Vietnam Aktif Membangun Satu Subkawasan Sungai Mekong yang Berkembang Secara Makmur

(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Minh Chinh menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-8 Kerja Sama Subkawasan Sungai Mekong yang diperluas (GMS 8) dari tgl 05 hingga tgl 08 November di Tiongkok, atas undangan PM Dewan Negara Republik Rakyat Tiongkok, Li Qiang. Sebagai negara anggota yang kepentingannya terkait secara erat dengan mekanisme kerja sama ini, Vietnam selalu berupaya aktif mendorong kerja sama untuk membangun satu Subkawasan sungai Mekong yang damai, stabil dan berkembang secara berkesinambungan. 

Subkawasan sungai Mekong mempunyai nilai geo-strategi yang teramat penting. Khususnya, di samping semua keunggulan yang ada, sekarang, subkawasan ini harus menghadapi setidaknya tantangan pada latar belakang situasi di dunia dan kawasan selalu mengalami faktor-faktor yang rumit dan sulit diduga. Oleh karena itu, di berbagai konferensi kali ini, PM Vietnam dan para pemimpin negara-negara anggota bersama-sama menetapkan dan menggelar berbagai proyek prioritas dari subkawasan ini dalan serentetan bidang untuk merealisasikan visi menjadi satu subkawasan yang sejahtera, berintegrasi dan harmonis.

Vietnam Aktif Membangun Satu Subkawasan Sungai Mekong yang Berkembang Secara Makmur - ảnh 1PM Pham Minh Chinh menghadiri KTT ke-7 GMS secara online pada tahun 2021 (Foto: Duong Giang/VNA)

Mengusahakan Solusi Pengembangan yang Berkesinambungan Subkawasan Sungai Mekong

 

Program kerja sama subkawasan sungai Mekong yang diperluas (GMS) dibentuk pada tahun 1992 menurut inisiatif Bank Pembangunan Asia (ADB) yang meliputi 6 anggota yaitu Vietnam, Laos, Kamboja, Thailand dan dua provinsi otonomi dari Tiongkok (Guangxi dan Yunnan).

22 tahun sejak terbentuk mekanisme kerja sama GMS, dengan semua upaya dari negara-negara anggota GMS dan bantuan dari ADB serta para donor, negara-negara di subkawasan sungai Mekong dan Tiongkok telah mencapai banyak hasil. Tetapi, di samping semua prestasi yang telah dicapai, kerja sama ekonomi GMS masih menghadapi banyak tantangan. Oleh karena itu, di GMS 8, pimpinan semua negara akan terus berkoordinasi dan menyesuaikan kebijakan kerja sama di tingkat makro, mengimbau kerja sama dari para mitra berkembang dalam memberikan bantuan keuangan, kebijakan, membina kemampuan, memberikan bantuan teknik, berbagi pengalaman dan pengetahuan, mengurangi dan menghadapi perubahan iklim, mengembangkan sumber air terpadu di kawasan hilir sungai mekong, ketahanan pangan, energi terbarukan, mengembangkan sumber daya manusia dan sebagainya.

Vietnam Berupaya Membuat Strategi bagi Perkembangan GMS sampai Tahun 2030

Vietnam aktif berpartisipasi pada Program kerja sama GMS sejak terbentuknya pada tahun 1992. Partisipasi Vietnam telah memberikan banyak hasil positif tentang pengembangan ekonomi dan pengentasan dari kelaparan dan kemiskinan serta memberikan kontribusi dalam meningkatkan konektivitas ekonomi regional. Vietnam sekarang menjadi mata rantai yang penting dalam membentuk dan mengembangkan 3 koridor ekonomi yang penting dari GMS yaitu koridor Utara-Selatan, koridor Timur-Barat dan koridor pesisir sebelah Selatan.

Vietnam Aktif Membangun Satu Subkawasan Sungai Mekong yang Berkembang Secara Makmur - ảnh 2Panorama KTT ke-6 GMS yang diselenggarakan Vietnam pada tahun 2018 (Foto: VNA)

Dengan unggulan di semua segi dan upaya kerja samanya, Vietnam semakin memainkan posisi yang menonjol dalam menghubungkan negara-negara GMS, bersamaan itu menjadi anggota aktif dalam kelompok mekanisme kerja sama dengan mitra di luar kawasan. Vietnam juga memberikan kontribusi penting dalam mengembangkan jaringan produksi dan rantai-rantai nilai tambah di GMS.

Di atas dasar itu, di KTT kali ini, Vietnam terus dengan aktif merekomendasikan isi-isi kerja sama yang konkret, bertolak dari semua keunggulan dan kemampuan Vietnam untuk aktif berpartisipasi pada berbagai program dan bidang konkret dari GMS pada umumnya dan negara-negara anggota pada khususnya. Khususnya, Vietnam akan bersama-sama dengan para pemimpin GMS mengesahkan Strategi pembaruan bagi perkembangan GMS sampai tahun 2030 untuk memperkuat efektivitas kerja sama demi tujuan perkembangan yang berkesinambungan di subkawasan sungai Mekong.

Sehubungan dengan kesempatan ini, PM Pham Minh Chinh juga menghadiri KTT ke-10 Strategi Kerja Sama Ekonomi Irawady-Chao Phraya-Mekong (ACMECS 10); KTT ke-11 Kerja Sama Kamboja-Laos-Myanmar-Vietnam (CLMV 11). Ini merupakan kesempatan bagi PM Pham Minh Chinh dan para pemimpin negara-negara untuk mendiskusikan dan mendorong kerja sama bilateral, mendorong pertumbuhan ekonomi, memperluas lapangan kerja dan mempersempit kesenjangan pendapatan antarnegara.

Komentar

Yang lain