(VOVWORLD) - Saudari Lam Hang Ni, di dusun Ong Bich, Kecamatan Khanh Binh, Kabupaten Tran Van Thoi, Provinsi Ca Mau, Vietnam Selatan telah melaksanakan dengan sukses pola membuat tepung kunyit dan mendapat penilaian tinggi dari para pengguna karena bermanfaat bagi kesehatan. Produk tepung kunyit telah memperoleh Penghargaan Perempuan melakukan usaha rintisan nasional.
Saudari Lam Hang Ni melakukan usaha rintisan dari ide membeli rimpang kunyit segar dari kepala-kepala keluarga dan menjual di pasar-pasar di daerah setempat. Memanfaatkan rimpang kunyit yang disortir dalam proses penjualan kunyit segar, suami-istri itu telah membuat tepung kunyit untuk dijual di pasar.
Produk tepung kunyit buatan Koperasi Nhat Huy bermanfaat untuk kesehatan maka telah mendapat penilaian tinggi dari para pengguna (Foto: VOV) |
Membuat tepung kunyit sejak tahun 2017, pada permulaannya, saudari Hang Ni mengalami banyak kesulitan karena membuatnya secara manual dan hasil penjualannya belum stabil. Dengan mendapat bantuan dari Federasi Perempuan Kecamatan Khanh Binh untuk mendekati sumber modal kredit, saudari Hang Ni telah membeli mesin penggiling dan pengering kunyit untuk mencapai produktivitas dan kualitas yang lebih tinggi. Dia berangsur-angsur menyempurnakan kemasan, mencapai sertifikat produk dari Program Satu Kecamatan/Subdistrik satu produk pertanian (OCOP) berbintang 3 dari Kabupaten Tran Van Thoi, maka hasil penjualannya sangat kondusif. Saudari Le Ngoc Tu, di Kecamatan Khanh Binh mengatakan:
“Saya hanya menggunakan tepung kunyit buatan koperasi ini. Warnanya sangat indah, digunakan untuk mengolah makanan juga sangat baik. Juga bisa diminum bersama dengan madu pada pagi hari”.
Pada dua tahun yang lalu, tahun 2022, saudari Ni membentuk Koperasi Nhat Huy (di dusun Ong Bich, Kecamatan Khanh Binh) dengan 8 anggota di bawah kepemimpinan dia sebagai Ketua Dewan Direksi merangkap Kepala Koperasi. Para anggota koperasi telah menggunakan lahan kosong di sekitar rumah untuk menanam kunyit, koperasi bertanggung jawab memasarkan produknya. Saudari Hong Thi Nhu Y, anggota Koperasi Nhat Huy memberitahukan:
“Ketika menjadi anggota koperasi, kami memperoleh pendapatan yang stabil, bekerja dekat dengan rumah, mempunyai waktu untuk memikirkan keluarga. Kunyit mudah ditanam, dan tidak memerlukan banyak rawatan”.
Koperasi Nhat Huy sedang menyewa banyak pekerja di daerah setempat untuk menangani kunyit segar. Di samping itu, juga berkonektivitas dengan banyak kepala keluarga di daerah untuk menanam kunyit agar menpunyai sekitar 12 Hektare penanaman bahan kunyit yang stabil. Koperasi memasarkan kunyit segar agar warga memperoleh pendapatan. Para anggota Koperasi Nhat Huy sangat bangga karena telah membuat produk yang ramah lingkungan dan demi kesehatan semua orang. Juga dari situ, produk tepung kunyit telah digunakan lebih banyak. Saudari Lam Hang Ni, Kepala Koperasi Nhat Huy memberitahukan:
“Koperasi akan memberikan bibit kunyit kepada warga. Koperasi akan berkoordinasi, mengikuti dan mensuplai pupuk organik kepada warga untuk merawat dan memupuk pohon kunyit. Antara koperasi dan warga mempunyai kontrak. Warga menanam kunyit, koperasi memasarkannya”.
Para anggota Koperasi Nhat Huy membuat kunyit segar (Foto: VOV) |
Koperasi ini telah menggunakan semua hasil sampingan tanaman kunyit untuk membuat pupuk organik yang digunakan pada panenan-panenan selanjutnya. Hal ini menghemat biaya, mengurangi pembuangan sampah ke lingkungan. Saudari Ni telah membawa Proyek membuat tepung kunyit Khaya senegalensis dari koperasi Nhat Huy untuk berpartisipasi pada kontes Perempuan melakukan usaha rintisan. Pada bulan Oktober lalu, di babak final kontes nasional, proyek milik dia telah mendapat Hadiah Hiburan dari Federasi Asosiasi Perempuan Vietnam.
Sekarang, setiap bulan, Koperasi Nhat Huy memasarkan sekitar 50 Kg tepung kunyit dengan harga senilai 1 juta VND (sama 40 USD per Kg). Koperasi ini juga mensuplai kunyit segar kepada para pedagang. Pada waktu mendatang, Koperasi ini ingin bisa memperluas produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar, melalui itu, menciptakan lapangan kerja bagi para pekerja di daerah, terutama kaum perempuan.