Kongres Dialog Nasional Suriah: Langkah yang perlu demi perdamaian

(VOVWORLD) - Kongres Dialog Nasional Suriah berlangsung dari 29-30 Januari di Kota Sochi (Rusia) untuk mencapai pemahaman bersama tentang proses reformasi Undang-Undang Dasar dan berbagai pemilihan yang diawasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ini dianggap sebagai salah satu di antara peluang-peluang untuk mencapai satu solusi politik tentang penghentian bentrokan yang sudah memakan waktu panjang di Suriah. Akan tetapi juga ada tidak sedikit rintangan terhadap konferensi ini.
Kongres Dialog Nasional Suriah: Langkah yang perlu demi perdamaian - ảnh 1
Utusan Khusus Steffan de Mistura (tengah)  (Foto: AFP/VNA)  

Seiring dengan perundingan-perundingan damai tentang Suriah yang disponsori oleh PBB di Jenewa, konferensi di Sochi merupakan satu upaya keras dari Rusia ketika berkoordinasi dengan Iran dan Turki untuk mengusahakan solusi memecahkan bentrokan yang sudah berkepanjangan selama bertahun-tahun di Suriah. Sebelumnya, pada tahun 2017, Rusia, Iran dan Turki telah mengadakan berbagai perundingan damai tentang Suriah di Astana (Kazakhstan) dan mencapai banyak hasil yang menggembirakan, di antaranya ada kesepakatan tentang daerah-daerah pengurangan bentrokan di Suriah Barat. Rusia telah mengundang 1.600 utusan yang mewakili berbagai lapisan masyarakat di Suriah. Wakil internasional dan kawasan seperti Rusia, Turki, Iran, Irak, Tiongkok, Mesir, Inggris dan lain-lain diundang sebagai pengamat.

 

Peluang mengusahakan kebulatan pendapat

Sembilan putaran perundingan damai antara kubu-kubu peserta perang di Suriah yang disponsori oleh PBB telah berakhir tanpa ada kemajuan. Pada putaran ke-9 perundingan damai yang terkini (26 Januari), Pemerintah Suriah dan delegasi-delegasi dari faksi oposisi walaupun telah menyetujui satu perintah gencatan senjata di daerah pedesaan Ghouta Timur di Ibu kota Damaskus, tapi sayang sekali ialah hanya dua 2 hari setelah itu, permufakatan ini telah runtuh. Baku hantam yang sengit  terjadi  kembali di daerah Ghouta Timur. Hal itu karena pada putaran-putaran perundingan damai ini, pada pokoknya hanya ada partisipasi dari Pemerintah dan faksi oposisi yang punya suara alih-alih semua kubu di Suriah.

Oleh karena itu, berbeda dengan konferensi-konferensi tersebut, di Kota Sochi, semua utusan berkesempatan mengeluarkan pandangan mereka tentang situasi sekarang di negeri ini dan bersama-sama mengusahakan solusi-solusi selanjutnya. Satu tugas titik berat dari kongres ini ialah memilih calon peserta Komite Penyusun Undang-Undang Dasar bagi Suriah. Selain itu, para utusan juga berbahas tentang pernyataan bersama dan meminta kepada PBB, komunitas internasional dan organisasi-organisasi kemanusiaan internasional supaya membantu memulihkan Tanah Air. Para pihak peserta kongres ini juga menegaskan bahwa Resolusi PBB nomor 2254 tentang Suriah merupakan naskah dokumen utama untuk memecahkan krisis di negara Timur Tengah ini.

Dengan perbedaan seperti itu, maka konferensi di Sochi mendapat dukungan dari PBB. Pengakuan dari organisasi multilateral yang terbesar di dunia ini terhadap Kongres Dialog Nasional Suriah yang eksis seiring dengan putaran-putaran perundingan damai dari PBB beserta keputusan mengirim Utusan Khusus Staffan de Mistura untuk ikut serta merupakan bukti yang menunjukkan perlunya penyelenggaraan dialog di Sochi.

Bahkan rakyat Suriah sendiri juga merasakan perlunya dialog. Mereka menyatakan bahwa ini merupakan peluang yang jarang ada untuk menghimpun semua pandangan dan mencapai solusi politik, karena tidak ada solusi lain selain solusi damai. Setelah 7 tahun, waktu telah membuktikan bahwa hanyalah solusi damai yang layak laksana.

 

Beberapa rintangan

Kongres Dialog Nasional Suriah walaupun menghimpun cukup banyak utusan dari faksi oposisi yang monerat seperti “Gerakan demi masyarakat pluralis”, “Konferensi Nasional Suriah”,Gerakan “Masa depan Suriah” dan “Blok Nasional” tapi kurang ada kehadiran dari  Komite Perunding Suriah (SNC) dari faksi oposisi utama di Suriah. Pemerintahan zona otonomi orang Kurdi di Suriah juga menyatakan tidak ikut serta dalam kongres ini. Ini merupakan gerak-gerik yang pantas disesalkan karena ada absennya satu pihak peserta perang di Suriah akan menimbulkan pengaruh tidak kecil terhadap upaya mencapai satu solusi politik tentang penghentian bentrokan yang sudah berkepanjangan selama bertahun-tahun ini di Suriah.

Selain itu, semua pihak yang bersangkutan dalam perang Suriah juga mempunyai perhitungan sendiri. Kalau dulu, semua pihak mempunyai tujuan bersama yaitu  memukul mundur organisasi yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS) dari Suriah, maka setelah kekuatan ini dikalahkan, dengan sistim ideologi sendiri dan kekuatan pendukung yang berbeda-beda, semua kubu di Suriah ingin menegaskan posisi dalam “papan catur” politik di Suriah. Justru kontradiksi ini laih yang merupakan satu kendala yang tidak kecil dalam menjadi satu solusi terhadap Suriah.

Rakyat Suriah sedang mengharapkan perdamaian, tapi jalan itu akan mengalami banyak kesulitan. Hal ini menuntut supaya ada iktikat baik dan upaya keras yang sangat besar dari para pihak yang bersangkutan tidak hanya pada Kongres Dialog Nasional Suriah ini saja, tapi juga pada tahap selanjutnya. 

Komentar

Yang lain