Kapabilitas dan Kearifan Vietnam dalam Perjalanan Ekspor Hasil Pertanian

(VOVWORLD) - Dalam program siaran pada terakhir tahun 2022 ini, Radio Suara Vietnam (VOV) ingin memperkenalkan kepada Anda Sekalian  kapabilitas dan kearifan Vietnam dalam perjalanan ekspor produk pertanian.

Setelah bertahun-tahun bekerja keras untuk menemukan jalan ke laut besar, di tahun 2022 ini, produk pertanian Vietnam semakin banyak muncul di pasar-pasar sulit dengan tuntutan kualitas dan teknologi yang tinggi seperti Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat

Setiap pengiriman barang ekspor tidak sekadar membawa produk pertanian Vietnam ke teman-teman di lima benua. Di belakang itu adalah kearifan, kapabilitas, dan upaya para petani dan badan usaha Vietnam yang berani berpikir dan berbuat.

Dalam program siaran pada terakhir tahun 2022 ini, Radio Suara Vietnam (VOV) ingin memperkenalkan kepada Anda Sekalian tentang kapabilitas dan kearifan Vietnam dalam perjalanan ekspor produk pertanian, melalui cara masyarakat dan badan usaha Vietnam untuk menegaskan posisi produk pertanian nasional di arena internasional.

Kapabilitas dan Kearifan Vietnam dalam Perjalanan Ekspor Hasil Pertanian - ảnh 1Jeruk  bali yang mencapai standar untuk diekspor ke Amerika Serikat (Foto: VOV)

Penyemprotan obat biologis terakhir di kebun jeruk bali yang berkulit hijau dilakukan dengan sangat hati-hati oleh bapak Ho Van Loi (di Provinsi Ben Tre).... Tidak seperti standar VietGap domestik, jeruk bali miliknya harus dikontrol dengan ketat, tidak ada enam jenis organisme berbahaya seperti lalat kuning, penggerek batang, dan lain-lain, sejak waktu berbunga sampai panen. Bapak Loi mengatakan:                                

“Mitra sudah memberikan petunjuk dan permintaan, jadi saya berusaha melakukannya dengan saksama dan baik. Dari dulu sampai sekarang saya menyemprot semua dengan obat biologis, bukan kimia.”

Bapak Nguyen Van Thai, Wakil Kepala Koperasi Jeruk Bali Provinsi Ben Tre mengatakan:                         

“Semua harus dilaksanakan sesuai ketentuan ekspor, yakni harus ada buku harian cocok tanam, produk rusak harus ditangani sesuai proses, penyemprotan obat juga harus sesuai ketentuan.”

Sekitar satu bulan sebelum panen, para pemilik kebun atau perusahaan pembeli harus menggunakan mesin untuk memeriksa manisnya buah jeruk bali. Dari hasil pemeriksaan ini, jika rasa manis terlalu kurang atau terlalu banyak, petani harus menambah atau mengurangi pupuk untuk menyeimbangkan tanah, sehingga memberikan rasa manis yang pas. Setelah memberikan banyak tenaga dalam merawat dan memanen, para petani jeruk bali tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka saat batch pertama buah jeruk bali berkulit hijau diekspor ke Amerika Serikat. 

“Ekspor barang yang bisa dilakukan adalah kegembiraan  petani jeruk bali Provinsi Ben Tre, membantu pemilik kebun dan petani jeruk bali meningkatkan pendapatan dan memperbaiki kehidupan mereka.”

“Kami berpikir-pikir tentang bagaimana mempertahankan sumber barang untuk ekspor jangka panjang di masa depan, khususnya akan membentuk dan memperkokoh koperasi penanaman jeruk bali, bersamaan dengan itu bermitra dengan badan-badan usaha untuk mengekspor jeruk bali.”

Saya berharap agar unit-unit terkait membantu petani dalam membuat banyak kode area tanam sehingga jeruk bali berkulit hijau bisa diekspor.

