Hari Raya Tahun Baru Chol Chnam Thmay dari warga etnis minoritas Khmer

(VOVworld) – Hari Raya Tahun Baru Tradisional “Chol Chnam Thmay” merupakan hari raya besar yang paling dinanti-nantikan oleh warga etnis minoritas Khmer sepanjang tahun. Hari Raya Chol Chnam Thmay ini mempunyai makna menyongsong tahun baru, mengakhiri musim kemarau untuk siap masuk musim panen. Hari raya ini berlangsung selama 3 hari. Menurut kalender warga etnis Khmer, hari raya Chol Chnam Thmay berlangsung pada pertengahan April, tapi tanggalnya tidak tetap.


Hari Raya Tahun Baru Chol Chnam Thmay dari warga etnis minoritas Khmer - ảnh 1
Acara ritual dalam Hari Raya Tahun Baru Chol Chnam Thmay ini
(Foto: soctrang.gov.vn)


Pada bulan April, warga etnis minoritas Khmer di daerah Nam Bo (Vietnam Selatan( telah menyelesaikan panenan dan bisa beristirahat setelah pontang-panting bekerja giat. Ini merupakan saat alih tahun, saat musim kemarau berakhir dan berpindah ke musim hujan. Hujan-hujan awal musim telah membuat pohon menjadi hijau segar, lingkungan alam bangkit dengan satu daya hidup baru. Kira-kira setengah bulan menjelang Hari Raya Tahun Baru Chol Chnam Thmay, warga etnis Khmer sibuk siap membersihkan rumah, membuat bermacam jenis kue dan menjahit pakaian baru. Ibu Danh Thi Lan, seorang warga etnis Khmer di provinsi Soc Trang, memberitahukan: “Saudara-saudara yang tinggal jauh pun pulang kampung untuk mengunjungi orang tua. Pertama ialah mengunjungi orang tua, kemudian seluruh sanak keluarga akan berkumpul makan bersama dan berbincang-bincang. Keluarga kami menyiapkan satu talam makanan untuk memuja nenek moyang, menyambut tahun baru, membersihkan altar pemujaan, menghiasi rumah untuk menyambut kedatangan anak-cucu, kemudian itu akan membawa talam makanan ke pagoda. Pertama ialah menyilahkan biksu-biksuni, kemudian memuja nenek moyang”.

Selama 3 hari berlangsungnya Hari Raya Tet warga etnis Khmer, setiap hari ada nama sebutan yang berbeda-beda dan hampir semua kegiatan diadakan di pagoda. Hari pertama disebutkan sebagai “Maha Songkran”. Pada hari ini, semua orang akan datang ke pagoda untuk membakar hio dan memuja nenek moyang. Hari kedua disebut sebagai “Virak Wanabat” dan pada hari ini, semua orang akan melakukan kegiatan amal untuk orang-orang yang bernasib malang. Hari ketiga disebutkan sebagai “Tngay Leang Saka”. Pada hari ini, semua orang akan menggunakan air harum untuk memandikan patung Buddha, sedangkan anak-anak kecil menyiramkan air harum pada tubuh generasi pendahulu. Mereka berpendapat bahwa hal ini akan memberikan panjang umur dan kebahagiaan. Hari tersebut juga dianggap sebagai hari yang paling penting dan dianggap sebagai hari untuk menebus utang, membalas budi dan memberikan kasih sayang kepada kakek, nenek, nenek moyang dan Buddha. Sepekan sebelum hari Chol Chnam Thmay, semua pagoda warga etnis Khmer tampak seperti bangkit dengan satu daya hidup baru. Patung Buddha, ruang utama, pintu gerbang dilapisi dengan emas, seluruh pagoda dihiasi dengan megah. Ngoc Huynh, Pendeta Kepala Pagoda di Tra Vinh, memberitahukan: “Para biksu-biksuni dalam pagoda ini juga melakukan banyak persiapan untuk menyongsong Hari Raya Chol Chnam Thmay misalnya membersihkan pagoda, menyiapkan tempat menerima kedatangan para warga selama 3 hari berlangsungnya Hari Raya ini untuk menjalankan upacara membuat gurun pasir. Hal ini membantu para warga menciptakan berkah, bersamaan itu menjaga tradisi membuat gurun pasir dari warga etnis Khmer”.

Adat “Membuat gurun pasir” merupakan salah satu diantara berbagai ritual yang tak bisa kurang pada Hari Raya Chol Chnam Thmay dari warga etnis Khmer. Pasir bersih akan ditumpahkan menjadi tumpukan di sekeliling halaman ruang utama menurut 8 penjuru. Gurun pasir kecil ke-9 akan ditumpahkan di tengah-tengah sebagai pusat bumi.

Semua acara ritual yang dijalankan oleh warga etnis Khmer sepanjang 3 hari Chol Chnam Thmay merupakan pelajaran-pelajaran tentang cara hidup dan gaya hidup dari warga etnis Khmer menurut pedoman agama Buddha. Tidak hanya menjalankan acara ritual di pagoda saja, warga etnis Khmer juga mengundang biksu-biksuni datang ke rumahnya untuk membacakan doa dan memberikan berkah kepada keluarga.

Hari Raya Chol Chnam Thmay memainkan peranan yang penting dalam kehidupan serta kepercayaan dari warga etnis Khmer pada khususnya dan agama Buddha Therevada pada umumnya. Berbeda dengan malam alih tahun pada Hari Raya Tahun Baru tradisional imlek dari warga etnis Kinh, bergantung pada setiap tahun, detik-detik alih tahun dari Hari Raya Chol Chnam Thmay tidak punya saat yang tetap, bisa pada pagi hari, siang hari, sore hari atau malam hari untuk menyelesaikan sirklus 365 hari. Pada malam alih tahun dari Hari Raya Chol Chnam Thmay, semua keluarga menyalakan lampu, membakar hio, mengadakan acara melepas Tevoda tahun lalu, menyambut Tevoda tahun baru. Menurut konsep dan kepercayaan dari warga etnis Khmer di daerah Nam Bo, Tevoda adalah seorang bidadari dari kayangan untuk membantu warga sepanjang tahun. Sama seperti Hari Raya Tahun Baru Tradisional dari semua etnis lain, Hari Raya Tahun Baru Tradisional Chol Chnam Thmay mempunyai makna penting bagi warga etnis Khmer Nam Bo karena ini adalah hari yang mengawali tahun baru, mengawali musim panen baru dan juga merupakan hari yang paling berbahagia dan gembira pada kesempatan Hari Raya Tahun Baru. 

Komentar

Yang lain