Ekonomi Global Pulih Lebih Cepat Daripada Prakiraan

(VOVWORLD) - Data-data yang diumumkan oleh banyak organisasi ekonomi dan keuangan global yang besar selama ini menunjukkan bahwa ekonomi global sedang pulih dengan lebih cepat daripara prakiraan berkat motivasi pertumbuhan dari perekonomian-perekonomian besar seperti Amerika Serikat (AS), Tiongkok, dan perbaikan yang jelas dari Eropa.

Data-data yang diumumkan oleh banyak organisasi ekonomi dan keuangan global yang besar selama ini menunjukkan bahwa ekonomi global sedang pulih dengan lebih cepat daripara prakiraan berkat motivasi pertumbuhan dari perekonomian-perekonomian besar seperti Amerika Serikat (AS), Tiongkok, dan perbaikan yang jelas dari Eropa.

Ekonomi Global Pulih Lebih Cepat Daripada Prakiraan - ảnh 1Container barang di pelabuhan Busan, Republik Korea (Foto: YONHAP / VNA) 

Pada tanggal 25 Mei, Konferensi Menteri Keuangan Grup Tujuh (G7) mengeluarkan Komunike yang menegaskan bahwa perekonomian global sedang menunjukkan kemampuan pemulihan yang lebih tinggi daripada prakiraan pada latar belakang menghadapi banyak tantangan. 

Pemulihan yang Mengesankan

Penilaian G7 sesuai dengan penilaian yang cukup menggembirakan dari berbagai organisasi ekonomi dan keuangan internasional selama ini dalam hal laju pemulihan perekonomian global. Sebelumnya, dalam laporan tentang prospek ekonomi yang diumumkan baru-baru ini, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dana Moneter Internasional (IMF) atau Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) semuanya meningkatkan taraf prakiraan pertumbuhan ekonomi global selama sepanjang tahun. Kongkretnya, dalam laporan yang diumumkan pada tanggal 16 Mei, Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial (DESA) dari PBB beranggapan bahwa perihal beberapa perekonomian besar dan baru muncul mencapai pertumbuhan yang lebih baik dari pada harapan selama berbulan-bulan ini telah menciptakan motivasi untuk melepaskan ekonomi global dari risiko resesi, sekaligus meningkatkan prakiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini ke taraf 2,7%, lebih tinggi 0,3 poin persen dibandingkan dengan prakiraan yang dikeluarkan DESA pada bulan Januari. Ibu Kristallina Georgieva, Direktur Eksekutif IMF menilai:

“Ekonomi dunia telah membuktikan keteguhan yang patut diperhatikan, tanpa memedulikan dampak-dampak besar dari Covid-19, konflik Ukraina, eskalasi inflasi sehingga meningkatnya suku bunga. Kita sedang menyaksikan prestasi-prestasi ekonomi yang lebih baik dari pada harapan pada tahun lalu”.

Menurut IMF, pemulihan yang lebih baik dari pada prakiraan dari ekonomi global bahkan dimanifestasikan di perekonomian-perekonomian besar Eropa yang mengalami banyak kesulitan selama ini juga mulai menunjukkan indikasi yang menggembirakan. Dalam laporan yang diumumkan pada tanggal 28 Mei di Berlin (Jerman), IMF memprakirakan bahwa ekonomi Jerman hanya bertumbuh 1-1,5% dalam tahapan 2025-2026, lebih tinggi secara signifikan dibandingkan saat ini. Ini merupakan penilaian positif yang jarang ada tentang ekonomi Jerman selama ini karena perekonomian terbesar Eropa mengalami pertumbuhan negatif dan diprakirakan hanya meningkat 0,2% pada tahun ini.  

Sama seperti Jerman, ekonomi Inggris juga mulai membaik. Data yang diumumkan oleh Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) pada tanggal 10 Mei menunjukkan bahwa PDB Inggris meningkat 0,6% pada tiga bulan awal tahun ini, setelah dua triwulan mengalami resesi terus menerus dalam pertengahan akhir tahun lalu. Ini merupakan taraf pertumbuhan terbaik yang dicapai Inggris sejak triwulan IV tahun 2021. 

Skenario Pendaratan Lunak

Meskipun merasa optimis terhadap laju pemulihan positif dari ekonomi dunia, tetapi banyak organisasi dan ekonom tetap mengeluarkan peringatan hati-hati. Menurut Direktur Eksekutif IMF, Ibu Kristallina Georgieva, faktor-faktor seperti: inflasi tinggi yang berjangka panjang, ketegangan geopolitik yang bereskalasi, risiko gejolak harga energi, tekanan fragmentasi ekonomi dan teknologi, dan sebagainya masih bisa mengancam pemulihan ekonomi global. Selain itu, kepala IMF juga merekomendasikan negara-negara supaya melaksanakan kebijakan-kebijakan moneter yang proaktif dalam hal suku bunga: 

“Kami sudah memprakirakan pendaratan lunak, tetapi hingga saat ini masih belum terjadi. Bank-bank sentral perlu mempertimbangkan secara hati-hati, yang berdasarkan pada data, kapan saja akan memulai pemangkasan suku bunga, berapa pemangkasan itu, dan bahwa mereka tidak bisa mendapat inspirasi aksi dari bank-bank sentral lainnya karena negara-negara di dunia kini mengalami latar belakang yang sangat berbeda”.

Ekonomi Global Pulih Lebih Cepat Daripada Prakiraan - ảnh 2Direktur Jenderal IMF, Kristalina Georgieva. (Foto: AFP/VNA)

Menurut rencana, Bank Sentral Eropa (ECB) akan melakukan pemangkasan suku bunga pertama pada tanggal 6 Juni. Kepala ekonom ECB, Philip Lane, usaha mempertahankan suku bunga tinggi dalam waktu yang terlalu panjang bisa mendorong inflasi di bawah target yang ditetapkan ECB yaitu 2%, maka ECB mungkin harus memangkas suku bunga secara lebih cepat dari pada rencananya. Oleh karena itu, waktu ini mungkin sesuai bagi ECB untuk mulai melakukan pemangkasan suku bunga setelah dua tahun. Secara lebih hati-hati dari pada EC,  Bank Sentral AS (FED) akan mempertahankan suku bunga tinggi dalam waktu yang lebih lama, dan sebagian besar kalangan analis memprakirakan bahwa FED hanya melakukan satu gelombang pemangkasan suku bunga pada akhir tahun ini. 

Namun, tanpa memedulikan kecemasan atas suku bunga yang tinggi di perekonomian-perekonomian besar sehingga berdampak negatif terhadap pertumbuhan, kepala ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas tetap beranggapan bahwa risiko resesi ekonomi global pada tahun ini sudah bisa dibatasi di tarap yang sangat rendah, dan skenario pertumbuhan ekonomi global di taraf 3,2% pada tahun ini seperti prakiraan dari IMF sama sekali implementatif.

Komentar

Yang lain