                        *************
 Petani Provinsi Ben Tre yang berhasil membawa jeruk bali berkulit hijau Vietnam ke pasar Amerika Serikat pada November 2022 adalah hasil dari upaya lebih dari 5 tahun untuk mengubah produksi sesuai standar dan permintaan pasar dunia.
Perusahaan Persero Terbatas Ekspor-Impor Buah-Buahan Chanh Thu di Provinsi Ben Tre adalah perusahaan yang membantu petani untuk membawa jeruk bali berkulit hijau ke pasar Amerika Serikat untuk pertama kalinya. Sebelumnya, perusahaan ini juga membantu petani untuk mengekspor batch pertama mangga ke pasar Amerika Serikat pada tahun 2019 dan mengekspor batch pertama buah leci ke pasar Jepang pada tahun 2020.

Perusahaan telah menerapkan proses yang ketat untuk memastikan sumber produk pertanian berkualitas ke pasar-pasar sulit.

Di Perusahaan Persero Terbatas Impor-Ekspor Buah Chanh Thu, sejak dini hari, setiap kelompok pekerja membersihkan setiap buah jeruk bali dengan lampu untuk mempersiapkan pengemasan untuk diekspor ke Amerika Serikat. Kelompok lain berfokus pada menempelkan stempel pada batang setiap buah durian untuk diekspor ke Tiongkok. Pada tengah hari, kelompok-kelompok pembeli pergi ke kebun-kebun dan koperasi mitra untuk membeli sejumlah barang dalam gelombang baru. Barang dikumpulkan dan dibawa ke perusahaan di malam hari. Di sini, tahap pengolahan awal dilakukan hingga tengah malam.       

Menurut ketentuan Amerika Serikat, area penanaman dan pabrik pengemas harus memiliki langkah manajemen yang tepat untuk menghilangkan hama yang menjadi perhatian mitranya, menyingkirkan semua buah yang jatuh sebelum dikirim ke tempat pengemas, dibersihkan, ditangani panas dan ditutupi dengan lilin pada seluruh kulit jeruk bali berkulit hijau, disinari dengan sertifikat karantina tumbuhan. Wakil Direktur Perusahaan PerseroTerbatas Impor-Ekspor Buah Chanh Thu, Ngo Tuong Vy, mengatakan: 

“Semua pasar memiliki ketentuan yang sangat ketat. Dulu, saya pikir pasar Tiongkok mudah bergaul, tetapi sekarang ketentuan Tiongkok bahkan lebih sulit daripada Australia, ada ketentuan yang sangat khusus tentang kualitas produk. Eropa membuat standar Global Gap, Amerika Serikat memiliki standar Amerika Serikat sendiri, artinya mirip dengan Eropa tetapi ketentuan konten bahan aktifnya yang berbeda. Saat ini, hanya perusahaan Chanh Thu yang diizinkan mengekspor ke pasar Amerika Serikat. Kami sudah menunggu hal ini selama 6 tahun ini.”

Pimpinan Perusahaan Chanh Thu menyadari bahwa tugas mencari pasar, menjaga pasar dan mengembangkan pasar sangatlah penting.

“Selain batch pertama ini, kami menantikan volume ekspor yang kian banyak ke pasar Amerika Serikat dan menciptakan prasyarat untuk memasuki pasar sulit lainnya. Yang kami inginkan bukanlah pasar Amerika Serikat saja, tetapi banyak pasar lainnya. Jika kami dapat merancang ulang pasar bahan mentah, menciptakan area materi yang besar, dan hasil produksi yang besar, kita akan memasuki permainan yang lebih besar. Itu adalah jaringan  toko swalayan besar Amerika Serikat.” 

Serentetan produk pertanian Vietnam yang masuk ke pasar resmi dan pasar rewel telah menunjukkan arah yang tidak lagi mengejar kuantitas melainkan menetapkan merek produk pertanian nasional. Ibu Ngo Tuong Vy mengatakan:                                     

“Kita harus bertanggung jawab atas setiap produk kita saat dikirim ke pelanggan. Karena itulah produk-produk yang membawa warna bendera nasional, itu adalah salah satu strategi yang saya inginkan untuk menyebarkan pesan: produk pertanian berprestise Vietnam ke negara lain.” 

