Tantangan yang dihadapi Venezuela di jalan melaksanakan target demokrasi dan kemajuan sosial

(VOVworld) – Setahun sesudah Mantan Presiden Venezuela,  Hugo Chavez wafat, negeri Venezuela harus mengalami  amukan tauphan dan badai ketika demonstransi dan instabilitas sedang melanda luas di seluruh negeri. Pada saat perekonomian negara ini sedang menjumpai banyak kesulitan, maka tugas menstabilkan situasi Tanah Air pimpinan Presiden Nicolas Maduro semakin mengalami tantangan lebih dari pada yang sudah- sudah. 

Tantangan yang dihadapi Venezuela di jalan melaksanakan target demokrasi dan kemajuan sosial - ảnh 1
Demonstrasi  bereskalsi menjadi kekerasan
(Foto: baonghean.vn)

Demonstrasi-demonstrasi berskala paling besar sejak gelombang demonstrasi menolak hasil Pemilu Presiden tahun 2011 telah berlangsung selama kira-kira sebulan ini di seluruh jalan-jalan ibu kota Karakas dan banyak kota besar di Venezuela. Yang mencemaskan yalah muncul-nya demonstrasi-demonstrasi dengan partisipasi kekuatan mahasiswa, preseden yang belum pernah terjadi di negara Amerika Latin ini. Para penentang Presiden Nicolas Maduro beranggapan bahwa justru semua kebijakan Partai sayap kiri telah menimbulkan inflasi tinggi selama15 tahun, kekurangan komoditas pokok dalam produksi, prosentasi kriminalitas meningkat tinggi, sehingga menimbulkan instabilitas dalam kehidupan masyarakat. Yang berbahaya yalah semua demonstrasi telah berubah menjadi kekerasan, berlumuran darah korban dan menimbulkan korban.

Bahaya instabilitas  bertolak dari kesulitan- kesulitan ekonomi

Pada kenyataan-nya, penyebab yang mendatangkan demonstrasi-demonstrasi ini yalah sebagian bertolak dari kemerosotan perekonomian Venezuela. Negara Amerika Latin ini sedang harus bergulat  dengan kesulitan ekonomi karena inflasi meningkat tinggi lebih dari 56% pada tahun 2013, mata uang domestik turun nilainya, cadangan valuta asing merosot. Walaupun adalah salah satu diantara negara-negara yang memiliki deposit minyak  paling besar di dunia, tetapi karena kekurangan investasi pada eksploitasi dan produksi, maka membuat hasil produksi  minyak negara  ini selama sepuluh tahun ini turun secara drastis. Cabang ekonomi andalan ini telah tidak bisa menghasilkan pendapatan usaha yang cukup membiayai semua program subsidi Pemerintah.

Kalau meninjau kembali masa 14 tahun  dari almarhum Presiden  Hugo Chavez memegang kekuasaan,  bisa dilihat bahwa  negeri Venezuela  telah mencapai prestasi-prestasi besar, memperbaiki kehidupan rakyat. Prosentase kemiskinan berkurang menjadi hanya tinggal 6% pada tahun 2012 dan negara ini menduduki posisi ke-71 diantara  187 negara  tentang indeks perkembangan manusia di dunia. Untuk mencapai prestasi ini, Venezuela melaksanakan kebijakan menggunakan keuntungan dari minyak tambang untuk memperbaiki kehidupan rakyat. Namun, ketika hasil produksi minyak tambang berangsur-angsur menyempit, Venezuela  harus melakukan reformasi-reformasi untuk mengembangkan ekonomi sebagai pengganti energi ini. Ini merupakan tantangan-tantangan yang harus dipikul oleh Pemerintah  infungsi.

Konsisten membela  hasil-hasil revolusi Bolivar.

Tanpa mempedulikan ketegangan yang terjadi sekarang, kalangan analis kawasan dan Barat semuanya beranggapan bahwa meskipun telah melakukan serentetan demonstrasi besar selama sebulan ini, tapi tampaknya sangat sulit  bagi faksi oposisi  di Venezuela untuk menciptakan satu revolusi. Alasan dasarnya ialah  karena faksi ini tetap belum bisa menegakkan satu fundasi dukungan yang luas di kalangan rakyat dan juga tidak mencapai kesepakatan yang perlu di atas dasar satu strategi bersama untuk menggulingkan Pemerintah pimpinan Presiden  Nicolas Maduro.          

Meskipun  tidak bisa mencegah semua demonstrasi menurut undang-undang,  namun  Presiden infungsi  Nicolas Maduro menegaskan: Revolusi Bolivar tetap maju ke depan meskipun pimpinan faksi oposisi menyerukan kepada ribuan orang supaya terus melakukan demonstrasi sampai dia mengundurkan diri. Pemerintah Venezuela juga telah menangani secara serius tindakan-tindakan menyalah-gunakan  hak sipil dan kebebasan untuk melakukan huru-hara, merusak harta benda publik. Presiden Nicolas Maduro juga meminta kepada Parlemen supaya melakukan investigasi terhadap intrik menggulingkan pemerintah. Satu Komite Kebenaran akan mengumpulkan dan menganalisis bukti-bukti yang sekarang ada tentang kekuatan sayap kanan di Venezuela yang mendapatkan bantuan dari kekuatan-kekuatan sabotase di luar negeri berintrik melakukan kudeta. Seiring dengan langkah-langkahmencegah eskalasi kekerasan, Pemerintah Venezuela terus menggelarkan kebijakan-kebijakan baru untuk menghadapi kesulitan ekonomi di dalam negeri, misal-nya mengutamakan menjamin kepentingan para konsumen, memenuhi kebutuhan bahan makanan, obat-obatan kepada penduduk pada waktu mendatang.

Menjadi penerus Hugo Chavez setelah mencapai kemenangan yang tipis dalam pemilu pada April tahun 2013 terhadap lawan-nya faksi oposisi Henrique Capriles, Presiden Nicolas Maduro selalu berkomitmen akan memperkuat semua program reformasi sosial, setia mengikuti garis politik pimpinan Almarhum Presiden Hugo Chavez dengan Revolusi Bolivar dan sosialisme di Venezuela. Kenyataan ekonomi  yang sedang harus dihadapi negara minyak ini, bersama dengan demonstrasi-demonstrasi yang digelarkan faksi oposisi sedang menjadi ujian terhadap Pemerintah pimpinan Presiden Nicolas Maduro, memaksa pemimpin negara Amerika Latin ini melakukan reformasi mendesak terhadap perekonomian di dalam negeri. Untuk memundurkan gelombang demonstrasi, menciptakan lingkungan politik yang stabil, memulihkan perekonomian, tidak hanya menegakkan kepercayaan penduduk, melainkan juga menjadi kesempatan bagi Presiden Nicolas Maduro untuk terus menempuh mengikuti jalan melaksanakan target “demokrasi dan kemajuan sosial” yang ditinggalkan pendahulunya yaitu Hugo Chavez./.



Komentar

Yang lain