Memperkokoh dan memperkuat hubungan dengan semua negara di Asia Tenggara

(VOVworld) - Atas undangan dari Sultan Brunei Darussalam Haji Hassannal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah dan Presiden Republik Federasi Myanmar Thein Sein, Presiden Vietnam Truong Tan Sang dan Istri akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Brunei Darusalam  dari 27-29 November ini dan ke Republik Federasi Myanmar dari 29 November - 1 Desember nanti. Semua kunjungan ini bertujuan menegaskan bahwa Vietnam sangat menghargai hubungan dengan dua  negara di kawasan ASEAN, ingin membawa hubungan antara Vietnam dengan negara- negara ini semakin menjadi intensif, demi kepentingan  setiap negara.  

Memperkokoh dan memperkuat hubungan  dengan semua negara di Asia Tenggara - ảnh 1
Presiden Vietnam Truong Tan Sang.
(Foto: internet).

Kunjungan ke Brunei Darussalam yang dilakukan  Presiden Vietnam Truong Tan Sang berlangsung pada latar belakang dua negara memperingati ultah ke-20 penggalangan hubungan diplomatik (1992-2012). Sejak dua negara menggalang hubungan diplomatik pada February 1992, hubungan antara dua  negara berkembang  baik. Dua fihak selalu  tukar -menukar  kunjungan dan  pertemuan tingkat tinggi, yaitu Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung melakukan kunjungan di Brunei Darussalam  pada 2007, Raja Brunei Darussalam Haji Hassanal Bolkiah Mu’izzaddin Waddaulah melakukan kunjungan di Vietnam untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke -16 ( April 2010) dan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke 17 (Oktober 2010) dan Menteri Luar Negeri Vietnam  Pham Binh Minh melakukan kunjungan resmi di Brunei Darussalam pada February 2012.

          Dalam hubungan perdagangan, nilai perdagangan bilateral  baru  mencapai  beberapa juta dolar Amerika Serikat saban tahun. Tentang investasi, Brunei Darussalam sekarang menjadi investor  yang besarnya  nomor 12 bagi Vietnam dengan lebih dari 129 proyek, modal terdaftar sebanyak USD 4,9 miliar (terhitung sampai akhir September 2012). Vietnam baru  melakukan satu proyek investasi di Brunei Darusalam. Di bidang- bidang pendidikan, kebudayaan, pariwisata, kerjasama antara dua negara masih belum seberapa, pada pokoknya melalui kerangka kerjasama multilateral. Tentang pertahanan, kerjasama antara dua negara pada tahun- tahun belakangan ini  berkembang  baik, akan tetapi baru berhenti di tingkat pertukaran delegasi militer berbagai tingkat untuk memperkuat pengertian, membangun kepercayaan dan mencari tahu kemungkinan kerjasama yang saling menguntungkan antara tentara dua negara saja. Dua fihak telah mendatangani naskah MoU tentang kerjasama pertahanan, membentuk kantor atase militer di masing-masing negara. Pada bidang keamanan, meskipun kerjasama antara Kementerian Keamanan Publik Vietnam dengan badan-badan Brunei Darussalam yang bersangkutan dipertahankan secara permanen, tetapi dua fihak belum bisa menggelarkan kerjasama yang kongkrit, pada pokoknya melalui semua forum kerjasama bilateral, misalnya Forum Keamanan Regional (ARF), Polisi Internasional (Interpol), Polisi ASEAN (ASEANPOL).

Memperkokoh dan memperkuat hubungan  dengan semua negara di Asia Tenggara - ảnh 2
Kerajaan Brunei Darussalam.
(Foto: en.wikipedia.org)

Oleh karena itu, kunjungan kenegaraan yang dilakukan Presiden Truong Tan Sang ke Brunei Darussalam  kali ini  di satu segi  untuk menegaskan politik konsekwen  Vietnam  yalah menghargai hubungan persahabatan dan kerjasama banyak bidang dengan Brunei Darussalam, di lain segi ini juga merupakan kesempatan  bagi  dua pemimpin Vietnam dan Brunei Darusalam untuk berbahas  tentang pengarahan guna mempererat lebih lanjit  hubungan persahabatan  dan kerjasama banyak bidang antara Vietnam dan Brunei Darussalam.

