Resolusi Nomor 36 Membuka Figur Vietnam yang Berkembang dari Laut

(VOVWORLD) - Vietnam adalah negara pesisir di Laut Timur dengan indeks laut lebih tinggi 6 kali dibandingkan indeks laut rata-rata global. Dengan  28 provinsi dan kota pesisir atau 42 persen area daratan dan 45 persen jumlah populasi, Vietnam memiliki keunggulan dan potensi besar tentang sumber daya laut dan pulau. Resolusi nomor 36 Sidang Paripurna Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (KS PKV) angkatan ke-12 tentang “Strategi pembangunan ekonomi kelautan Vietnam yang berkesinambungan hingga tahun 2030 dan visi hingga 2045”, menegaskan posisi dan pentingnya pembangunan ekonomi kelautan dari keunggulan dan potensi ini, pada waktu yang sama menetapkan tugas menjadikan Vietnam sebagai negara yang kuat dan kaya dari laut. 
Resolusi Nomor 36 Membuka Figur Vietnam yang Berkembang dari Laut - ảnh 1Ilustrasi  (Foto: vov)
Vietnam memiliki pantai sepanjang  3.260 kilometer dari Utara ke Selatan dengan persentase sekitar 100 kilometer persegi atas satu kilometer pantai, sementara itu, taraf rata-rata di dunia ialah 600 kilometer persegi atas satu kilometer pantai. Dengan sekitar 3.000 pulau, di antaranya ada Kepulauan Hoang Sa (Paracel) dan Truong Sa (Spratly) dan sebagainya, semua perairan dan landas kontinen termasuk kedaulatan, hak berdaulat dan hak yurisdiksi nasional Vietnam luasnya lebih dari 1 juta kilometer persegi,  tiga kali libat dibandingkan area daratan.

 

Potensi yang Beragam untuk Membangun Ekonomi Kelautan

Laut Vietnam memiliki sekitar 35 jenis mineral dengan deposit eksploitasi yang berbeda. Sementara itu, migas adalah sumber daya terbesar di landas kontinen, memiliki arti penting strategis. Pada tahun 2022, hasil produksi eksploitasi minyak mtentah Vietnam mencapai 10,84 juta ton. Di perairan Vietnam juga ditemukan sekitar 11.000 jenis organisme laut dalam sekitar 20 jenis ekologi yang tipikal, dan sebagainya. Keanekaragaman hayati dan berbagai sistem ekologi telah memberikan sumber hasil laut yang besar bagi perekonomian Vietnam. Pada tahun lalu, total hasil eksploitasi hasil laut mencapai sekitar 9 juta ton, sementara itu, selama 6 bulan awal tahun ini mencapai 4,27 juta ton. Profesor Muda, Doktor Chu Hoi, Ketua Asosiasi Perikanan Vietnam, mengatakan:

“Persentase kontribusi ekonomi kelautan pada PDRB dari berbagai provinsi pesisir pada tahun 2022 dan tahun-tahun sebelumnya sangatlah penting. Beberapa sektor ekonomi kelautan yang baru berkembang seperti energi laut terbarukan, di antaranya energi tenaga angin pesisir juga berkembang”.

125 lapangan pantai yang panas sepanjang tahun, suasana segar dengan banyak pemandangan alam yang indah menjadi kondisi yang ideral bagi Vietnam untuk membangun berbagai zona peristirahatan, hiburan dan wisata kelas tinggi. Bersamaan itu,  pulau dan daerah pesisir memiliki banyak warisan dunia, cagar alam, taman nasional, banyak situs peninggalan budaya, sejarah, festival kerakyatan dari warga daerah pesisir, kepercayaan, adat istiadat terkait dengan laut dan sebagainya. Dengan keunggulan ini, setiap tahun, wisata bahari Vietnam menyumbang sekitar 70 persen omsetnya pada pariwisata seluruh negeri.

Satu keuntungan penting lain ialah perairan Vietnam termasuk Laut Timur, salah satu jalan pertukaran perdagangan laut internasional yang paling ramai di dunia, menghubungkan samudra Hindia dengan Pasifik sehingga sangat menguntungkan hubungan perdagangan internasional dan integrasi ekonomi kelautan. Hingga kini, Vietnam telah menandatangani perjanjian perdagangan laut dengan 26 negara. Vietnam telah berhasil membangun 30 pelabuhan laut dengan 350 dermaga dengan panjangnya 450.000 meter, membangun 18 zona ekonomi pesisir, dan sebagainya. Perairan laut yang luas dengan banyak pulau juga adalah ruang maha penting untuk menjamin keamanan dan pertahanan guna menciptakan lingkungan pembangunan ekonomi nasional.

 

Membuka Figur bagi Vietnam untuk Berkembang dari Laut

Resolusi nomor 36 tersebut menetapkan tujuan umum dan tujuan-tujuan konkret untuk membawa Vietnam menjadi negara kuat tentang laut, mencapai pembangunan yang berkelanjutan, makmur, memastikan keamanan dan keselamatan ekonomi kelautan. Doktor Ta Dinh Thi, Wakil Kepala Komisi Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Lingkungan Majelis Nasional Vietnam, menekankan:

“Untuk menangani masalah laut, pulau dan pembangunan, Komite Sentral Partai Komunis Vietnam telah memberlakukan Resolusi nomor 36 tentang pembangunan ekonomi kelautan Vietnam yang berkelanjutan hingga tahun 2030, visi hingga tahun 2045. Dengan demikian telah mengeluarkan satu cara pendekatan baru berdasarkan 3 pilar utama. Pertama sosial-ekonomi dan lingkungan. Kedua, tentang pertahanan dan keamanan. Ketiga, hubungan luar negeri dan kerja sama internasional”.

Resolusi nomor 36 tersebut menetapkan bahwa hingga tahun 2030. Semua sektor ekonomi kelautan menyumbang 10 persen PDB seluruh negeri, ekonomi di 28 provinsi dan kota pesisir menyumbang 65 hingga 70 persen PDB seluruh negeri. Nguyen Van Phuc, Wakil Ketua Dewan Ilmu Pengetahuan dari Badan-Badan Komite Sentral Partai, mengatakan:

“Resolusi nomor 36 ini memiliki makna teramat besar. Ia mengubah secara dasar kesadaran Partai Komunis, Negara dan seluruh sistem politik kita tentang pembangunan ekonomi kelautan yang berkelanjutan. Resolusi ini menciptakan terobosan dalam tindakan seluruh Partai Komunis, seluruh tentara dan seluruh rakyat Vietnam tentang pembangunan ekonomi kelautan yang berkelanjutan. Resolusi ini juga menciptakan fondasi mantap bagi kita untuk mengeksploitasikan dan membangun ekonomi kelautan yang kian lebih berkelanjutan.”

Resolusi nomor 36 ini dianggap sebagai pengungkit untuk menyelesaikan target membawa Vietnam menjadi negara kuat tentang laut, kaya dari laut, mencapai semua kriteria tentang pembangunan yang berkelanjutan, di antaranya ekonomi kelautan memainkan peran dominan, membangun budaya laut, proaktif menghadapi perubahan iklim dan kenaikan air laut, dan mencegah polusi. Kenyataan pelaksanaan Resolusi nomor 36 selama 5 tahun ini telah membuktikan bahwa resolusi ini telah membuka satu figur baru bagi Vietnam untuk berkembang dan menjadi kaya dari laut.  

Komentar

Yang lain