Kompetisi memproduksi rudal: Bahaya yang potensial di Asia Selatan

(VOVworld) - India dan Pakistan  secara simultans berhasil melakukan banyak percobaan rudal berkepala  nuklir. Hal ini telah mendongkrak kekhawatiran baru bagi komunitas internasional. Pada kenyataannya, ini bukanlah untuk pertama kalinya dua negara tetangga di Asia Tenggara ini melakukan percobaan-percobaan  rudal, tetapi dengan frekuensi yang semakin banyak  percobaan  dalam  waktu belakangan ini, ditambah lagi  setiap kali  negara yang satu melakukan  uji coba rudal  dengan jarak tembak yang lebih  jauh dan lebih kuat, maka negara yang  lain juga menyatakan akan melakukan uji coba rudal yang  sama.  Itula yang hal itu  membuat komunitas internasional  merasa khawatir.  

Kompetisi memproduksi  rudal: Bahaya yang potensial di Asia Selatan - ảnh 1
Rudal Agni-IV diluncurkan oleh India pada 19 September.
(Foto:AFP)

          Pada Rabu (19 September), tentara India mengumumkan bahwa dari  lapangan peluncur di pulau Wheeler, di lepas pantai Odisha, negara ini telah berhasil meluncurkan uji coba  rudal  jarak jauh  yang mampu  membawa kepala nuklir  Agni-IV. Ini adalah percobaan  rudal  Agni-IV  kali ke-3 yang dilakukan India. Setelah percobaan ini, pada Jumat 21 September, Komando Kekuatan Strategi India dan para ilmuwan dari Organisasi Riset dan Perkembangan  Pertahanan India juga sedang siap  melakukan uji coba pertama rudal cruise dengan kecepatan suara Nirbhay dengan jarak tembak kira-kira 1000 Kilometer dan bisa diluncurkan dari lapangan-lapangan peluncur multifungsi.


Kompetisi memproduksi  rudal: Bahaya yang potensial di Asia Selatan - ảnh 2
Rudal dari darat ke darat dengan nama “Prith-II” diluncurkan oleh India dari pangkalan militer  Odisa
(Foto:vnexpress.net)

Sebelumnya, pada bulan Agustus lalu, India telah berhasil menembakkan rudal dari darat ke darat dengan nama “Prithvi-II” yang mampu membawa kepala  nuklir.  Ini merupakan jenis rudal  pertama buatan India dan juga merupakan salah satu diantara 5 jenis rudal yang dikembangkan menurut program pengembangan rudal penunjuk jalan terpadu  dari negara Asia Selatan ini.  Sedangkan pada hari-hari awal bulan Agustus lalu, New Delhi telah berhasil meluncurkan  rudal balastik Agni-II yang mampu  membawa kepala nuklir dengan  jarak tembak kira-kira 2000 Kilometer.

        

Kompetisi memproduksi  rudal: Bahaya yang potensial di Asia Selatan - ảnh 3
Setelah India, Pakistan berhasil meluncurkan  rudal balastik yang mampun membawa kepala nuklir
(Foto:AFP) 

    Percobaan  peluncuran rudal  nuklir akan tidak pantas dibahas  jika  ia  tidak berlangsung hanya 48 jam setelah Pakistan menyatakan berhasil menembakkan rudal cruise Hatf-VII  yang bisa membawa banyak kepala nuklir. Meskipun dari dua pihak tidak ada yang mengakui adanya kompetisi persenjataan baru, tetapi segera setelah percobaan yang dilakukan Pakistan, negara tetangga India melakukan percobaan-percobaan yang sama sebagai pembanding, itulah yang telah membuat komunitas internasional merasa sangat khawatir tentang satu kompetisi senjata nuklir  secara diam-diam yang sedang  berlangsung di Asia Selatan.
     

