha dan perusahaan-perusahaan multinasional.. Pada tahun yang sama, Majelis Nasional Viet Nam mengesahkan Undang-Undang Ketenaga-Kerjaan (amandemen) dengan banyak ketentuan baru untuk menjamin hak pekerjaan dengan lebih baik sesuai dengan semua komitmen internasional tentang ketenaga-kerjaan di mama Viet Nam ikutserta, sesuai dengan proses pelaksanaan Perjanjian CP TPP dan EVFTA yang dijalankan oleh Viet Nam. Terkini, Juni 2020, Viet Nam meratifikasi Konvensi ILO No.105 tentang penghapusan kerja paksa, meningkatkan  jumlah total  dasar dari ILO yang diratifikasi oleh Viet Nam menjadi 7 di antara 8 konvensi.

Menjamin hak kaum pekerja

Masuknya Viet Nam ke dalam Konvensi 105 pada khususnya dan berbagai konvensi ILO lain pada umumnya telah menjamin pandangan yang menjelujuri garis politik dan kebijakan Partai Komunis dan Negara Viet Nam ialah menghapuskan kerja paksa, menjamin hak manusia dan hak dasar warga negara. Masuknya ke dalam berbagai konvensi internasional tentang hak kerja juga memberikan pengaruh positif di segi politik diplomatik, menunjukkan komitmen politik Viet Nam untuk melaksanakan dengan serius kewajiban sebagai negara anggota ILO dan semua komitmen dalam berbagai perjanjian perdagangan bebas generasi baru, memberikan pengaruh positif bagi proses integrasi internasional Viet Nam yang intensif dan ekstensif.

Kemajuan-kemajuan besar yang dicapai Viet Nam dalam meratifikasi berbagai konvensi dasar dari ILO begitu juga usaha melakukan revisi Undang-Undang Ketenaga-Kerjaan telah menunjukkan iktikat baik dan upaya keras yang efektif dalam melakukan integrasi pada semua standar ketenaga-kerjaan internasional. Menurut itu, semakin banyak Viet Nam meratifikasi konvensi ILO bisa sampai pada kondisi kerja yang lebih baik, produktivitas kerja lebih tinggi dan kemakmuran akan dibagi secara adil, turut mendatangkan perkembangan yang berkelanjutan. Dengan Konvensi No.98 tentang hak berorganisasi dan perundingan bersama beserta dua konvensi teknis yaitu Konvensi No.88 dan Konvensi No.159, ibu Deborah Greenfield, Wakil Direktur Jenderal ILO menilai: “Viet Nam telah mencapai perkembangan yang patut dicatat dalam rancangan Undang-Undang Ketenaga-Kerjaan amandemen, sesuai dengan Pernyataan 1998 dari ILO mengenai prinsip-prinsip dan hak dasar tentang ketenaga-kerjaan. Viet Nam telah juga memanifestasikan komitmen terhadap berbagai standar kerja internasional pada latar belakang integrasi ekonomi global melalui Resolusi  No.06 tentang integrasi internasional, Resolusi No.27 tentang reformasi kebijakan gaji dan Resolusi No.28 tentang reformasi kebijakan asuransi sosial”. Tentang Konvensi No.105, Kepala Badan Standar Kerja Internasional ILO, ibu Corrine Vargha menilai: “dengan ratifikasi kali ini, Viet Nam membuktikan komitmennya yang kuat dalam perjuangan melawan kerja paksa di banyak bentuk. Melalui ratifikasi Konvensi No.105 ini, Viet Nam sedang berangsur-angsur menuju ke tercapainya lapangan kerja yang layak dan berhasil melaksanakan semua Target Perkembangan yang Berkelanjutan (SDG) 2030 dari Perserikatan Bangsa-Bangsa di tingkat nasional.

Pada latar belakang Viet Nam sedang memperkuat integrasi ekonomi internasional, perihal masuk dan melaksanakan semua konvensi tentang ketenaga-kerjaan bermaksud menciptakan dasar hukum yang lengkap dan mutakhir untuk menangani semua hubungan kerja secara harmonis. Ini juga merupakan salah satu di antara kondisi-kondisi untuk menjamin persaingan yang adil ketika Viet Nam ikut serta dalam berbagai perjanjian perdagangan bebas dan merupakan kondisi untuk mendorong proses integrasi Viet Nam. Semua kemajuan yang benar-benar ini menunjukkan bahwa Viet Nam telah dan sedang melaksanakan semua komitmen dan standar tentang ketenaga-kerjaan dengan serius, menciptakan fondasi bagi perkembangan yang berkelanjutan dalam proses integrasi.  

Komentar

Yang lain