Meninggalkan Brunei Darussalam, Presiden Truong Tan Sang akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Republik Federasi Myanmar dari 29 November- 1 Desember nanti. Berlangsung pada latar belakang Republik Federasi Myanmar pada waktu belakangan ini  mencapai banyak perkembangan yang penting, kunjungan ini menjadi kesempatan  bagi dua fihak untuk berbahas tentang banyak langkah yang ekstensif dan intensif untuk membawa  hubungan Vietnam dan Myanmar memasuki satu tahap baru, terutama mendorong hubungan ekonomi, perdagangan dan investasi.


Memperkokoh dan memperkuat hubungan  dengan semua negara di Asia Tenggara - ảnh 3
Republik Federasi Myanmar.
(Foto: dulichdaiduongxanh.com)

          Sampai September 2012, nilai perdagangan bilateral Vietnam-Myanmar mencapai kira-kira USD 160 juta  naik 29%  terbanding dengan masa yang sama tahun  2011. Meskipun dua  fihak telah  melakukan banyak upaya, misalnya membuka jalan udara  langsung, mendorong  melakukan pekan-pekan raya  perdagangan di masing-masing negara untuk menciptakan syarat  bagi komoditas  untuk datang ke rakyat dua negeri, tetapi pada umumnya hubungan ekonomi, perdagangan  dan investasi antara dua negara  berkembang masih lambat, belum memenuhi potensi dua negara. Vietnam dan Myanmar sedang mendorong  kerjasama  menjalin hubungan persaudaraan antara semua propinsi dan kota dua negara untuk mendorong kuat  kerjasama ekonomi antara berbagai daerah di bidang- bidang potensial yang dimiliki dua negara. Yang tipikel yalah  propinsi Ba Ria- Vung Tau kini  sedang mendorong kerjasama menjalin hubungan kerjasama persaudaraan  negara bagian Tauiathayi tentang penangkapan, budidaya dan pengolahan perikanan; propinsi An Giang (Vietnam Selatan) sedang mendorong kerjasama menjalin hubungan persaudaraan dengan  negara bagian Ayeyarwaddy tentang penanaman padi sawah  budidaya dan pengolahan  perikanan. Selain itu, dua kota Ho Chi Minh dan Yangoon telah menandatangani naskah MoU tentang penggalangan hubungan  persahabatan dan kerjasama antara dua kota.

Meskipun sudah menandatangani banyak perjanjian dan permusafakatan kerjasama, tetapi hasil kerjasama antara  Vietnam dengan Myanmar  masih sangat terbatas dan penyelenggaraan  belum banyak. Dua fihak pada pokoknya melakukan kerjasama melalui bentuk pertukaran  pakar dan berbagi pengalaman saja. Pada bidang kehutanan, sekarang ini, Grup Perkaretan Vietnam sedang melakukan penelitian untuk menggelarkan proyek menanam 200.000 ha pohon karet  di Myanmar, tetapi sampai sekarang, dua fihak masih belum bisa menandatangani  permufakatan  kerjasama investasi, karena belum mencapai kesepakatan  tentang tempat melaksanakan proyek itu. Dua negara  telah menandatangani  Perjanjian Kerjasama Pariwisata pada 1994, tetapi penggelarannya juga mengalami keterbatasan dan jumlah wisatawan antara dua negara masih sedikit.

Dalam kunjungan kenegaraan  yang  akan dilakukan Presiden Truong Tan Sang di Myanmar kali ini, pemimpin senior dua negara akan berbahas tentang langkah-langlah praktis, mengkongkritisasi tekat  pemimpin dua negara, mendorong kerjasama di banyak bidang, misalnya perdagangan, investasi, kerjasama kelautan, pertanian- perikanan, permigasan, ketenagakerjaan, pembangunan dll… Presiden Truong Tan Sang dan para pemimpin Myanmar akan berbahas tentang masalah-masalah internasional dan regional yang menjadi minat bersama. Kunjungan tersebut akan turut meningkatkan hubungan persahabatan tradisional, kerjasama banyak bidang Vietnam- Myanmar  ke satu perkembangan yang baru./.

Komentar

Yang lain