(VOVWORLD) - Vietnam adalah sebuah negeri multi-etnis. Sebagian besar etnis minoritas tinggal di daerah pegunungan, daerah pedalaman, daerah pelosok, daerah perbatasan, laut dan pulau yaitu daerah-daerah yang punya posisi strategis tentang ekonomi, politik, pertahanan, keamanan dan temu pergaulan internasional. Oleh karena itu, masalah memecahkan dengan sukses masalah etnis, turut menciptakan kesepakatan di kalangan masyarakat, memperkokoh dan memperkuat persatuan besar nasional selalu merupakan masalah strategis yang dilakukan oleh Partai Komunis dan Negara Vietnam.
Ilustrasi (Foto: internet) |
Pandangan Partai Komunis dan Negara Vietnam tentang persatuan besar nasional
Sejak baru dibentuk pada tanggal 3 Feberuari 1930, Partai Komunis Vietnam telah mengeluarkan garis politik menyatukan secara luas semua kekuatan patriotik, berbagai klas, lapisan dan para cendekiawan patriotik dalam persatuan besar nasional demi tujuan merebut kemerdekaan dan lepas dari belenggu kolonialis dan imperialis.
Pada tanggal 18 November 1930, Asosiasi Persekutuan Anti-Imperialisme dibentuk, ini merupakan bentuk pertama dari Front Persatuan Nasional Vietnam yang sekarang ini adalah Front Tanah Air Vietnam. Juga sejak itu, tanggal 18 November saban tahun dianggap sebagai Hari Tradisi Front Tanah Air Vietnam. Dalam semua aktivitasnya, Partai Komunis dan Negara Vietnam selalu mencengkam fikiran “menganggap rakyat sebagai pangkal”, membangun dan mengembangkan hak kedaulatan rakyat. Menganggap rakyat sebagai pangkal merupakan tradisi, manifestasi yang hidup-hidup, tersingkat dan memusat dari pandangan tentang persatuan nasional.
Bertolak dari rakyat untuk memimpin seluruh rakyat, Partai Komunis dan Negara Vietnam melaksanakan demokrasi dalam pekerjaan penggerakan rakyat untuk membentuk persatuan besar nasional untuk berjuang membebaskan bangsa, menyatukan Tanah Air dan memperhebat pembangunan Tanah Air. Dalam usaha membangun Tanah Air, persatuan nasional merupakan persatuan, paduan kekuatan dan kerjasama yang luas dari semua klas dan lapisan dalam masyarakat, rakyat berbagai etnis, berbagai agama dan komunitas-komunitas orang Vietnam dalam dan luar negeri di atas dasar menyatukan kepentingan dasar, kemerdekaan nasional yang dikaitkan dengan sosialisme, rakyat makmur, Tanah Air kuat, masyarakatnya adil, demokratis dan berbudaya. Pandangan tentang peranan wakil dari Front Tanah Air Vietnam terhadap rakyat diinstitusikan dalam Pasal 9 Undang-Undang Dasar tahun 1992 dan terus ditentukan dalam Pasal 9 Undang-Undang Dasar tahun 2013: “Front Tanah Air Vietnam merupakan organisasi persekutuan politik, persekutuan sukarela dari organisasi politik, berbagai organisasi sosial-politik, organisasi sosial dan berbagai perseorangan yang tipikal dari semua klas dan lapisan masyarakat, etnis, agama dan orang Vietnam yang tinggal di luar negeri. Front Tanah Air Vietnam merupakan dasar politik dari pemerintahan rakyat, mewakili, membela hak dan kepentingan yang sah dari rakyat, menghimpun, mengembangkan kekuatan persatuan besar nasional, melaksanakan demokrasi, memperkuat kesepakatan masyarakat, melakukan pengawasan, memberikan kritik sosial, ikut membangun Partai Komunis, Negara Vietnam, melakukan aktivitas diplomsi rakyat, turut membangun dan membela Tanah Air”. Kenyataan selama bertahun-tahun ini menunjukkan bahwa Front Tanah Air Vietnam telah sangat aktif bersama dengan Negara memikirkan kehidupan berbagai lapisan rakyat melalui pelaksanaan gerakan dan kampanye seperti mengentas dari kelaparan, kemiskinan, melakukan pekerjaan balas budi, membantu rakyat di daerah yang terkena bencana alam, melakukan kebijakan dan program Hari demi kaum miskin dan lain-lain, semuanya telah memberikan hasil praksis.
Garis politik persatuan besar nasional pada periode integrasi
Pada latar belakang globalisasi dewasa ini, lebih dari pada yang sudah-sudah, Partai Komunis dan Negara Vietnam sangat menghargai pelaksanaan kebijakan etnis yang dikaitkan dengan pelaksanaan kebijakan tentang agama, benar-benar menghormati dan menjamin hak kebebasan berkeyakinan, warga negara boleh menganut atau tidak menganut agama, hak melakukan aktivitas agama secara normal sesuai dengan hukum. Pelaksanaan dengan baik kebijakan etnis dan kebijakan tentang agama turut mengatasi diskriminasi dan perpecahan berbagai etnis, berbagai agama, mengatasi rasa rendah hati tentang etnis, agama, membangun persatuan besar nasional, mengarah ke pelaksanaan dengan sukses target rakyat makmur, Tanah Air kuat, masyarakatnya adil, demokratis dan berbudaya.
Sudah menjadi kebiasaan setiap tahun, para pemimpin Partai Komunis, Negara, Majelis Nasional dan Pemerintah Vietnam juga mengunjungi daerah-daerah, setiap basis dan gugus pemukiman rakyat untuk menghadiri Hari Persatuan Besar Nasional. Ini merupakan kesempatan bagi para pemimpin untuk melakukan dialog, mendengarkan, menerima pendapat rakyat, berfokus mengatasi semua kesulitan, problematik, masalah mendesak dan hasrat pada tempatnya dari rakyat, terutama masalah-masalah yang bersangkutan langsung dengan kehidupan, lapangan kerja, pertanahan, lingkungan, menangani secara serius semua penyelewengan, korupsi, memecahkan semua pengaduan dengan banyak orang, tidak membiarkannya berkeperpanjangan dan menjadi rumit. Berinisiatif berjuang membantah semua argumentasi permutar-balikan dan hasutan yang dilakukan oleh kekuatan-kekuatan permusuhan dan reaksioner dengan maksud menyabot persatuan besar nasional dengan maksud memecah-belah rakyat dengan Partai Komunis dan Negara.
Pada latar belakang baru, hanya dengan melaksanakan dengan baik dan efektif garis politik dan kebijakan Partai Komunis tentang masalah etnis dan persatuan nasional, maka persatuan besar nasional baru diperkokoh dan diperkuat sehingga menciptakan dinamika yang besar terhadap usaha membarui dan mengembangkan Tanah Air.