Membela dengan baik kepentingan nasional, bersama sama demi target integrasi

          Partisipasi Vietnam yang semakin dalam pada organisasi-organisasi perdagangan dan institusi keuangan besar sinonim dengan timbulnya kesempatan akan tetapi juga tidak sedikit dengan tantangan, terutama pada latar belakang krisis sekarang ini. Bagaimana menjaga dengan baik kepentingan nasional, tetapi tetap harmonis dengan aturan main internasional merupakan tugas di atas pundak instansi hubungan luar negeri, di antaranya ada para Duta Besar, Konsuler Perdagangan Vietnam di luar negeri. Ini juga merupakan isi yang diungkapkan pada Konferensi Konsuler Perdagangan 2011 dalam kerangka Konferensi ke27 mengenai hubungan luar negeri yang sedang berlangsung di Hanoi dengan tema: “Integrasi Internasional dan tugas ekonomi luar negeri dalam periode baru”. 

 Dalam suasana bergelora akhir tahun 2011, para Duta Besar, Konsuler, Atase Perdagangan Vietnam dari banyak kawasan di dunia telah berkumpul di  kota Hanoi, menghadiri Konferensi Konsuler Perdagangan tahun 2011. Bekal mereka tidak hanya informasi-informasi dari pasar yang menjadi tanggung jawab mereka, melainkan juga sumbangan pendapat untuk tanah air. Seperti temanya, Konferensi Konsuler Perdagangan kali ini berfokus mengevaluasikan dan menganalisis situasi dalam negeri dan internasional, dari situ mengajukan tugas-tugas kongkrit agar bisa terus melakukan integrasi internasional secara intensif dan ekstensif, demi target tertinggi yaitu mendatangkan kepentingan kepada tanah air. 

Membela dengan baik kepentingan nasional, bersama sama demi target integrasi - ảnh 1
Panorama seluruh konferensi (Foto: Internet)

         Akan tetapi, dalam periode sekarang ini, ketika keterbukaan perekonomian Vietnam semakin intensif dan eksensif, untuk membela kepentingan nasional, melaksanakan dengan efektif garis politik hubungan luar negeri dari Partai Komunis Vietnam, banyak pendapat beranggapan bahwa, perlu ada koordinasi lebih baik lagi antara semua kementerian, instansi, khususnya partisipasi proaktif dari badan-usaha Vietnam sendiri. Duta Besar Vietnam di Amerika Serikat Nguyen Quoc Cuong mengatakan bahwa, diplomasi hanya memberikan dukungan dan menciptakan lingkungan, tetapi tidak bisa mengganti badan usaha, tenaga internal badan usaha barulah faktor yang paling penting, menentukan efektivitas persaingan dan di atas segala-galanya, harus menguasai semua aturan main perdagangan, menghindari resiko ketika melakukan bisnis di pasar-pasar titik berat. Dia memberitahukan: "Setiap pekan saya menerima badan-badan usaha Amerika Serikat dan setiap bulan bertemu dengan bermacam-macam asosiasi usahawan Amerika yang datang mencari tahu mengenai investasi dan bisnis di Vietnam. Dengan usahawan Vietnam saya juga telah menerima beberapa usahawan Vietnam yang mencari tahu kesempatan investasi dan usaha. Akan tetapi saya melihat keproaktifan badan-badan usaha Vietnam di pasar Amerika Serikat, terutama keproaktifan badan usaha Vietnam dalam proses partisipasi perundingan Perjanjian Kemitraan Kerjasama Strategis trans Pasifik (TPP) masih jauh bandingannya dari pada keproaktifan badan usaha AS."

Duta Besar Nguyen Quoc Cuong memberitahukan bahwa, sekarang ini, dalam perundingan TPP dengan Amerika Serikat, baru ada Asosiasi Badan Usaha Vietnam yakni Asosiasi Tekstil dan Produk Tekstil yang mengirim perwakilannya untuk berpartisipasi pada tim perunding Vietnam. Sedangkan asosiasi usahawan lain masih belum tampak mukanya. Sementara itu, badan-badan usaha Amerika Serikat menaruh perhatian besar, mereka menggerakkan tim perunding supaya menjaga kepentingannya. Dubes Nguyen Quoc Cuong menekankan bahwa semakin aktif berpartisipasi semakin bisa membela kepentingannya, bersamaan itu beliau juga merekomendasikan supaya badan usaha Vietnam ketika melakukan bisnis di pasar Amerika Serikat supaya mematuhi undang-undang, secara sistematik, berjangka panjang, dengan demikian barulah bisa siap menghadapi kasus-kasus gugatan.

