Konferensi Dewan Menteri OECD

(VOVWORLD) - Berlangsung dari tanggal 2 sampai 3 Mei, di Paris, Ibu kota Prancis, Konferensi Dewan Menteri Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) tahun ini fokus membahas solusi-solusi pertumbuhan yang berkelanjutan, kecerdasan buatan dan mitigasi karbon.

Sebagai Forum tingkat tertinggi dari OECD, Konferensi Dewan Menteri OECD (MCM) tahun ini dipimpin oleh Jepang dan Meksiko, dengan target mengepalai diskusi-diskusi global melalui cara-cara pendekatan yang obyektif, tepercaya, menuju ke pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif. 

Konferensi Dewan Menteri OECD - ảnh 1Para utusan pada Konferensi Dewan Menteri OECD 2024 memfoto bersama  (Foto: Anh Tuan / VOV)

Meningkatkan Peranan OECD

Selama dua hari berlangsung MCM, para utusan menghadiri sidang-sidang utama, antara lain: Mengumumkan Laporan OECD tentang prospek ekonomi global; Mendorong manajemen kecerdasan buatan yang inklusif dan global; Mengoptimalkan tindakan-tindakan iklim global; Dialog tingkat Menteri Forum Pendekatan Mitigasi Karbon (IFCMA). Pada acara pembukaan konferensi tersebut, Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann menegaskan bahwa dunia sedang berada di saat yang bersifat titik balik, dengan lebih banyak tantangan besar yang bisa memosisikan masa depan perkembangan banyak negara-negara seperti: kejutan-kejutan ekonomi terus-menerus, perubahan iklim, gejolak geopolitik, tren meningkatnya proteksionisme, risiko terputusnya dan perpecahan teknologi, dan sebagainya. Oleh karena itu, peranan dan misi OECD dalam mengonektivitaskan negara-negara untuk bersama-sama menyusun kebijakan-kebijakan global yang berkelanjutan menjadi kian darurat daripada yang sudah-sudah. Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann mengatakan: 

“Kami fokus mendorong perdagangan dan investasi yang lebih bebas dan setara, sehingga memperkokoh keteguhan dari perekonomian-perekonomian. Kami juga fokus berupaya untuk memberikan bimbingan yang perlu, turut berhasil menghadapi tantangan-tantangan iklim dan pembangunan yang berkelanjutan”.

Selain mendorong diskusi dan kerja sama dalam menyusun kebijakan, OECD juga menekankan meningkatnya keberadaan organisasi ini melalui menerima anggota baru dan memperluas program-program kemitraan dengan negara-negara dan kawasan. Menurut Sekretaris Jenderal Mathias Cormann, sekarang OECD sedang melakukan proses pemberian penilaian untuk menerima 7 negara calon, antara lain: Indonesia, Brasil, Argentina, Peru, Romania, Bulgaria, Croatia. Selain itu, Thailand juga menyatakan keinginan untuk bergabung pada OECD. 

Konferensi Dewan Menteri OECD - ảnh 2. Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann berbicara pada acara pembukaan (Foto: VOV)

Pada hari kerja pertama MCM, sebagai negara Keketuaan konferensi, Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida telah mengumumkan inisiatif tentang pembentukan satu kerangka hukum internasional yang baru untuk mengelola penggunaan kecerdasan buatan (AI) generatif. Dia juga menekankan usaha mempertahankan ketertiban ekonomi yang liberal dan adil, serta perlunya OECD untuk memperluas hubungan kemitraan dan dialog dengan negara-negara yang bukan anggota organisasi ini. 

Optimisme yang  hati-hati tentang pertumbuhan global

Salah satu aktivitas yang patut diperhatikan dalam rangka MCM tahun ini ialah OECD mengumumkan laporan terkini tentang prospek ekonomi global, di antaranya meningkatkan prakiraan pertumbuhan ekonomi global tahun ini ke taraf 3,1%, lebih tinggi dari taraf prakiraan 2,9% yang dikeluarkan pada bulan Februari lalu. Ketika menjelaskan prakiraan yang optimis ini, Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann mengatakan bahwa salah satu alasan utama ialah dua perekonomian terbesar dunia, yaitu Amerika Serikat dan Tiongkok mencapai pertumbuhan yang menggembirakan. Konkretnya, OECD memprakirakan perekonomian Amerika Serikat mencapai pertumbuhan sebesar 2,6% pada tahun ini, dibandingkan dengan taraf prakiraan 2,1% yang dikeluarkan sebelumnya dan taraf 2,5% pada tahun lalu. Bagi perekonomian Tiongkok, OECD meningkatkan prakiraan pertumbuhan tahun ini ke taraf 4,9% dibandingkan dengan taraf prakiraan 4,7% yang diumumkan sebelumnya, di atas dasar kebijakan perbankan yang diperluas dari negara ini. Bagi Eurozone, OECD memprakirakan taraf pertumbuhan tahun ini mencapai 0,7%, lebih tinggi 0,1 poin persen dibandingkan dengan prakiraan sebelumnya.

Konferensi Dewan Menteri OECD - ảnh 3Sekjen OECD Mathias Cormann menyampaikan Peta jalan bergabung dalam OECD kepada wakil dari Indonesia (Foto: Tuan Anh)

Secara keseluruhan, Sekretaris Jenderal OECD, Mathias Cormann menilai bahwa optimisme yang hati-hati tentang perekonomian global mulai menjadi dominan: 

“Sekarang ada beberapa alasan atas optimisme untuk bulan-bulan dan triwulan-triwulan berikutnya. Meskipun kebijakan-kebijakan moneter yang diperketat masih menimbulkan dampak, khusunya terhadap pasar perumahan dan kredit, tetapi aktivitas ekonomi global tetap agak teguh. Kepercayaan sektor swasta diperbaiki, inflasi berangsur-angsur turun ke target yang ditetapkan bank-bank sentral, dan risiko-risiko ekonomi global telah lebih seimbang”.

Namun, kepala ekonom OECD, Ibu Clare Lombardelli, juga memperingatkan bahwa ekonomi dunia masih harus menghadapi beberapa risiko besar, di antaranya instabilitas geopolitik dan inflasi yang lama, khususnya di bidang jasa, sehingga menurunkan pendapatan dan daya beli dari masyarakat.

 

Komentar

Yang lain