Kepemimpinan badan usaha, keinisiatifan petani untuk berubah untuk menciptakan nilai yang berbeda telah mendorong perjalanan mendekati tren konsumsi hijau demi kesehatan manusia dan pasar. 

                           **********   

Pada tahun 2022, Vietnam memiliki lima produk pertanian lagi yang secara resmi diekspor ke pasar besar dan rewel, antara lain durian ke Tiongkok, kelengkeng ke Jepang, jeruk bali ke Amerika Serikat, serta lemon dan jeruk bali ke Selandia Baru.
Pada tahun yang sama, pada 2 September 2022,  beras Vietnam milik Korporasi Loc Troi untuk pertama kalinya muncul di sistem toko swalayan ritel Prancis yang terkemuka, yaitu E.Leclerc. Hal ini menunjukkan bahwa beras Vietnam telah memenuhi standar Eropa yang ketat. 

Kapabilitas dan Kearifan Vietnam dalam Perjalanan Ekspor Hasil Pertanian - ảnh 2Bapak Huynh Van Thon, Ketua Korporasi Loc Troi (Foto: toquoc.vn)

Sawah tanpa jejak kaki karena pesawat nirawak telah mengganti petani untuk menyemprot padi. Selama bertahun-tahun ini, Korporasi Loc Troi telah menerapkan peta digital dalam melakukan pola pesawahan yang luas. Bapak Huynh Van Thon, Ketua Korporasi Loc Troi, mengatakan:                 

“Arahan administrasi, manajemen dan aplikasi sudah kita lakukan dengan sangat cepat. Kecerdasan orang Vietnam serta kapabilitas orang Vietnam sangat tinggi. Dapat dikatakan bahwa bagian pesawat terbang sedang mencapai puncaknya.

Sejak menggunakan pupuk bio-organik, pesawahan telah mengalami perubahan yang jelas. Ini adalah kembalinya laba-laba, kepik, capung, musuh alami yang berguna. Lahan juga lebih subur.

Petani bergabung dengan badan usaha untuk memproduksi beras. Kontrak sudah ditandatangani pada awal musim tanam. Bapak Huynh Van Thon, Ketua Korporasi Loc Troi, mengatakan bahwa tekad untuk pergi ke laut besar membuat petani dan badan usaha lebih kuat, menguasai proses pembangunan mereka.         

"Dengan manajemen kami seperti melacak asal usul barnag, memberikan kode area tanam, hingga menerapkan proses produksi beras yang berkelanjutan dunia, maka brand beras atau produk pertanian kami meningkat. Cara bekerja itu membantu  membuat rencana produksi dan investasi yang lebih efektif, dan para investor juga dengan mudah mengakses dan berinvestasi."

Nilai  ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan sepanjang tahun 2022 mencapai rekor baru sebanyak lebih dari 53,22 miliar USD, meningkat 9,3 persen dibandingkan dengan tahun 2021, di antaranya nilai ekspor hasil pertanian utama mencapai 22,59 miliar USD, barang beras mencapai 3,49 miliar USD, dan sayuran dan buahan mencapai 3,34 miliar USD. 
 

Tidak bisa tidak  membantah efektivitas penerapan teknologi ke dalam produksi pertanian. Vietnam sekarang, ada sekitar 5 zona pertanian dan 18 daerah pertanian yang diterapkan teknologi tinggi.

Penerapan teknologi tinggi ke dalam produksi pertanian tidak hanya menciptakan beberapa peluang bagi hasil pertanian Vietnam untuk diekspor sekaligus memanifestasikan tekad menggeliat sendiri dari kaum tani dan badan usaha Vietnam. Wartawan Radio Suara  Vietnam dan Doktor Tran Duy Khanh, Kepala Institut Wirausaha APEC akan menjelaskan isi ini.

