Pesan Penting tentang Garis Politik Hubungan Luar Negeri Vietnam

(VOVWORLD) - Presiden Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, dari 18 sampai 24 September melakukan kunjungan persahabatan resmi di Kuba dan menghadiri sesi pembahasan tingkat tinggi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) angkatan ke-76. Target cakupan dalam kunjungan kerja Presiden Nguyen Xuan Phuc ialah menggelar garis politik hubungan luar negeri Vietnam yang “independen, mandiri, damai, bersahabat, kooperatif dan berkembang; diversifikasi, hubungan multilateral luar negeri” di tingkat tinggi.
Pesan Penting tentang Garis Politik Hubungan Luar Negeri Vietnam - ảnh 1Presiden Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, dari 18 sampai 24 September melakukan kunjungan persahabatan resmi di Kuba dan menghadiri sesi pembahasan tingkat tinggi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa  angkatan ke-76 (Foto: congthuong.vn)

Untuk pertama kalinya Presiden Nguyen Xuan Phuc melakukan kunjungan di Kuba, dan juga pertama kalinya menghadiri sesi pembahasan tingkat  tinggi Majelis Umum PBB dengan martabat sebagai Presiden Negara. Kegiatan hubungan luar negeri yang istimewa ini menegaskan kembali isi-isi penting dalam garis politik hubungan luar negeri Vietnam yang independen dan mandiri.

Perkokoh Hubungan Persahabatan Tradisional Istimewa Vietnam-Kuba

Kujungan Presiden Nguyen Xuan Phuc di Kuba atas undangan Sekretaris Pertama Komite Sentral Partai Komunis Kuba, Presiden Kuba, Miguel Diaz- Canel, berlangsung dalam latar belakang kedua negara yang akan mengadakan acara peringatan HUT ke-61 jalinan hubungan diplomatik (2/12/1960-2/12/2021).

Lebih dari 60 tahun berlalu. Meskipun situasi di masing-masing negara dan di dunia mengalami banyak perubahan, hubungan persahabatan tradisional istimewa Vietnam-Kuta tetap dipupuk, diperkokoh, dan dikembangkan. Deputi Harian Perdana Menteri Pham Binh Minh menilai bahwa hubungan persahabatan istimewa, solidaritas, dan kepercayaan satu sama lain antara Vietnam dan Kuba jarang terjadi dalam hubungan internasional. Kedua negara telah menjalin hubungan persahabatan erat dan kerja sama yang intensif dan ekstensif antara dua partai, pemerintah, parlemen dan di berbagai tingkat dari pusat sampai daerah; antara ormas-ormas dan organisasi sosial-politik.

Dalam pembicaraan telepon pada 23 Agustus lalu, Presiden Nguyen Xuan Phuc dan Sekretaris Pertama, Presiden Kuba, Miguel Díaz-Canel sekali lagi menegaskan solidaritas yang tidak bisa berubah antara Vietnam dan Kuba. Kedua negara bersedia mendukung dan membantu satu sama lain dalam situasi apa pun.

Oleh karena itu, kunjungan resmi Presiden Nguyen Xuan Phuc kali ini mempunyai makna yang sangat istimewa. Ketika menjawab interviu kalangan pers sebelum kunjungan tersebut, Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Dang Hoang Giang menegaskan:

“Dengan latar belakang yang sangat istimewa saat ini, dukungan yang jernih antara kedua negara bahkan kian punya makna istimewa. Yaitu Vietnam tengah didera gelombang keempat pandemi Covid-19. Dukungan Kuba untuk Vietnam melalui pasokan vaksin dan bimbingan langsung para pemimpin tingkat tertinggi Kuba menunjukkan dukungan kuat Kuba untuk Vietnam. Bersamaan itu, bantuan pangan yang diberikan Vietnam kepada Kuba selama ini juga merupakan upaya-upaya Partai Komunis dan Negara Vietnam untuk rakyat Kuba di masa yang sangat sulit saat ini. Bantuan yang tulus dan jernih itu telah menunjukkan semangat saling bantu dalam hubungan persahabatan tradisional kedua negara”.

Bertanggung Jawab dalam Kegiatan Umum PBB dan Komunitas Internasional

Presiden Nguyen Xuan Phuc menghadiri sesi pembahasan tingkat tinggi Majelis Umum PBB pada saat peringatan HUT ke-44 masuknya Vietnam ke PBB (20/9/1977-20/9/2021). Empat puluh empat tahun sudah lewat, Vietnam aktif ikut serta dalam upaya umum PBB dalam menangani masalah-masalah perdamaian, keamanan regional dan internasional, mendorong hak asasi manusia; serta mendapat apresiasi tinggi komunitas internasional.

Pesan Penting tentang Garis Politik Hubungan Luar Negeri Vietnam - ảnh 2Deputi Menlu Dang Hoang Giang (Foto: Kemenlu Vietnam)

Dalam pertemuan dengan Presiden Nguyen Xuan Phuc pada 12 Agustus lalu sebelum mengakhiri masa baktinya, Koordinator Tetap PBB di Vietnam, Kamal Malhotra menegaskan bahwa Vietnam kian mempunyai peran dan suara penting di PBB karena partisipasi, kontribusi yang proaktif, aktif dan bertanggung jawab dalam pekerjaan umum komunitas internasional dan PBB. Sebelumnya, dalam pembicaraan telepon dengan Presiden Nguyen Xuan Phuc pada 19 Juni, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mencatat semua kontribusi aktif dan tanggung jawab Vietnam di PBB dan dalam masalah-masalah global. Ia menekankan bahwa Vietnam merupakan anggota penting yang memberikan kontribusi dalam perdamaian dan stabilitas di kawasan.

Dengan kehadiran Presiden Nguyen Xuan Phuc, kontribusi aktif dan tanggung jawab Vietnam dalam kegiatan-kegiatan umum komunitas internasional terus ditegaskan. Deputi Menlu Dang Hoang Giang menekankan:

“Kehadiran Presiden di sesi pembahasan tingkat tinggi Majelis Umum PBB angkatan ke-76 kali ini merupakan kesempatan bagi Vietnam untuk menyampaikan pesan tentang satu negara Vietnam yang independen, mandiri, dengan aspirasi dan misi pembangunan, dengan garis politik hubungan luar negeri yang terbuka, mendiversifikasi dan melakukan hubungan multilateral internasional. Vietnam senantiasa memberikan kontribusi dengan penuh tanggung jawab dalam semua pekerjaan umum komunitas internasional demi perdamaian dan pembangunan”.

Di samping dua kegiatan resmi berupa kunjungan resmi di Kuba dan kehadiran pada sesi pembahasan tingkat tinggi Majelis Umum PBB, kunjungan kerja Presiden Nguyen Xuan Phuc juga meliputi beberapa kegiatan bilateral penting lainnya. Ini merupakan kesempatan bagi Vietnam untuk terus mendorong lebih lanjut hubungan kerja sama dengan negara-negara, terutama negara-negara besar, mitra penting dan sahabat internasional menjadi intensif dan efektif.

Komentar

Yang lain