Tinggal untuk selama-lamanya nilai kemerdekaan dan kebebasan

(VOVworld) – Pada 68 tahun lalu, setelah kemenangan besar Revolusi Agustus 1945, Presiden Ho Chi Minh dengan khidmat membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan, melahirkan negara Republik Demokrasi Vietnam, yang sekarang ini adalah Republik Sosialis Vietnam di lapangan Ba Dinh yang bersejarah. Semangat Revolusi Agustus dan Hari Nasional Vietnam 2 September 1945, menurut penilaian banyak sarjana dan kalangan politisi internasional tetap masih utuh nilainya pada dewasa ini. Menurut itu, kebebasan dan keadilan selalu merupakan hasrat dari setiap bangsa dan setiap negara. 

 Tinggal untuk selama-lamanya nilai kemerdekaan dan kebebasan - ảnh 1         

Presiden Ho Chi Minh membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan
(Foto: thethaovietnam.vn)

68 tahun sudah lewat, akan tetapi, ketika menilai arti bersejarah Revolusi Agustus, banyak sahabat internasional mempunyai penilaian bersama: Baik bangsa Vietnam, maupun  klas pekerja dan bangsa-bangsa lain yang ditindas  di dunia berhak merasa bangga bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah revolusi bangsa-bangsa jajahan dan semi jajahan, satu Partai yang masih muda telah menyelenggarakan revolusi dengan sukses. Kemenangan Revolusi Agustus 1945 telah menciptakan sejarah baik bagi Vietnam saja, maupun bagi seluruh dunia, memanifestasikan hasrat kebebasan dan keadilan untuk semua bangsa jajahan, menjadi contoh teladan dan sumber dorongan semangat terhadap semua bangsa jajahan untuk bangkit merebut kemerdekaan, menandai titik akhir terhadap imperialisme dan kolonialisme.

       Oleh karena itu, setiap tahun, tidak hanya lebih dari 86 juta jiwa penduduk Vietnam di dalam negeri, lebih dari 4 juta diaspora Vietnam di seluruh dunia bersama-sama merayakan Hari Kemerdekaan, tapi juga sahabat-sahabat di dunia juga turut bergembira dengan Vietnam dan menilai tinggi prestasi-prestasi yang dicapai oleh Vietnam. Profesor sejarahwan Amerika Serikat, Douglas Jardin yang sekarang adalah dosen Universitas Nasional Hanoi mengatakan: “Hari Nasional 2 September 1945 bisa dianggap sebagai hari lahir bangsa Vietnam. Akan tetapi, saya beranggapan bahwa hari ini punya banyak arti lainnya. Vietnam adalah negara pertama di kawasan yang mematahkan belenggu kolonialis untuk menjadi satu negara yang bebas dan merdeka. Oleh karena itu, arti tanggal 2 September jauh lebih besar dan rakyat Vietnam  punya hak untuk merasa bangga tentang hal itu”.

     Mengalami 68 tahun dengan banyak gejolak dan pasang-surut sejarah, bangsa Vietnam lebih mengerti nilai kemerdekaan dan kebebasan  dari pada bangsa-bangsa di dunia. Untuk mempertahankan hasil revolusi, selama 68 tahun ini, jutaan orang Vietnam telah gugur secara gagah berani untuk menyatukan Tanah Air, agar Tanah Air mencapai kemerdekaan dan kebebasan abadi seperti yang ditegaskan oleh Presiden Ho Chi Minh di lapangan Ba Dinh pada musim gugur 1945“Tanah Air Vietnam punya hak menikmati kebebasan, kemerdekaan dan seluruh rakyat Vietnam bertekad mempersembahkan semua semangat, kekuatan, nasib dan harta benda untuk mempertahankan, membela kebebasan dan kemerdekaan itu”.

     Maju membangun kehidupan baru dari “malam gelap” selama ratusan tahun perbudakan, mengalami dua peperangan menentang agresor, ujian yang bertumpuk-tumpuk dan tugas yang berat merupakan hal yang tidak dialami oleh bangsa manapun secara lengkap. Justru oleh karena itu, prestasi-prestasi yang dicapai oleh Vietnam selama 68 tahun ini, terutama selama lebih dari 27 tahun melakukan pembaruan dianggap sebagai hal yang mirakel bagi banyak negara lain. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Vietnam telah melampaui taraf sebagai satu negara miskin (dengan pendapatan perkapita dibawah USD 1000), prosentase kepala keluarga miskin berkurang secara berarti setiap tahun dan adalah salah satu negara pelopor dalam melaksanakan target-targe milenium dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Sekretaris Jenderal Asosiasi Persahabatan, Perdamaian dan Persatuan Mozambik, Maria Fatina mengatakan: “Vietnam telah menjumpai banyak kesulitan dalam masa lampau, tapi sekarang ini, semuanya telah mengalami perubahan yang positif. Kehidupan rakyat semakin menjadi baik. Bagi kami, apa yang terjadi di Vietnam dan bagaimana Vietnam mencapai kemajuan pada zaman baru, sebenarnya merupakan hal yang mirakel”.

         Tidak hanya memperbaiki indeks manusia, posisi Vietnam di peta politik dunia berangsur-angsur dicatat oleh komunitas internasional. Dari sebagai satu negara muda di  peta dunia, hingga sekarang ini, Vietnam telah menggalang hubungan diplomatik dengan 180 negara, menggalang hubungan perdagangan dengan hampir 230 negara dan teritorial serta menjadi anggota aktif dari 70 organisasi regional dan internasional. Duta Besar Palestina untuk Vietnam, Saadi Salama Altumaizi menegaskan: “Vietnam sedang berusaha menjadi satu negara industri modern pada tahun 2020. Saya percaya bahwa semua prestasi yang dicapai oleh Vietnam selama ini akan menjadi dasar mantap bagi Vietnam untuk berkembang dan mencapai banyak prestasi baru. Vietnam mempunyai cukup kemampuan untuk melaksanakan target menjadi satu negara industri maju pada tahun 2020. Bagi kami, Palestina selalu memantau perkembangan-perkembangan Vietnam dan menganggap semua prestasi yang dicapai oleh Vietnam sebagai prestasi diri sendiri, karena Palestina selalu menyokong dan bersatu dengan rakyat Vietnam dalam perjuangan adil”.

       Sampai tahun 2020, Vietnam secara pada pokoknya akan menjadi satu negara industri modern. Itulah hasrat besar dari seluruh bangsa Vietnam. Pada latar belakang dewasa ini, dalam perselang-selingan antara masalah hubungan dalam negeri dan hubungan luar negeri, khususnya ialah semua sengketa wilayah, maka Hari Nasional nampaknya punya arti yang lebih mendalam dan lebih kuat. 68 tahun sudah lewat, tapi Hari Kemerdekaan tetap bergema dalam hati setiap orang Vietnam. Peristiwa 2 September 1945 tetap merupakan kebanggaan, tenaga pendorong yang kuat bagi setiap orang Vietnam untuk mengatasi semua kesulitan, berusaha demi tujuan membangun satu masyarakat yang demokratis, adil dan berbudaya./.

Komentar

Yang lain