Kapabilitas dan Kearifan Vietnam dalam Perjalanan Ekspor Hasil Pertanian - ảnh 3Doktor Tran Duy Khanh, Kepala Institut Wirausaha APEC (Foto; Petrotimes.vn)

Wartawan: Doktor Tran Duy Khanh yang terhormat!  Sudilah kiranya Pak  memberikan penilaiannya tentang penerapan teknologi dalam produksi pertanian Vietnam?                

“Meski baru tetapi di Vietnam ada beberapa pola yang menerapkan teknologi tinggi pada pertanian. Contohnya Vinamilk, dalam pola peternakannya, seluruh  lapangan disiram secara otomatis dengan irigasi tetes, proses perawatan perkawanan sapi  dan pasangan chip pelacakan otomatis dikontrol dengan teknologi tinggi. Atau penanaman bunga di Provinsi Lam Dong, penanaman di rumah kaca, penyesuaian suhu dan siram  juga dilaksanakan secara otomatis dan bunga sudah diekspor ke dunia dengan baik. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa teknologi tinggi di Vietnam sudah muncul di banyak sektor  produksi seperti: pertanian, kehutanan, perikanan, pembudidayaan hasil perikanan atau dalam pengolahan.

Wartawan: Kenyataan itu menunjukkan apa, Pak?                                “Saya telah berkontak dengan beberapa badan usaha, mereka ingin mengimpor rantai produksi yang modern dan maju. Bagi kaum tani ialah mengubah pola pikir dalam produksi, berpartisipasi pada rantai produksi. Bisa dilihat bahwa pertanian yang berteknologi tinggi merupakan kecenderungan keniscayaan di Vietnam. Ini juga merupakan tren dan kecenderungan yang dijalankan negara-negara maju di dunia. Beberapa pola petani pandai melakukan produksi dan menerapkan teknologi tinggi dalam produksi pertanian di daerah-daerah menunjukkan upaya dan tekad menggeliat diri dari orang Vietnam.”

Wartawa: Dengan demikian, bagaimana prospek pertanian Vietnam, Pak?                                              

“Menurut saya, pertanian Vietnam mendapat peluang dan potensi yang sangat besar. Saya percaya bahwa pada waktu mendatang, ketika kita menggelar dengan sukses penerapan teknologi tinggi dalam produksi massal di Vietnam, akan turut meningkatkan efektivitas, menciptakan terobosan bagi hasil pertanian dan komoditas, memenuhi secara lebih baik kebutuhan masyarakat, dan menciptakan dasar bagi instansi pertanian untuk berkembang secara berkelanjutan.”

WartawanTerima kasih Pak!

                            ******
Para pendengar baru mendengarkan warwancara dari VOV dengan pakar, Doktor Tran Duy Khanh tentang penerapan teknologi tinggi untuk mengembangkan pertanian Vietnam pada latar belakang Vietnam  tengah mengahadapi langkah balik perkembangan yang penting dan harus meningkatkan nilai perekonomian secara mendesak.
Ketika berbicara di acara penutupan Sidang ke-5, Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (KS PKV) angkatan XIII (pada Mei 2022), Sekretaris Jenderal (Sekjen) KS PKV Nguyen Phu Trong menekankan bahwa pertanian merupakan satu keunggulan nasional dan harus menyelenggarakan produksi dan bisnis pertanian sesuai dengan rantai nilai, berdasarkan pada sains-teknologi dan inovasi kreatif; mengembangkan pasar di dalam negeri dan pasar ekspor.

******

Untuk memanfaatkan secara maksimal kekuatan resonasi, menggunakan potensi intelektual, kekreatifan, kapabilitas petani dan badan usaha di sektor pertanian, Vietnam akan mengeluarkan langkah-langkah konkret.
Bapak Le Minh Hoan, Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam ketika menjawab interviu wartawan VOV telah memberitahukan arah mengembangkan keunggulan hasil pertanian Vietnam pada waktu mendatang.       

