Kebudayaan Etnis Minoritas Khmer yang Unik di Provinsi Soc Trang

(VOVWORLD) - Etnis Khmer adalah salah satu dari 54 etnis di Vietnam. Warga etnis minoritas Khmer pada pokoknya tinggal di provinsi-provinsi di Vietnam Selatan, di antaranya yang paling banyak di Provinsi Soc Trang. Etnis Khmer memiliki tradisi budaya yang kuno, unik dan kaya, dimanifestasikan dalam seni nyanyi, tari, musik, sastra, festival, agama, arsitektur pagoda, pakaian tradisional, dan lain-lain. 
Kebudayaan Etnis Minoritas Khmer yang Unik di Provinsi Soc Trang - ảnh 1Perempuan etnis Khmer menampilkan tarian Rom Vong. (Foto: Ngoc Anh)

Dengan penduduk lebih dari 360.000 jiwa, warga etnis minoritas Khmer menduduki 30% dari populasi Provinsi Soc Trang. Di Provinsi Soc Trang terdapat 5 warisan budaya takbenda nasional yang dimiliki orang Khmer, yaitu: Festival Ok Om Bok, seni panggung rakyat Du Ke (sejenis teater musikal), seni pertunjukan tarian rakyat Rom Vong, dan seni pertunjukan musik tradisional Ngu am (Orkestra lima nada yang secara teratur menggunakan 8 jenis alat musik), seni pertunjukan rakyat Ro Bam (sejenis tarian klasik di panggung kerajaan). Bapak Son Thanh Liem, Wakil Kepala Dinas Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Soc Trang, mengatakan: 

“Kalau datang ke provinsi Soc Trang, kita dapat melihat dan menikmati ciri-ciri budaya yang unik, seperti: seni panggung Du Ke, festival Ok Om Bok, seni rakyat Ngu am, tarian gendang Rom Vong. Apalagi pada malam bulan purnama Bulan ke-10 kalender Imlek, kita bisa menikmati balap perahu Ngo. Festival ini mendapat anugerah keputusan dan sertifikat dari organisasi Guinness sebagai provinsi dengan jumlah perahu dan atlet peserta terbanyak di Vietnam sejak tahun 2005.” 

Kalau berbicara tentang kebudayaan masyarakat Khmer pastilah menyinggung seni panggung Du Ke. Seni Du Ke adalah campuran bermacam jenis bentuk seni, seperti: nyanyi, tari, musik, pakaian, tata rias, dan lain-lain. Luc Thanh Hiep, Wakil Kepala Tim Seni Khmer di Provinsi Soc Trang , mengatakan:

“Seni Du Ke memanifestasikan hubungan solidaritas dan interferensi budaya antara tiga etnis Kinh, Khmer dan Tionghoa. Dari generasi ke generasi, seni panggung Du Ke tidak hanya melayani kebutuhan akan rekreasi hiburan, tetapi juga membantu warga mengetahui pedoman moral, kebaikan dan kebenaran, iktikad baik dan kejahatan, serta mengarahkan orang untuk menyempurnakan diri.”

 Pagoda-pagoda dari warga etnis minoritas Khmer di Vietnam Selatan pada umumnya, di Provinsi Soc Trang pada khususnya, merupakan karya-karya seni yang dikombinasikan secara harmonis unsur-unsur arsitektur, seni pahat, seni lukis, dan sebagainya.

Di Provinsi Soc Trang terdapat 92 pagoda Khmer, di antaranya ada 2 pagoda yang diakui sebagai situs peninggalan sejarah nasional, yaitu Pagoda Doi dan Pagoda Kh'Leang. Pendeta Besar Tran Van Tha, Wakil Kepala Dewan Eksekutif Sangha Buddha Provinsi Soc Trang, Kepala Biara Pagoda Ta Mon, mengatakan: 

“Pagoda adalah tempat bagi umat Buddha untuk melakukan ibadah agama, serta tempat untuk kegiatan kepercayaan dan keagamaan, dan menyelenggarakan festival. Oleh karena itu, bagi masyarakat Khmer, pagoda sangat penting dalam kehidupannya.”

Kebudayaan Etnis Minoritas Khmer yang Unik di Provinsi Soc Trang - ảnh 2Bangunan utama pagoda Ta Mon, Provinsi Soc Trang. (Foto: Ngoc Anh)

Pakaian masyarakat Khmer cukup unik dan canggih dengan banyak warna warni, terutama busana “Sampet chon Kpal” dari perempuan etnis Khmer. Ini adalah jenis rok yang terbuat dari kain lebar, jika dililitkan tubuh, sisanya melewati kaki menjadi jenis celana mengembang yang pendek. Saudari Thach Thi Loan, personel di rumah pemajangan warisan budaya etnis Khmer di Provinsi Soc Trang, mengatakan: 

“Pakaian dari orang  Khmer kaya, misalnya ada pakaian sehari-hari di rumah, pakaian untuk kerja dan produksi, pakaian festival, pakaian pesta pernikahan, dan pakaian seni panggung. Biasanya orang Khmer memilih warna yang kontras. Misalnya saat memakai celana biru, maka kemejanya harus berwarna merah muda, kontras satu sama lain, bukan hanya satu warna saja, tetapi beraneka dan beragam.”

Provinsi Soc Trang telah mempertahankan dan mengembangkan identitas kebudayaan masyarakat Khmer, seperti: mengeluarkan anggaran dalam pemugaran dan konservasi seni Du Ke dan Ro Bam; mengadakan kontes busana dari 3 kelompok etnis Kinh, Khmer dan Tionghoa. Selain itu, provinsi ini juga membuat institusi-institusi budaya, proyek-proyek bangunan infrastruktur untuk melayani penyelenggaraan festival. Bapak Ly Rotha, Kepala Badan Etnis Provinsi Soc Trang, mengungkapkan: 

“Kami telah berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata untuk memberikan masukan kepada Komite Rakyat Provinsi tentang Proyek konservasi kebudayaan etnis Khmer. Kami akan menerbitkan dokumen tentang asal usul beberapa festival, pakaian tradisional dari masyarakat etnis Khmer… Provinsi kami juga memiliki pusat pameran produk kebudayaan Khmer.”

Ciri-ciri budaya yang indah dari masyarakat Khmer telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap khazanah kebudayaan etnis-etnis di Vietnam. Kebudayaan etnis Khmer bersama dengan kebudayaan etnis-etnis yang lain menciptakan kekayaan dan kesatuan dalam keanekaragaman kebudayaan Vietnam yang maju dan kental dengan identitas bangsa.

 

 

Komentar

Yang lain