Presiden Perancis “ menghancurkan kebekuan” hubungan Barat- Kuba

(VOVworld) – Presiden Perancis, Francois Hollande sedang melakukan kunjungan di Kuba untuk memperkuat hubungan bilateral. Pada latar belakang negara-negara adikuasa di dunia, semuanya sedang berlomba-lomba untuk merebut pengaruh dan pangsa pasar ekonomi, perdagangan di Kuba setelah Amerika Serikat (AS) dan Kuba melakukan normalisasi hubungan, kunjngan yang dilakukan oleh Presiden Perancis juga tidak berada di luar target mendorong kerjasama ekonomi dengan negara pulau kawasan Karibea yang potensial ini. 

Presiden Perancis “ menghancurkan kebekuan” hubungan Barat- Kuba - ảnh 1
Presiden Perancis, Francois Hollande 
(Foto:tinhhoa.net).


Pertama-tama, ini merupakan kunjungan bersejarah, karena Presiden Perancis, Francois Hollande  akan menjadi Presiden infungsi pertama yang melakukan kunjungan di Kuba, Francois Hollande juga adalah pemimpin Barat pertama yang datang di Kuba sejak AS dan Kuba  mengumumkan proses  normalisasi hubungan beberapa bulan lalu. Oleh karena itu, belum bicara dulu tentang kepentingan-kepentingan  ekonomi, ini pertama-tama merupakan satu kunjungan  yang mengandung arti politik  dan diplomatik besar terhadap  Perancis dan Kuba.

Menyelesaikan satu kisah bersejarah?”

Dalam sejarah, Kuba menduduki satu posisi yang cukup khusus dalam Partai-Partai Sayap Kiri Perancis. Kuba juga merupakan tema perbahasan dan adalah negeri yang menyerap banyak perhatian dari Partai-Partai Sayap Kiri Perancis, diantaranya ada Partai Sosialis yang berkuasa pimpinan Presiden Francois Hollande. Oleh karena itu, seperti yang dikatakan oleh seorang diplomat Perancis bahwa kunjungan ini laksana satu pekerjaan “menyelesaikan satu kisah bersejarah”. Diantara negara-negara Barat, Perancis adalah negara yang selalu menentang embargo yang dikenakan AS terhadap Kuba. Dari tahun 1991, Perancis selalu memberikan suara di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menentang embargo ini. Oleh karena itu, badan-badan usaha Perancis selama bertahun-tahun ini juga telah mempelajari pasar Kuba untuk mempersiapkan kesempatan melakukan investasi di negara pulau ini ketika hubungan AS-Kuba mengalami perubahan. Kunjungan Francois Hollande bertujuan mendorong  hal ini. Serentetan badan usaha besar Perancis  sedang mempercpat investasi di Kuba seperti  misalnya perusahaan penerbangan Air France atau Grup Perhotelan Accor dan lain-lain.

  Menghancurkan kebekuan dalam  hubungan Kuba –Barat.

Kuba juga sangat menanti-nanti kunjungan Francois Hollande. Pertama-tama, kunjungan ini menandai  hancurnya kebekuan yang pertama  dalam hubungan antara Kuba dengan Barat. Diantara negara-negara Barat, Kuba menggalang hubungan baik dengan Perancis. Pemimpin Kuba, Fidel Castro pernah melakukan kunjungan di Perancis pada 1995. Dari segi politik dan diplomatik, kunjungan Francois Hollande di Kuba akan meningkatkan posisi negara  pulau ini. Dari segi ekonomi, salah satu diantara isi-isi  yang banyak diperhatikan Kuuba dan akan dibahas dengan Perancis ialah meninjau  kembali utang-utang Kuba. Sekarang, Kuba  utang kepada  Kelub Paris sebesar 15 miliar dolar Amerika Serikat, diantaranya utang kepada Perancis sebesar 5 miliar dolar Amerika Serikat.  Kunjungan Francois Hollande di Kuba merupakan kesempatan bagi kedua pihak untuk melakukan perundingan tentang utang ini, bisa  menghapuskan sebagian utang atau menunda pembayaran utang. Selanjutnya, Kuba  bisa menantikan beberapa kontrak ekonomi dengan grup-grup Perancis, khususnya di bidang pariwisata, kesehatan atau pertanian-bidang-bidang dimana Perancis dan Kuba mempunyai banyak keunggulan yang sama. Pada tahun 2014, nilai ekspor Perancis ke Kuba baru mencapai sebesar 157 juta Euro artinya potensi kerjasama antara dua pihak tetap  sangat besar.

Perancis ingin menjadi pelopor di bidang diplomatik dalam Uni Eropa.

Dari dulu sampai sekarang, Perancis selalu berkecenderungan melaksanakan satu politik luar negeri yang independen dan selalu ingin mempertahankan posisi-nya  sebagai satu negara adi kuasa dalam hubungan internasional. Perancis adalah negara yang punya perutusan-perutusan diplomatik yang besarnya  nomor dua di dunia, setelah Amerika Serikat dan di seluruh dunia, Perancis ingin meninggalkan selarnya. Oleh karena itu,  dalam hubungan dengan Kuba, Perancis  selalu ingin punya selar sendiri, maka  menjadi pelopor, Presiden Francois Holland mengkongkritkan  pernyataan Uni Eropa dalam mengawali proses normalisasi hubungan dengan Kuba yang diajukan pada tahun 2014.

Selain itu, kunjungan Presiden Francois Hollande di Kuba juga merupakan satu langkah mengirim pesan kepada banyak fihak. Dengan AS, Perancis menyampaikan satu pesan kerjasama,dengan negara-negara lain, misal-nya Tiongkok, Brasil  dan lain-lain….negara-negara adi kuasa baru muncul ini sedang berkeinginan keras melakukan investasi di Kuba, Perancis menunjukkan bahwa mereka  akan tidak  mau terlambat. Sekarang ini, Perancis sedang menjadi pelopor dalam melakukan investasi di Kuba di bidang perhotelan, pariwisata  atau infrastruktur untuk cepat  menggunakan keunggulan  pariwisata  besar dari Kuba.

Hubungan diplomatik menciptakan ancang-ancang untuk mengembangkan ekonomi

Pada zaman globalisasi masa kini, arena perdagangan merupakan tempat persaingan yang sengit dan tidak mudah. Bagi Perancis, meskipun adalah salah satu diantara negara-negara Barat yang mendekati dan paling akrab dengan Kuba, Perancis  tetap masih menderita persaingan yang sengit dari  para mitra ekonomi Kuba yang lain. Misal-nya, Brasil baru saja menandatangangi satu permufakatan dengan Kuba untuk membentuk satu perusahaan patungan guna mengoperasikan pelabuhan Mariel, simpul distribusi  kontener-kontener- kontener barang impor dari  tempat-tempat lain ke Kuba.

Semua perjanjian seperti itu menjadi hal yang sedang ditunggu-tunggu oleh perusahaan-perusahaan Perancis untuk memilikinya. Perancis sedang memperhatikan investasi di bidang infrastruktur pariwisata dan pertanian di Kuba, keunggulan- keunggulan yang lebih potensial yang dimiliki Perancis di arena  perdagangan internasional. Keunggulan Perancis terbanding dengan negara-negara Barat lain-nya yalah hubungan diplomatik yang cukup akrab dengan Kuba selama bertahun-tahun ini. Justru karera itu, kunjungan Presiden Perancis, Francois Hollande di Kuba kali ini sedang menunggu terbukanya satu halaman kerjasama baru antara Perancis dan Kuba pada khususnya  serta  Eropa dan Kuba pada umumnya./.


Komentar

Yang lain