Kapabilitas dan Kearifan Vietnam dalam Perjalanan Ekspor Hasil Pertanian - ảnh 4Menteri Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam, Le Minh Hoan (Foto: Doan Bac/VGP)

Wartawan: Bapak Menteri, bagaimana penilaian Bapak tentang produksi dan ekspor hasil perikanan Vietnam? 

“Vietnam telah melakukan ekspor ke beberapa pasar yang berkebutuhan tinggi untuk menganekaragamkan pasar dan produk. Yang lebih penting ialah Vietnam membuktikan  bahwa kualitas hasil pertanian Vietnam bisa terjamin di pasar-pasar yang berkebutuhan tertinggi. Informasi-informasi tentang badan usaha yang mengekspor beras yang berkualitas tinggi ke pasar Eropa atau Jepang membuktikan bahwa Vietnam telah melepaskan polar pikir tentang kuantitas untuk memfokuskan kualitas, selain itu, Vietnam  memperhatikan kebutuhan pasar yang berbeda-beda seperti Uni Eropa, Jepang, Amerika Serikat, dan sebagainya.”

Wartawan: Apakah prestasi yang Tercapai itu berkat pengubahan pola pikir produksi, Bapak Menteri?      

“Kita bisa melihat bahwa pengubahan pola  pikir tentang produksi pertanian ke pola pikir tentang ekonomi pertanian  telah mulai muncul dalam  kesedaran masyarakat, petani, dan badan usaha. Pada permulaan sudah ada beberapa penelitian dari para pakar, ilmuwan dan sejumlah tindakan dari berbagai asosiasi, instansi, organisasi pertanian yang  mempunyai pola pikir bagaimana menciptakan nilai tambah sesuai dengan tren ekonomi pertanian. Sejumlah pola pertanian baru telah menciptakan satu daya hidup yang baru. Itu merupakan konektivitas antara negara, pasar dan masyarakat, antara negara dengan badan usaha pertanian, para petani dan koperasi. Itu merupakan nilai-nilai yang mencakup  pada tahun 2022.”         

WartawanBapak Menteri, memasuki tahun 2023, Kementerian Pertanian dan Pengembangan Pedesaan Vietnam mengeluarkan orientasi apa pun untuk beradaptasi dan menuju ke pembangunan instansi pertanian yang harmonis, berkesinambungan, dan multinilai?  “Dewasa ini, hasil pertanian atau produk pertanian diterima oleh kalangan konsumen tidak hanya dengan harga, kualitasnya saja, tetapi dengan proses cocok-tanam yang merugikan lingkungan alam dan keanekaragaman hayati atau tidak, bisa menimbulkan emisi gas  rumah kaca, perubahan iklim atau tidak. Pada  konferensi COP 26 (pada Oktober 2021 di Inggris), Vietnam berkomitmen sampai tahun 2050 mencapai “Net-Zero” (nol bersih emisi).  Vietnam berkomitmen mengembangkan instansi pertanian yang bertanggung jawab dan berkesinambungan, berpartisipasi pada rantai nilai global dan sistem pasokan pangan dan bahan makanan global. Semua pesan ini harus diubah menjadi tindakan konkret dan tanggung jawab para produsen, petani, dan badan usaha.” 

Wartawan: Terima kasih Bapak Menteri!                                            *******

Para pendengar, setelah puluhan tahun diekspor, hasil pertanian Vietnam berangsur-angsur menegaskan nilainya di pasar-pasar yang berkebutuhan tinggi. Hal  ini memanifestasikan kapabilitas dan moral orang Vietnam dalam meningkatkan dan menegaskan posisi hasil pertanian nasional di pasar internasional.  

Vietnam sedang menghadapi momentum baru. Dengan upaya mengintegrasikan hasil pertanian global, petani dan badan-badan usaha Vietnam sedang berupaya bermandiri dan berinisiatif, turut membawa tanah air menjadi sejahtera dan berkembang secara berkesinambungan.

Komentar

Yang lain