Vietnam-Republik Korea Menuju Ke Tahap Kerja Sama Baru

(VOVWORLD) - Atas undangan Ketua Parlemen Republik Korea, Park Byeong Seug, Ketua Majelis Nasional (MN) Vietnam, Vuong Dinh Hue mengepalai delegasi tingkat tinggi Vietnam melakukan kunjungan resmi ke Republik Korea dari 12-15 Desember.

Kunjungan ini merupakan peluang bagi kedua pihak untuk mendorong hubungan ekonomi, perdagangan, investasi, tenaga kerja dan temu muhibah rakyat. Hubungan kemitraan kerja sama strategis Vietnam-Republik Korea akan kian berkembang kuat dan efektif serta mencapai banyak prestasi yang menonjol pada waktu mendatang.   

Vietnam-Republik Korea Menuju Ke Tahap Kerja Sama Baru - ảnh 1Ketua MN Vuong Dinh Hue dan delegasi tingkat tinggi Vietnam tiba di Republik Korea (Foto: quochoi.vn)

Kunjungan resmi Ketua MN Vuong Dinh Hue ke Republik Korea merupakan kunjungan pertama yang dilaksanakan seorang pemimpin senior Vietnam setelah Vietnam menyempurnakan mesin aparat pimpinan masa bakti 2021-2026. Kunjungan tersebut berlangsung pada saat kedua negara sedang menuju ke peningkatan hubungan ke hubungan kemitraan kerja sama strategis dan komprehensif sehubungan dengan peringatan HUT ke-30 penggalangan hubungan diplomatik pada 2022.

 

Vietnam Selalu Menghargai dan Ingin Mengembangkan Lebih Lanjut Hubungan Dengan Republik Korea

 

Dengan garis politik hubungan luar negeri yang independen, mandiri, damai, bersahabat, bekerja sama dan berkembang, menjadi sahabat dan mitra tepercaya serta anggota yang aktif dan bertanggung jawab dari  komunitas internasional, Vietnam selalu menghargai dan ingin mengembangkan lebih lanjut hubungan dengan Republik Korea. Setelah hampir 30 tahun sejak penggalangan  hubungan diplomatik pada 1992, hubungan kerja sama Vietnam-Republik Korea sudah mengalami perkembangan yang cepat jarang ada, khususnya sejak saat kedua negara meningkatkan hubungan ke hubungan kemitraan strategis pada 2009. Republik Korea menjadi mitra penting papan atas bagi Vietnam di hampir semua bidang, Vietnam menjadi mitra titik berat bagi Republik Korea dalam kebijakan “pivot to South”  yang baru saja diperkuat.

Tentang politik, hubungan kemitraan kerja sama strategis Vietnam-Republik Korea kian berkembang secara efektif dan substantif; kepercayaan politik tidak henti-hentinya diperkokoh melalui berbagai kunjungan dan kontak rutin antara pemimpin senior dan berbagai tingkat kementerian, instansi dan daerah dari dua negara dengan banyak bentuk, termasuk dalam periode wabah Covid-19. Khususnya, kedua pihak berkoordinasi menyiapkan dua event penting yakni menyelenggarakan kegiatan-kegiatan peringatan HUT ke-30 penggalangan hubungan diplomatik Vietnam-Republik Korea dan mendorong hubungan kemitraan kerja sama strategis sekarang ke satu ketinggian baru. Kepala  Komisi Hubungan Luar Negeri dari MN  Vietnam, Vu Hai Ha memberitahukan:

“Ketua Parlemen Republik Korea merupakan Ketua Parlemen pertama yang mengunjungi Vietnam di tengah wabah Covid-19 (2020) dan komisi-komisi Parlemen Republik Korea juga ingin mendorong kunjungan ke Vietnam. Kedua kelompok legislator persahabatan dari Parlemen Republik Korea dan MN Vietnam juga secara rutin melaksanakan temu muhibah, tidak hanya dalam bidang kejuruan tapi juga temu muhibah  olahraga”.

 Kerja sama ekonomi menjadi titik cerah dan pilar penting dalam hubungan kerja sama antardua negara dari dulu sampai sekarang. Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam-Republik Korea (VKFTA) yang berlaku sejak Desember 2015 telah menciptakan dasar dalam mendorong perkembangan kerja sama ekonomi, perdagangan dan investasi secara kuat dan efektif. Nilai perdagangan antardua negara meningkat 140 kali lipat dibandingkan dengan saat hubungan diplomatik baru digalang. Bagi  Vietnam, Republik Korea merupakan investor paling besar, menduduki posisi kedua tentang pemberian sumber ODA dan menjadi mitra dagang besar. Bagi Republik Korea, Vietnam menjadi mitra dagang yang besarnya nomor 4.

Dalam kerja sama mengendalikan wabah Covid-19, Republik Korea merupakan salah satu negara pertama yang memberikan bantuan materiil medis dan vaksin kepada  Vietnam. Vietnam menciptakan semua syarat yang kondusif bagi kedatangan   puluhan ribu expert dan manajer Republik Korea, menjamin kegiatan ekonomi di Vietnam, menghindari putusnya rantai pasokan bagi para investor Republik Korea di  Vietnam.

Vietnam-Republik Korea Menuju Ke Tahap Kerja Sama Baru - ảnh 2Kepala Komisi Hubungan Luar Negeri dari MN Vietnam, Vu Hai Ha (Foto: vtc.vn)

Meletakkan Fondasi Bagi Kerja Sama Pada Tahap Baru

 

Hubungan Vietnam-Republik Korea sedang berada pada momentum  yang paling baik dari dulu hingga sekarang menjelang peringatan HUT ke-30 penggalangan hubungan diplomatik pada 2022. Vietnam menjadi negara utama dalam kebijakan “pivot to South” dari Republik Korea. Dalam kunjungannya ke Republik Korea kali ini, pimpinan dua negara membahas peningkatan hubungan bilateral dari hubungan kemitraan  kerja sama strategis sekarang ke hubungan kemitraan kerja sama strategis dan komprehensif. Selain itu, akan bekerja sama mengatasi  semua problematik yang sedang meringati sirkulasi perdagangan komoditas dan mobilitas antardua negara. Kedua pihak juga membahas kemajuan-kemajuan dalam kerja sama dan pertukaran antara dua parlemen, masalah-masalah ekonomi dan temu muhibah rakyat, bidang-bidang kerja sama di kawasan Asia serta berkoordinasi di forum-forum multilateral. Kepala  Komisi Hubungan Luar Negeri dari MN Vietnam, Vu Hai Ha mengatakan:

“Dalam kunjungan kali ini, Ketua MN Vuong Dinh Hue akan menegaskan bahwa Vietnam mendukung peningkatan hubungan antardua negara ke hubungan kemitraan kerja sama strategis dan komprehensif. Ini merupakan taraf paling tinggi dalam hubungan Vietnam dengan semua negara. Khususnya, kedua pihak akan menandatangani perjanjnian  tentang asuransi sosial bilateral. Ini merupakan perjanjian yang teramat penting, merupakan perjanjian  asuransi sosial pertama yang ditandatangani Vietnam dengan sebuah negara asing untuk menjamin kepentingan para pekerja”.

Kunjungan resmi Ketua MN Vuong Dinh Hue ke Republik Korea merupakan kesempatan penting untuk meletakkan fondasi bagi pola kerja sama ekonomi di bidang-bidang utama dari Revolusi 4.0, memperkokoh lebih lanjut hubungan bilateral, turut menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan dan di dunia.

Komentar

Yang lain