Membela dengan baik kepentingan nasional, bersama sama demi target integrasi - ảnh 2
Bertukar pendapat di sela-sela konferensi (foto: Internet)

            Duta Besar Vietnam di Jepang Nguyen Phu Binh juga menekankan bahwa para Duta Besar dan Konsuler Perdagangan di luar negeri harus dengan proaktif menilai situasi dengan tepat agar dari situ menemukan keunggulan-keunggulan dalam bersaing, memperkuat perdagangan, menyerap investasi. Menurut dia, walaupun pada tahun ini, Jepang menghadapi kesulitan ekonomi akibat gempa bumi dan tsunami akan tetapi Jepang tetap merupakan pasar besar bagi Vietnam. Ketika dampak gempa bumi dan tsunami membuat standar kehidupan orang Jepang menghadapi kesulitan, harga komoditas Vietnam yang diexport ke Jepang dinilai terjangkau oleh pasar Jepang. Oleh karena itu, kalau tahu cara memanfaatkan keunggulan ini, badan-badan usaha export Vietnam akan mencapai posisi mantap di pasar yang penting ini. Duta Besar Nguyen Phu Binh mengatakan bahwa “Jepang baru bisa mandiri dengan 40 persen bahan pangan dan bahan makanan yang dibutuhkan, oleh  karena itu, membawa hasil pertanian Vietnam ke pasar Jepang adalah hal yang diperlukan, akan tetapi kita harus memperhatikan masalah pemeriksaan wabah penyakit. Kalau kita menjalankan tahap ini dengan baik, kita bisa membawa lebih banyak komoditas Vietnam ke Jepang. Investasi juga sangat kondusif ketika nilai mata uang Yen Jepang tinggi. Setelah gempa bumi dan tsunami yang terjadi tanggal 11 Maret, sentimen orang Jepang tidak ingin melakukan investasi terlalu banyak di dalam negeri. Kalau dapat memilih destinasi yang menarik, mereka bersedia melakukan investasi. Kita harus memperkuat daya saing, dengan demikian, kita akan dapat menyerap banyak modal investasi Jepang.

Bagi masalah pekerja Vietnam di luar negeri, banyak utusan juga beranggapan ini merupakan sebagian yang tidak kecil yang memberikan sumbangan pada proses perkembangan ekonomi dalam negeri. Sekarang ini, Vietnam telah menegakkan banyak kerangka kerjasama dengan banyak negara dalam bidang ini, akan tetapi pada waktu mendatang memerlukan koordinasi antar kementerian dan instansi lebih erat lagi untuk terus menjaga citra baik mengenai pekerja Vietnam, terutama masalah orang Vietnam yang terus tinggal lagi setelah habis kontrak kerja. Tran Trong Toan, Duta Besar Vietnam di Republik Korea memberitahukan bahwa “Vietnam telah melakukan banyak langkah dari mendidik sampai memberikan bimbingan kepada daerah-daerah yang berminat untuk memperbaiki situasi ini, kemudian menggerakkan keluarga supaya  mempunyai langkah mendidik pekerja di Republik Korea untuk bisa menyedari masalahnya yalah membela pasar tenaga kerja Vietnam.”

Berlangsung pada saat tanah air sedang mengalami banyak perubahan, Konferensi Konsuler Perdagangan maupun Konferensi mengenai hubungan luar negeri kali ini mempunyai banyak arti penting. Sumbangan-sumbangan pendapat yang sepenuh hati dari para perwakilan diplomat Vietnam di luar negeri akan turut menggelarkan secara efektif garis politik luar negeri, kebijakan integrasi internasional yang menyeluruh, mendatangkan lebih banyak lagi prestasi untuk tanah air dan meningkatkan peranan dan posisi Vietnam di kawasan dan di dunia.

         

                                                                                                                                           Anh Huyen

Komentar

Yang lain