Melepaskan sumbah bagi pertanian Vietnam

(VOVWORLD) - Dialog pertama antara Perdana Menteri (PM) Pemerintah Vietnam dengan kaum tani berlangsung pada Senin (9/4) di Propinsi Hai Duong, Vietnam Utara dengan partisipasi dari banyak pemimpin berbagai kementerian dan instansi beserta 600 orang petani dari seluruh negeri. Dialog ini berlangsung setelah hampir 20 konferensi dan forum tentang masalah-masalah yang bersangkutan dengan pertanian dengan dihadiri PM pada tahun 2017. Hal itu memperlihatkan peranan penting dari pertanian, pedesaan, kaum tani terhadap perkembangan ekonomi Vietnam dan menunjukkan perhatian mendalam dari PM dalam mengatasi problematik-problematik agar pertanian terus berkembang pada latar belakang integrasi yang intensif dan ekstensif.
Melepaskan sumbah bagi pertanian Vietnam - ảnh 1PM Vietnam dengan kaum tani berlangsung pada Senin (9/4) di Propinsi Hai Duong (Foto : Vu Dung/VOV)

Selama ini, untuk menciptakan ancang-ancang bagi pertanian mengembangkan keunggulannya, Pemerintah Vietnam telah mengeluarkan serangkaian kebijakan untuk memperluas pemasaran hasil pertanian, supaya petani dan badan usaha yang melakukan investasi pada pertanian, bisa meminjam modal dengan suku bunga prioritas, mengatasi kesulitan tentang lahan untuk produksi dan lain-lain. Isi semuanya merupakan masalah-masalah besar dan penting dalam kehidupan pertanian, kaum tani dan pedesaan sekarang. Kalau bisa mengatasi semua problematik ini akan sebagian memperbaiki panorama pertanian Vietnam.

Peranan penting dari pertanian, kaum tani dan pedesaan dalam perekonomian

Pada beberapa tahun belakangan ini, pertanian Vietnam terus-menerus berkembang secara stabil, termanifestasikan secara jelas pada angka pertumbuhan yang mengesankan. Dari daerah pedesaan sampai daerah dataran rendah, dari daerah pegunungan sampai daerah hilir, produksi pertanian telah mencapai pertumbuhan yang kuat, menghasilkan berbagai jenis hasil pertanian ekspor yang bernilai tinggi. Pada tahun 2017, nilai ekspor hasil pertanian, kehutanan dan perikanan mencapai rekor sebanyak 36 miliar USD, surplus perdagangan mencapai lebih dari 8,5 miliar USD dan pada tahun 2018 menargetkan ekspor sebanyak 40 miliar USD. Sampai sekarang, pertanian negara Vietnam telah mencapai tarap pertumbuhan yang cepat dan stabil, memberikan andil kira-kira 20% GDP kepada perekonomian dan 23-35% nilai ekspor.

Sekarang, Vietnam sedang menduduki posisi ke-18 di dunia tentang ekspor hasil pertanian. Tidak banyak negeri yang bisa membudidayakan udang, menanam pohon dengan produktivitas tinggi seperti di Vietnam. Prestasi Vietnam menjadi salah satu di antara negara-negara eksportỉ hasil pertanian papan atas merupakan jerih payah dari 11 juta  kepala keluarga petani dengan 24 juta tenaga kerja langsung di seluruh negeri.

Vietnam sedang mencapai hasil pertanian yang baik, tetapi hanya begitu belum cukup. Vietnam masih mempunyai banyak potensi untuk berkembang, harus mencari cara mengatasi semua kesukaran untuk mengembangkan pertanian dan pedesaan, meningkatkan kehidupan rakyat.

Pada 9 Maret, Vietnam dengan 10 negara yang lain telah menandatangani Perjanjian Kemitraan Progresif dan Komprehensif Trans Pasifik (CPTPP). Perjanjian CPTPP dinilai sebagai kesempatan besar bagi pertanian Vietnam. Tetapi tantangan terhadap kaum tani dan pertanian Vietnam masih banyak seperti situasi produksi yang seporadis, kecil-kecilan; produktivitas, kualitas, efektivitas dan daya saingnya masih rendah; pasif dalam berproduksi, kurang ada keterkaitan yang erat dalam rangkai nilai.

Banyak langkah untuk mengatasinya

Pemerintah selalu menetapkan pertanian dan pedesaan merupakan salah satu di antara bidang-bidang prioritas tentang investasi modal, dari situ, memberlakukan dan menggelarkan banyak politik  bantuan untuk mengarahkan arus modal kredit ke bidang ini. Pada tahun lalu, PM Vietnam meminta kepada bank-bank untuk memberikan satu paket kredit sebanyak 100.000 miliar VND kepada pinjaman pertanian teknologi tinggi, sampai sekarang telah mengucurkan modal sebanyak lebih dari 30.000 miliar VND. Bank juga menetapkan pagu suku bunga bagi pinjaman jangka pendek terhadap bidang-bidang prioritas, di antaranya ada pinjaman pertanian pedesaan (sekarang sebanyak 7% per tahun, lebih rendah dari 1-2% terbanding dengan landasan suku bungan umum); Memberlakukan keputusan pemerintah tersendiri tentang politik perkreditan terhadap pemerintah dan pedesaan, bersamaan itu memberlakukan banyak kebijakan khas terhadap  beberapa hasil pertanian utama dimana Vietnam  mempunyai keunggulan atau punya nilai ekspor besar, seperti kebijakan-kebijakan tentang cadangan sementara perberasan, memperbarui pohon kopi, memberikan pinjaman untuk eksploitasi hasil perikanan jarak jauh.

Sampai sekarang, Pemerintah sedang memberikan bimbingan untuk memperbaiki dan meningkatkan taraf pemberian pinjaman kaminan harta benda sesuai dengan  ciri-ciri dan suklus produksi dari setiap jenis pohon, ternak dan kebutuhan modal yang semakin tinggi.

Tentang output untuk hasil pertanian, untuk melakukan ekspor hasil pertanian secara berkesinambungan, stabil, efektif dan menghindari kebergantungan pada satu pasar tertentu, Pemeritnah telah dan sedang berupaya, bertekad  memperluas pasar untuk barang Vietnam, di antaranya ada hasil perikanan dan telah mencapai banyak hasil positif. Sekarang, Pemerintah Vietnam bersama dengan berbagai kementerian, instansi yang bersangkutan terus menyempurnakan kebijakan, merevisi dan menambah Peraturan pemerintah nomor 210 tentang penyerapan badan usaha melakukan investasi pada pertanian.

Untuk mengembangkan keunggulan dari zaman revolusi teknologi 4.0 di bidang  pertanian, pada waktu mendatang, Pemerintah akan berhaluan membangun Sistem Pengetahuan Vietnam digitalisasi. Menurut itu, semua cara kerja yang berhasil guna akan dimuat dan kaum tani akan dikonektivitas satu sama lain melalui sistem ini. Ini akan menjadi jalan bagi para kepala keluarga petani yang hidup secara sendiri-sendiri. Mudah-mudahan kebijakan baru ini akan menciptakan tenaga pendorong untuk mendorong pertanian berkembang lebih kuat dan lebih berkesinambungan.

Seiring dengan solusi-solusi tersebut, semua orientasi kebijakan baru yang dikeluarkan pemerintah setelah dialog langsung dengan kaum tani pada Senin (9/4) akan menjadi pengungkit penting untuk mengembangkan potensi cabang pertanian Vietnam,  meningkatkan kehidupan kaum tani.

Komentar

Yang lain