Kompetisi memproduksi  rudal: Bahaya yang potensial di Asia Selatan - ảnh 4
Rudal Cruise  yang mampu membawa kepala nuklir dengan nama:Hatf-IX baru saja diluncurkan oleh Pakiastan 
(Foto:AFP)


Pada kenyataannya,  Pakistan dan India  semuanya adalah  dua negara adi kuasa  nuklir di kawasan.  Dua negara ini juga belum menandatangani Perjanjian Non-proliferasi Senjata Nuklir (NPT). Sejak dua pihak menyatakan punya kemampuan punya  senjata nukir pada tahun 1998,  percobaan-percobaan  telah dilakukan, tetapi  dalam waktu belakangan ini, hal itu berlangsung dengan frekuensi  yang semakin banyak.  Meskipun, dalam waktu ini,  hubungan antara India dan Pakistan sedang menjadi baik, dua pihak  sedang melakukan dialog-dialog yang bersifat konstruktif, tetapi dari kasus-kasus baru saja berlangsung, opini umum berpendapat bahwa kepercayaan dari kedua pihak tetap belum bisa ditegakkan secara lengkap. Kongkritnya ialah pada pertengahan bulan September ini, pers India mengutip laporan Badan Riset  Kongres Amerika Serikat yang mengatakan bahwa perihal Pakistan memperbaiki kuantitas dan kualitas gudang senjata  nuklir, bersamaan itu  memperluas  situasi-situasi yang bisa menggunakan senjata nuklir, pertama-tama bertujuan untuk menghadapi India. Badan Riset Kongres Amerika Serikat mengatakan bahwa  gudang senjata  nuklir  Pakistan  sekarang sedikit-dikitnya punya dari 90 sampai 110 kepala nuklir. Dan ini merupakan  perhatian besar  bagi komunitas  internasional.

          Kalau meninjau kembali masa lampau, hubungan antara dua negara tetangga ini  telah tidak  “lancar”. Sejak merebut kemerdekaan dari  tahun 1947 sampai sekarang, dua pihak telah mengalami  tiga perang lokal. Prahara untuk sementara sudah mereda, tetapi   percobaan-percobaan rudal, kompetisi persenjataan  telah ditiup setelah India, pada  19 April lalu, meluncurkan uji coba rudal jarak jauh, yang mampu  membawa kepala nuklir. Hal ini telah menimbulkan kecemasan terhadap Islamabad. Segera setelah itu, hanya dalam waktu sebulan saja,  tentara Pakistan telah 4 kali  berhasil meluncurkan rudal cruise jarak tembak menengah, menegaskan kemajuan-kemajuaan  yang telah dicapai  oleh negara ini  di bidang militer. Masalahnya di sini ialah pertanyaan yang diajukan  bahwa  di belakang semua percobaan itu, apakah ada dukungan dari negara-negara besar? Jawaban ini  masih terbuka, tetapi  menurut kalangan analis,  perihal Washington dan New Delhi  memperkuat hubungan dan India  sedang berangsur-angsur menjadi  satu sekutu dan mitra yang besar bagi Amerika Serikat di kawasan Asia Selatan  telah tidak  menerima  kehangatan dari pihak Islamabad.

          Karena  merasa cemas akan situasi  yang bisa terjadi bentrokan, Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon telah berseru kepada India dan Pakistan supaya terus melakukan dialog tentang keamanan dan perdamaian di kawasan untuk menciptakan syarat  yang lebih baik  bagi hubungan  antara dua negara yang telah menjadi baik. Sekarang, hubungan antara New Delhi dan Islamabad telah mencapai beberapa hasil tertentu. Pada awal bulan September ini, pada pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri India, Somanahalli Mallaiah Krishna dalam kunjungan-nya di Islamabad, Perdana Menteri Pakistan, Pervez Ashraf  menyatakan kepercayaan bahwa  hubungan India-Pakistan akan menjadi baik dan berjalan menurut arah yang telah dipilih oleh dua pihak. Dua pihak telah menetapkan delapan bidang kerjasama bilateral, diantaranya ada pertanian,  pariwisata, pendidikan, ilmu pengetahuan-teknologi, teknologi informasi dan  komunikasi. India dan Pakistan juga sepakat mempelajari langkah-langkah menegakkan kepercayaan melalui pemeriksaan di garis perbatasan dan mengakui permufakatan gencatan senjata di sepanjang garis perbatasan ini yang telah ditandatangani pada tahun 2003 yang tetap dihargai dan sepakat akan meningkatkan keberpergiaan  dan perdagangan melalui jalur pemeriksaan  ini, menganggapnya sebagai satu bagian dalam upaya memperkuat peneggakan kepercayaan antara dua negara. Opini umum berharap supaya  prospek-prospek itu akan membantu mengahapuskan  beban-beban akan satu bahaya  potensial  yang sedang bangkit di kawasan./.


Komentar

Yang lain