Ketegangan antara Rusia dan AS Terkait Penangguhan Traktat New START

(VOVWORLD) - Presiden Rusia, Vladimir Putin pada 28 Februari telah menandatangani pemberlakuan undang-undang yang menangguhkan partisipasi dalam Traktat Pemangkasan Senjata Strategis (New START), seminggu setelah dia menyatakan keputusan ini saat membaca Pesan Federal (21 Februari). Undang-undang ini mulai berlaku segera setelah ditandatangani. Langkah baru Rusia menunjukkan kepercayaan semakin terkikis antara kedua negara yang memegang 90% hulu ledak nuklir dunia, dan menimbulkan kekhawatiran akan risiko perlombaan senjata nuklir baru di dunia.

Sinyal yang jelas ke AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)

Alasan keputusan tersebut, menurut Moskow, adalah Amerika Serikat (AS) sedang menggunakan traktat ini sendiri sebagai alat untuk melemahkan Rusia. Presiden Rusia, Vladimir Putin menuduh rudal-rudal bersenjata nuklir AS dan sekutunya dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) sedang mengarah pada Rusia; bersamaan dengan itu menyatakan kekhawatiran tentang proyek mereka untuk mengembangkan jenis senjata baru. Presiden Rusia juga mengatakan  bahwa "tidak masuk akal" jika AS menuntut hak untuk memeriksa fasilitas nuklir di Rusia, sementara itu NATO membantu Ukraina menyerangnya . Pemimpin Rusia bermaksud menyinggung serangan-serangan yang dianggapnya dilakukan oleh pihak Ukraina pada Desember 2022 di bandara Engels, jauhnya 730 km dari Moskow ke arah tenggara, tempat dimana ada pangkalan pesawat-pesawat pembom strategis Rusia.

Ketegangan antara Rusia dan AS Terkait Penangguhan Traktat New START - ảnh 1Satu sistem peluncur rudal balistrik milik tentara AS (Foto: GETTY IMAGES)

Pada Kamis (2 Maret), di Konferensi Perlucutan Senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa (Swiss), Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Ryabkov menjelaskan bahwa AS telah membantu Ukraina menyerang lokasi –lokasi strategis Rusia. Menurut Ryabkov, situasi semakin memburuk setelah AS berusaha menyelidiki keamanan fasilitas- fasilitas strategis Rusia menurut New START dengan membantu Ukraina dalam melakukan serangan bersenjata terhadap fasilitas tersebut. Rusia tidak punya pilihan selain menghentikan sementara traktat itu. Khususnya, Ryabkov memperingatkan bahwa partisipasi yang semakin banyak dari AS dan sekutunya di NATO dalam konfrontasi- konfrontasi bersenjata dapat menyebabkan bentrokan militer langsung antara negara-negara kekuatan nuklir, dan hal ini memberikan akibat yang mengerikan.

Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), Rusia dan AS saat ini memiliki 90% jumlah hulu nuklir dunia. Terhitung sampai awal tahun lalu, Rusia memiliki 5.977 hulu, di antaranya lebih dari 1.600 siap digunakan. AS memiliki 5.428 hulu, dengan 1.750 hulu yang siap tempur.

Kalangan analis Rusia mengatakan bahwa pengumuman Moskow untuk menangguhkan partisipasi dalam New START adalah sinyal yang jelas ke AS pada khususnya dan NATO pada umumnya bahwa Rusia siap melakukan apa saja untuk melindungi kepentingan dan keamanan nasional. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia juga menyatakan tidak akan membahas Traktat New START dengan AS selama Washington terus mempersenjatai Kiev.

Dunia khawatir

Kalangan pengamat khawatir bahwa penangguhan New START akan menyebabkan masalah Rusia dan AS tidak lagi memiliki kerangka hukum yang stabil untuk mengontrol kemampuan nuklir satu sama lain. Hal itu berisiko memicu satu perlombaan senjata baru, seiring dengan perang Rusia-Ukraina. Tindakan itu juga akan menghapuskan semua prestasi  yang dicapai karena traktat nuklir antara Rusia dan AS selama lebih dari lima dekade. Sebelumnya, Traktat Pasukan Nuklir Jarak Menengah (INF) runtuh ketika AS pada zaman Presiden Donald Trump, secara sepihak meninggalkannya, sehingga menjadikan New START sebagai satu-satunya alat untuk membantu kedua pihak mengendalikan senjata nuklir satu sama lain. 

Ketegangan antara Rusia dan AS Terkait Penangguhan Traktat New START - ảnh 2Deputi Menlu Rusia,Sergei Ryabkov (Foto: TASS)

Menurut William Alberque, Direktur strategi, teknologi, dan pengendalian senjata di Institut Penelitian Strategis Internasional, penangguhanNew START sama artinya jumlah hulu nuklir akan berlipat ganda. Kedua pihak dapat meningkat dari 1.550 hulu saat ini menjadi 4.000 hulu strategis yang dikerahkan dalam hanya semalam.

Sementara itu James Cameron, seorang peneliti Proyek Nuklir Oslo, mengatakan bahwa penangguhan New START akan menandai kembalinya dugaan masa Perang Dingin - tentang potensi dan niat musuh; membawa kedua pihak ke posisi genting dan meningkatkan risiko penggunaan nuklir.

Meski menyatakan penangguhan partisipasi dalam Traktat New START,  Rusia juga menegaskan tetap mematuhi batas hulu nuklir, menahan jumlahnya tidak melebihi ketentuan. Moskow juga telah menjelaskan tidak akan sepenuhnya menarik diri dari traktat tersebut, yang artinya ada kemungkinan untuk melakukan negosiasi - tidak hanya dengan AS tetapi juga dengan Barat. Namun, menurut kalangan analis internasional, jalan untuk memperbaiki kepercayaan antara Rusia dan AS tidaklah mudah.

Komentar

Yang lain