Presiden Ukraina Melakukan Lawatan di Eropa untuk Mencari Bantuan dalam Memecahkan Konflik

(VOVWORLD) - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky sedang melakukan lawatan yang bertubi-tubi di beberapa negara Eropa untuk mengimbau bantuan negara-negara ini dalam konflik militer dengan Rusia. Serangkaian kesepakatan bantuan keuangan dan pertahanan telah dicapai antara Ukraina dan pemimpin negara-negara Italia, Jerman, Prancis, dan Inggris untuk memperkuat kemampuan Kiev dalam menghadapi krisis. 
Sejak awal bulan ini, pemimpin Ukraina telah melakukan banyak kunjungan di negara-negara Eropa seperti Finlandia, Belanda, dan yang terkini ialah Italia, Prancis, Jerman, dan Inggris dalam konteks Kiev siap melakukan serangan balik terhadap Rusia ketika konflik militer memasuki tahun kedua.

Komitmen untuk Memberikan Bantuan Militer dan Keuangan

Di persinggahan pertama di Roma, Ibu kota Italia, pada Sabtu (13 Mei) lalu, Presiden Zelensky melakukan pertemuan dengan Paus Fransiskus untuk membahas kegiatan-kegiatan kemanusiaan. Presiden Ukraina juga mengimbau Paus Fransiskus supaya ikut serta pada rencana sepuluh butir dari Kiev untuk menghentikan konflik dengan Rusia.

Sebelum bertemu dengan Paus Fransiskus, Presiden Zelensky telah menemui Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, orang yang berkomitmen mempertahankan pemberian bantuan militer dan keuangan kepada Ukraina. Selama ini, negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ini telah memberikan bantuan keuangan dan senjata kepada Ukraina. Pada awal tahun ini, Italia juga sepakat mengirimkan sistem-sitem rudal pertahanan udara yang dikembangkan negara ini bersama dengan Prancis untuk Kiev.

Tiba di Berlin pada Minggu (14 Mei), Presiden Zelensky mengadakan pembicaraan yang terpisah dengan Kanselir Jerman, Olaf Scholz dan timpalannya, Frank Walter Steinmeier. Kedua pihak mengeluarkan pernyataan bersama, di antaranya Berlin berkomitmen memberikan paket bantuan militer baru senilai 3 miliar USD kepada Kiev, meningkatkan total jumlah uang bantuan kepada Kiev menjadi 17 miliar USD sejak konflik merebak pada akhir bulan Februari tahun lalu. Menurut Presiden Zelensky, keputusan Berlin merupakan bantuan yang paling besar dan kuat kepada Kiev selama ini. Selain itu, Berlin juga memberikan kepada Kiev paket-paket keuangan, bantuan kemanusiaan, pertolongan darurat, dan rekonstruksi infrastruktur sipil yang hancur.

Juga pada hari Minggu itu, Presiden Zelensky tiba di Paris. Setelah jamuan malam selama tiga jam antara Presiden Prancis, Emmanuel Macron dan timpalannya dari Ukraina, Zelensky di Istana Elysee, Paris menyatakan akan terus memberikan bantuan militer dan kemanusiaan kepada Ukraina, memasok puluhan tank dan kendaraan lapis baja kepada Kiev, serta melatih serdadu untuk menggunakan alat-alat tempur "selama Kiev masih memerlukannya".

Setelah mendapat lagi komitmen-komitmen yang kuat, Presiden Zelensky terus terbang ke Inggris pada Senin (15/5) untuk bertemu dengan Perdana Menteri Rishi Sunak di kediamannya di pinggiran kota London. Di sini, Perdana Menteri Inggris menyatakan, London akan memasok lagi ratusan rudal pertahanan udara dan ratusan pesawat terbang nirawak (UAV) jarak jauh kepada Kiev. Pihak Inggris memberitahukan akan berkoordinasi dengan negara-negara sekutu lain untuk menjamin sumber pasokan pesawat jet F-16. Masalah ini akan dibahas oleh Inggris dengan pemimpin negara-negara sekutu pada sidang Dewan Eropa dan Kelompok Tujuh (G7) mendatang.

Menghadapi gerak-gerik ini, Juru Bicara Presiden Rusia, Dmitry Peskov, pada tgl 15 Mei, menekankan bahwa bantuan militer London kepada Kiev akan tidak berpengaruh terhadap Moskwa serta tidak mengubah situasi konflik.

Presiden Ukraina Melakukan Lawatan di Eropa untuk Mencari Bantuan dalam Memecahkan Konflik - ảnh 1Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky (Foto: VNA)
         

Mencari Dukungan terhadap Keanggotaan Uni Eropa

Selain mencari bantuan militer dan keuangan, dalam lawatan kali ini, Presiden Ukraina juga mendapat komitmen dari pemimpin sekutu-sekutu utama dari Ukraina di Eropa untuk mendukung negara ini segera masuk Uni Eropa. Kanselir Jerman, Olaf Scholz berkomitmen akan memberikan dukungan yang menyeluruh kepada Kiev di atas jalan bergabung dengan Uni Eropa.

Sementara itu, Perdana Menteri Italia, Giorgia Meloni, kembali berkomitmen mendukung aspirasi Ukraina untuk masuk Uni Eropa dan memperingatkan bahwa Ukraina sedang melakukan reformasi-reformasi yang diperlukan tanpa memedulikan konflik. Perdana Menteri Meloni menyatakan bahwa Italia akan mendukung Ukraina “pada semua saat yang dibutuhkan dan lebih lanjut lagi".

Lawatan Presiden Ukraina, Zelensky di serentetan negara sekutu Eropa dinilai mencapai sukses, memberikan dukungan militer, keuangan dan dukungan untuk Uni Eropa kepada Kiev.

Komentar

Yang lain