Permufakatan nuklir Iran: optimis tapi hati-hati

(VOVworld) – Tak bisa diingkari akan makna yang bersejarah dari permufakatan nuklir sementara yang baru saja dicapai antara kelompok P5+1 dengan Iran pada akhir pekan lalu setelah hampir satu dekade. Akan tetapi, ini barulah permufakatan sementara. Untuk bisa mencapai satu permufakatan nuklir yang menyeluruh, semua pihak peserta harus mengatasi banyak tantangan dan tidak sedikitonak dan duri yang merintangi, meminta kepada kedua pihak Iran dan kelompok P5+1 supaya bersama-sama berusaha mengusahakan solusi damai. 

Permufakatan nuklir Iran: optimis tapi hati-hati - ảnh 1
Satu perundingan tentang masalah nuklir Iran
(Foto: vov.vn)

Menurut permufakatan yang dicapai pada tanggal 24 November di Jenewa, Swiss, Iran dan kelompok P5+1 mencapai kesepakatan bahwa Iran akan menghentikan pengayaan uranium pada taraf 5% dalam waktu 6 bulan, melumpuhkan gudang uranium yang sudah dikayakan pada taraf 20%, menghentikan reaktor air berat Arak. Sebagai gantinya, negara-negara Barat akan menghentikan beberapa sanksi senilai USD 8 miliar terhadap Iran dan tidak akan mengenakan sanksi tambahan manapun.

Efek langsung
Sehari setelah kelompok P5+1 dan Iran mencapai permufakatan tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu) Perancis, Laurrent Fabius memberitahukan bahwa sejak Desember 2013, Uni Eropa akan meringankan beberapa sanksi terhadap Iran. Pada hari yang sama, Jurubicara Pemerintah Iran, Mohammad Baqer Nobakht mengkonfirmasikan bahwa Pemerintah Amerika Serikat telah membatalkan blokade terhadap aset Iran senilai USD 8 miliar. Dengan proses seperti ini, kalangan pengamat menilai bahwa ada banyak kemungkinan internasional yang akan menghapuskan embargo-embargo terhadap BBM Iran. Hal inilah yang membuat turunnya harga minyak kasar di pasar Asia dan Eropa pada sesi transaksi pada 25 November. Di pasar bursa efek Iran, nilai mata uang Rial terhadap USD telah naik. Saham dari berbagai cabang industri yang menderita pengaruh berat akibat embargo seperti cabang petrokimia dan industri naik sendiri secepat-cepatnya.

Tantangan yang ada
Bersamaan dengan kegembiraan akan hasil perundingan, semua pihak peserta juga menyedari tantangan-tantangan subyektif dan obyektif yang akan harus dihadapi pada waktu mendatang seperti yang diakui Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, bahwa sekarang masih ada banyak kesulitan, oleh karena itu semua negara harus mempertahankan upaya diplomatik serta terus mengusahakan satu solusi damai bagi masalah yang bersifat internasional ini.

Tantangan pertama datang dari internal Iran dan dari kelompok P5+1 yang pada pokoknya ialah Amerika Serikat. Presiden Iran menghadapi tentangan dari berbagai kelompok yang mengikuti garis keras seperti kekuatan Pasukan Garda Republik. Sedangkan di Amerika Serikat, senator Charles Schumer dari kota New York, seorang tokoh demokrat ke-3 di Senat Amerika Serikat mengeluarkan argumentasi bahwa satu permufakatan yang lebih masuk akal harus mengkombinasikan pengurangan embargo dengan pemangkasan yang setara terhadap kemampuan nuklir Iran. Satu kelompok 15 legislaor Kongres Amerika Serikat berkomitmen akan menggesakan rencana pemungutan suara untuk mengesahkan rancangan Undang-Undang yang isinya memperketat lebih lanjut lagi sanksi-sanksi dan mengisolasikan Iran. Pada pekan mendatang, mereka akan bersama-sama menyusun rekomendasi ini untuk bisa secepat-cepatnya mengesahkan rancangan Undang-Undang yang bisa mengenakan tambahan sanksi lagi.

Hal itu belum bicara soal rasa kurang percaya dari beberapa anggota kelompok P5+1 terhadap iktikat baik Iran. Menlu Perancis Laurrent Fabius secara tidak langsung memperingatkan bahwa jika Iran tidak menghormati semua syarat yang dikomitmenkan, maka Uni Eropa berhak mengenakan kembali sanksi-sanksi seperti sekarang.

Tantangan lain datang dari Israel, satu negara sekutu Barat, yang selama ini tetap mencela keras proses perundingan dengan Iran. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu pernah menyatakan secara terus terang bahwa permufakatan Jenewa adalah satu kesalahan yang bersejarah, membuat dunia menjadi tempat yang lebih berbahaya. Opini umum berpendapat bahwa Israel akan terus berkoordinasi dengan Kongres Amerika Serikat, yang selama ini tetap penuh kecurigaan terhadap Iran, mendorong pengesahan sanksi-sanksi tambahan terhadap Iran.

Berusaha untuk membela permufakatan
Dari segi internasional, Amerika Serikat dan negara-negara sekutu Barat aktif meredakan kecemasan dari pihak Israel. Direncanakan, para pejabat Amerika Serikat dan Israel akan melakukan kunjungan satu sama lain pada hari-hari mendatang. Ketika berbicara di Jerussalem, Duta Besar Uni Eropa di Israel, Lars Faaborg-Andersen menegaskan bahwa 28 negara anggota Uni Eropa selalu menganggap keamanan Israel sebagai kepentingan titik berat. Sementara itu, Menlu Inggeris, William Hague memperingatkan kepada Israel supaya menghendari segala tindakan yang bisa merugikan permufakatan nuklir sementara antara Iran dan kelompok P5+1.

Permufakatan nuklir sementara yang tercapai di Jenewa sedang mendapat pujian sebagai permufakatan yang bersejarah, karena ini untuk pertama kalinya, satu permufakatan internasional tentang penghentian program nuklir Iran yang telah ditanda-tangani. 6 bulan mendatang bukan waktu yang panjang, tapi juga cukup bagi semua pihak untuk melakukan tindakan-tindakan yang kongkrit dan beriktikat baik guna membawa permufakatan sementara ke satu Perjanjian menyeluruh tentang nuklir Iran./. 

Komentar

Yang lain